F. Integrasi Antara Perencanaan Karir dan Manajemen Karir
Pengembangan karir
meliputi manajemen
karir dan
perencanaan karir. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-
rencana karir tersebut Simamora, 2004:414. 1.
Aktivitas Perencanaan Karir Berbagai tanggung jawab karyawan :
menilai sendiri kemampuan, minat, dan nilai-nilai, menganalisis opsi-opsi karir,
memutuskan tujuan dan kebutuhan, mengkomunikasikan preferensi pengembangan
kepada manajer, merencanakan bersama manajer rencana tindakan
yang disepakati bersama oleh kedua belah pihak, mengikuti rencana yang telah disepakati.
Berbagai tanggung jawab manajer : bertindak sebagai katalisator, membuat karyawan
peka terhadap proses perencanaan pengembangan, menilai realisme tujuan yang dinyatakan oleh
karyawan dan kebutuhan pengembangan yang dirasakan,
memberikan nasihat kepada karyawan dan memformulasi sebuah rencana yang disepakati
bersama, menindaklanjuti dan memutakhirkan rencana
karyawan sekiranya tepat. Berbagai tanggung jawab organisasi :
memberikan sebuah model perencanaan karir, sumber daya, konseling, dan informasi yang
dibutuhkan untuk perencanaan karir individu, memberikan
pelatihan dalam
rencana pengembangan karir kepada manajer dan karyawan
serta konseling karir kepada para manajer, memberikan program pelatihan keahlian dan
peluang pengalaman pengembangan di pekerjaan. 2.
Aktivitas Manajemen Karir Tanggung jawab karyawan :
menyediakan informasi yang akurat kepada manajemen pada saat dibutuhkan menyangkut
keahlian, pengalaman kerja, minat, dan aspirasi karir.
Berbagai tanggung jawab manajer : mengotorisasi informasi yang diberikan oleh para
karyawan. memberikan informasi mengenai posisi yang
kosong. menggunakan semua informasi yang disediakan
oleh proses untuk mengidentifikasi semua calon yang dapat terus untuk posisi kosong dan
melakukan seleksi,
mengidentifikasi peluang
pengembangan karir karyawan. Berbagai tanggung jawab organisasi :
menyediakan sistem informasi dan proses untuk mengakomodasikan
kebutuhan pengambilan
keputusan manajemen. memastikan penggunaan informasi yang obyektif
dengan merancang metode yang menyenangkan untuk pengumpulan, analisis, interpretasi, dan
penggunaan informasi
serta memantau
dan mengevaluasi efektivitas proses.
G. Manajemen Karir Individu
Organisasi mendorong manajemen karir individu karena ingin Simamora, 2004:422:
1 mengembangkan dan mempromosikan karyawan dari
dalam perusahaan, 2
mengurangi kekurangan tenaga berbakat yang dapat dipromosikan,
3 menunjukkan minat terhadap karyawan,
4 meningkatkan produktivitas,
5 mengurangi turn over karyawan,
6 memampukan manajer untuk menunjukkan perhatian
pribadi terhadap bawahannya, 7
dan membentuk citra rekrutmen yang positif. Sofyandi 2008:149 menjelaskan manajemen karir adalah
proses berkelanjutan mengenai penyiapan, penerapan, dan pemantauan rencana-rencana karir yang dilakukan oleh individu itu sendiri atau
seiring dengan sistem karir organisasi. Perencanaan karir menurut Sofyandi 2008:149 adalah proses
sengaja supaya menyadari diri sendiri, peluang, kesempatan, kendala, pilihan, dan konsekuensi; mengidentifikasikan tujuan yang berkaitan
dengan karir; menyusun program kerja, pendidikan, dan yang berhubungan dengan pengalaman yang bersifat pengembangan guna
menyediakan arah, waktu, dan urutan langkah yang diambil untuk meraih tujuan karir tertentu. Perencanaan karir individu terfokus pada
individu dan keinginan, keahlian, dan hasrat mereka. Perencanaan karir oleh individu karyawan Sofyandi,
2008:152, meliputi: a
penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi, preferensi, kebutuhan, ataupun jangkar
karirnya, b
penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia baik di dalam maupun di luar
organisasi, c
penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi, d
pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan, tujuan, dan pengembangan strategi karir,
e perencanaan transisi karir.
Kepribadian seseorang termasuk nilai-nilai, motif, dan kebutuhan merupakan determinan penting lainnya dari pilihan karir.
Ada enam tipe orientasi pribadi menurut Simamora 2004:422 meliputi:
1 Orientasi realistik, orang-orang tipe ini tertarik dengan jabatan
yang melibatkan aktivitas-aktivitas fisik yang menuntut keterampilan, kekuatan tenaga, dan koordinasi.
2 Orientasi investigasi, orang-orang tipe ini terpikat dengan karir
yang melibatkan
aktivitas-aktivitas kognitif
berpikir, berorganisasi, pemahaman ketimbang yang afektif perasaan,
akting atau antar pribadi, dan emosional. 3
Orientasi social, orang-orang tipe ini menyenangi karir yang melibatkan aktivitas-aktivitas antar pribadi ketimbang fisik
atau intelektual. 4
Orientasi konvensional, orang-orang tipe ini lebih meminati karir yang melibatkan aktivitas-aktivitas terstruktur dan teratur.
5 Orientasi artistic, orang-orang tipe ini lebih mementingkan
karir yang melibatkan aktivitas-aktivitas ekspresi diri, kreasi artistik, ekspresi emosi, dan individualistik.
Perencanaan karir berawal dari penilaian diri self-assessment, yang membantu seseorang melihat jangkar karir mana yang
kemungkinan dominan. Penilaian diri membantu menentukan opsi pekerjaan, kebutuhan pelatihan dan pengembangan, dan tujuan karir.
Penilaian diri berarti mengambil suatu persediaan keahlian, minat, pengalaman, sifat kepribadian, dan karateristik pribadi lainnya.
Penilaian diri menawarkan empat manfaat utama menurut Simamora 2004:425 meliputi:
a memungkinkan penentuan kekuatan dan kelemahan yang
membantu penetapan tujuan karir yang realistik; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI