Model Perilaku Konsumen Perilaku Konsumen .1 Pengertian Perilaku Konsumen

b. Prediksi Yaitu meramalkan kejadian-kejadian dari aktivitas konsumen pada waktu yang akan datang, seperti meramalkan merek produk paling mudah diingat oleh konsumen. c. Explanation Yaitu mempelajari sebab-sebab dari beberapa aktifitas pembelian seperti mempelajari mengapa konsumen sering membeli barang dagangan dengan merek yang sama. d. Pengendalian Yaitu mempengaruhi dan mengendalikan aktifitas-aktifitas konsumen pada masa yang akan datang. Kriteria untuk mengevaluasi model perilaku konsumen yang dikemukakan oleh Wallendort 1979 dalam Mangkunegara, 2002:22 adalah sebagai berikut : a. Mampu untuk menerangkan maupun meramalkan b. Umum, menyeluruh atau keluasan c. Mempunyai kekuatan yang sangat besar untuk menyelidiki d. Mempunyai kekuatan yang sangat besar untuk mempersatukan e. Ketetapan secara internal f. Keaslian g. Dapat dipercaya, mempunyai kesahihan h. Sederhana i. Didukung oleh fakta-fakta j. Dapat diukur, dapat diperiksa benar tidaknya Terdapat bermacam-macam model perilaku konsumen seperti yang diungkapkan oleh Zaitman dan Wellendort 1979 dalam Mangkunegara, 2002:23 a. Model perilaku konsumen dari Howard dan Sheth : Model ini menunjukkan suatu proses dan variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen sebelum dan sesudah terjadinya pembelian. Ada tiga variabel yang utama dalam model ini yaitu persepsi, belajar dan sikap. Tujuan dari model perilaku konsumen dari Howard dan Sheth adalah untuk menjelaskan bagaimana konsumen membandingkan dan memilih satu produk yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam model ini terdapat informasi exogenous variables yang terdiri dari hasil pengamatan dan proses belajar. Variabel proses pengamatan terdiri dari : 1. Perhatian, merupakan reseptor-reseptor indera untuk mengendalikan penerimaan informasi. 2. Stimulus ambiguity yaitu ketidak pastian tentang yang diamati dan tidak adana makna dari informasi yang diterima. 3. Perceptual bias yaitu suatu distorsi dari informasi yang diterima. 4. Over search yaitu penelusuran informasi secara aktif. Variabel proses belajar terdiri dari : 1. Motif yaitu suatu dorongan dari dalam diri untuk mencapai tujuan membeli. 2. Choice criteria kriteria memilih yaitu seperangkat motif yang berhubungan dengan tingkat produk yang menjadi pertimbangan. 3. Attitude sikap kesukaan kepada merek yang didasarkan atas kriteria memilih. 4. Brand comprehension pemahaman merek yaitu pengetahuan tentang berbagai merek barang yang akan belt. 5. Confidence kepercayaan yaitu keyakinan terhadap suatu merek tertentu. 6. Satisfaction kepuasan yaitu tingkat penyesuaian antara kebutuhan dengan pembelian barang yang diharapkan oleh konsumen. 7. Intention mat, maksud yaitu prediksi yang meliputi kapan, dimana dan bagaimana konsumen bertindak terhadap suatu merek dan dipengaruhi pula oleh faktor lingkungan. b. Model perilaku konsumen industri dari Sheth : Model ini merupakan memgembangan terhadap model perilaku konsumen dari Howard dan Sheth. Secara umum model ini berbeda dari model aslinya. Model ini merupakan model asli yang diaplikasi untuk kelompok pembuat keputusan membeli dalam suatu organisasi. Model ini merupakan kesamaan dengan model aslinya, antara lain stimulus dan output. Penambahan dari model ini adalah keputusan diambil oleh kelompok. Oleh karena itu, penambahan pada proses belajar dan persepsi individu dalam model Sheth dimasukan ke dalam proses interpersonal. Sheth juga memberikan beberapa perhatian terhadap ketentuan bilamana keputusan pembelian dilakukan bersama. Menurut Sheth, keputusan bersama lebih disukai apabila : 1. Ada resiko yang cukup berat 2. Pemakaian model lebih besar daripada pembelian rutin 3. Desakan waktu yang rendah 4. Organisasi yang besar 5. Organisasi yang didesentralisasi c. Model perilaku konsumen industri dari Engel, Kollat dan Blackwell : Model ini mempunyai persamaan dengan model Howard dan Sheth baik dalam ruang lingkup, sudut pandang maupun tujuannya. Model ini membedakan tipe-tipe perilaku konsumen atas dasar situasi yang dihadapinya, apakah pilihan membeli berlangsung secara rutin atau hanya pada saat tertentu saja. Hal ini merupakan pengembangan dari model Howard dan Sheth mengenai situasi pemecahan masalah secara automatis. Komponen dasar model ini adalah stimulus, proses informasi, proses pengambilan keputusan dan penganih lingkungan eksternal. d. Model perilaku konsumen dari Kerby : Model yang sederhana mengenai perilaku konsumen dikembangkan oleh Joe kent kerby. Kesederhanaan model ini sangat bermanfaat untuk mengetau dasar-dasar perilaku konsumen. Apabila situasi tidak bersifat rutin, akan menimbulkan motivasi untuk melakukan kegiatan, megevaluasi alternatif dan dapat memuasan kebutuhan. Dengan demikian akan dihasilkan aktivitas bertujuan melakukan kegiatan terarah pada tujuan untuk memuaskan kebutuhan. Aktifitas tersebut akan menjadi kebiasaan apabila dievaluasi respon yang selalu dapat memuaskan secara optimal. Mediational center merupakan pusat berpikir seluruh proses dalam bekerjanya variabel yang ada pada bagan. Variabel eksogen dari model Howard dan Sheth ditunjukkan pada model kerby sebagai faktor manusia dan faktor sosial. Faktor manusia adalah persepsi, sikap, belajar, kepribadian, perhatian, daya ingat dan keterbatasan ekonomi. Sedangkan faktor sosial adalah persaingan, tingkat sosial, kelompok anutan dan lingkungan budaya. Ada empat masalah yang berhubungan dengan model Kerby yaitu : 1. Faktor manusia dan faktor sosial tidak berhubungan satu dengan lain. 2. Faktor manusia dan faktor sosial tidak ada umpan baliknya feed back aktivitas membeli dipengaruhi oleh sikap, persepsi kepribadian dan lingkungan budaya yang dibentuk oleh tingkat kelas sosial dan kelompok anutan. 3. Faktor-faktor dalam model Kerby tidak memberikan aktivitas- aktivitas penting. 4. Model ini bersifat statis. Hal ini didasarkan atas kebutuhan biologis dan perilaku konsumen terjadi adanya dorongan tersebut. e. Model perilaku konsumen dari Francesco Nicosia : Dasar model perilaku konsumen ini paling sedikit melibatkan dua orang yang berinteraksi, komponen dasar model ini penjual membangkitkan stimulus yang merupakan segmentasi pasar baru menghasilkan persepsi, belajar, dan suatu output perilaku, sedangkan variabel eksogennya adalah kepribadian, posisi ekonomi dan desakan kaluarga. Output dari penjual menjadi stimulus bagi pembeli. Keputusan membeli dari pembeli menjadi stimulus kembali pada penjual. Model ini dibagi menjadi empat lapangan , yaitu : 1. Lapangan I : meliputi Arus berita dari firma atau perusahaan atau penyapai pesan. 2. Lapangan II : Merupakan usaha pencarian informasi dan evaluasi informasi yang diterima mengenai produk. 3. Lapangan III : merupakan suatu keputusan membeli sebagai suatu pemilihan alternatif yang diambil. 4. Lapangan IV : merupakan penyimpanan kesan mengenai pengalaman terhadap suatu produk yang mengedap didalam memori. 2.1.3 Keputusan Pembelian 2.1.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Kotler 2000:60 keputusan pembelian merupakan perilaku seseorang terhadap produk atau jasa sebagai hasil hubungan yang saling mempengaruhi antara faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis.

