q = Proporsi dalam populasi 1-p.
p x q =Karena proporsi dalam populasi yang tersedia tidak diketahui, maka variasi p dan q dapat diganti dengan harga
maksimum yakni : 0,5 x 0,5 = 0,25.
Z α2 = Derajat koefisien kontigensi pada 5 = 1,960. e
= Presentasi perkiraan kemungkinan membuat kekeliruan dalam penelitian sampel 0,01
Perhitungan : n ≥
�
.
�
� � 2 ℮
n ≥ 0,5 . 0,5
1,960
2
℮
n ≥ 96,04 → 97 Jadi jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
97 responden. Untuk hasil yang representative maka peneliti mengambil sampel 100 responden.
3.2.3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling Riduwan, 2004:63 yaitu teknik sampling yang
digunakan peneliti jika mempunyai pertimbangan-peertimbangan kriteria tertentu didalam pengambilan sampel penentual sampel untuk tujuan
tertentu.
Pada penelitian ini, sampel ditentukan berdasarkan kriteria dan pertimbangan-pertimbangan bahwa sampel adalah orang yang membeli
dan mengkonsumsi Kebab Turki Baba Rafi dan berusia 17 tahun keatas .
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang diambil langsung dari angket kuisioner yang diisi oleh responden dan data
sekunder yaitu berupa dokumentasi yang dimiliki oleh Kebab Turki Baba Rafi.
3.3.2 Sumber Data
Data primer bersumber dari jawaban responden atau konsumen yang membeli dan mengkonsumsi Kebab Turki Baba Rafi.
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi :
1. Kuesioner
Teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan yang sudah tersusun rapi terstruktur dan tertulis kepada para responden
untuk diisi sehubungan dengan masalah yang diteliti dan kemudian untuk tiap jawaban diberi nilai skor.
2. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan secara lagsung terhadap obyek atau bagian-bagian yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti, misalnya penggun atau konsumen Kebab Turki Baba Rafi.
3.4 Uji Kualitas Data
3.4.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti menggunakan
kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus dapat mengukur apa yang ingin diukurnya. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk
menguji validitas instrumen dilakukan cara mengkorelasi skor jawaban yang diperoleh pada setiap item dengan skor total dari keseluruhan item
instrumen. Adapun persamaan rumus menurut Umar 2004:133.
r =
� Σ ��− Σ � Σ � ��Σ�
2
−Σ�
2
− � Σ �
2
−ΣY
2
dimana : r
= Koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total X
= Skor pertanyaan Y
= Skor total n
= Jumlah pertanyaan