2.1.3.2 Peranan Pembelian

Suatu proses keputusan pembelian bukan sekedar mengetahui berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembeli tetapi berdasarkan peranan dalam pembelian dan keputusan untuk membeli. Terdapat lima peranan yang terjadi dalam membeli. Terdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan membeli diantaranya Simamora, 2002:15 : 1. Pemrakarsa initiator, yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau kebutuhan yang bbelim terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu. 2. Pemberi pengaruh influencer, yaitu orang yang pandangan, nasihat atau pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian. 3. Pengambil keputusan decider, yaitu orang yang menentukan keputusan pembelian, misalnya apakah jadi membeli, bagaimana cara membeli atau dimana membelinya. 4. Pembeli buyer, yaitu orang yang melakukan pembelian nyata. 5. Pemakai user, yaitu orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang dibeli.

2.1.3.3 Proses Keputusan Pembelian

Keputusan konsumen dalam penggunaan suatu barang atau jasa di pengaruhi oleh budaya, sosial, pribadi dan psikologi. Dalam proses ini para konsumen harus melalui beberapa tahap sebelum melakukan keputusan, yaitu Simamora, 2002:15 1. Pengenalan masalah Proses keputusan diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Konsumen menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan tersebut dapat di cetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu jenis jasa. Pemasar kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen. 2. Pencarian informasi