Uji Reliabilitas Uji Kualitas Data

Menurut Singgih Santoso 2002:2007 dasar pengambilan keputusan : 1. Jika r Alpha positif dan r Alpha ≥ r tabel , maka butir atau variabel tersebut reliabel. 2. Jika r Alpha positif dan r Alpha r tabel , maka butir atau variabel tersebut reliabel.

3.4.3 Uji Asumsi Klasik

Menurut Sulaiman 2004:87 pengujian ini dimaksudkan untuk mendeteksi ada tidaknya multilinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, linearitas dan normalitas dalam hasil estimasi, karena apabila terjadi penyimpangan terhadap asumsi klasik tersebut, uji F dan uji T yang dilakukan selanjutnya tidak valid dan secara statistik dapat mengacaukan kesimpulan yang diperoleh untuk itu dilakukan uji asumsinya. Tujuan utama pengguna uji asumsi klasik adalah untuk mendapatkan koefisien regresi yang terbaik linier dan tidak bias. Dalam suatu persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji T tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi beberapa asumsi dasar Klasik yaitu :

1. Multikolinearitas

Uji asumsi Multikolinearitas dihunakan untuk menunjukkkan adanya hubungan linier antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya Multikolinearitas yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF. VIF ini dapat dihitung dengan rumus: VIF = 1 ��������� Tolerance mengukur vanabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Nilai tolerance yang umum dipakai adalah 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10, maka tidak tejadi multikolinieritas Ghozali, 2001:57.

2. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, mjaka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Menurut Imam Ghozali 2001:105, deteksi adanya heteroskedatisitas adalah dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu. 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit. Maka terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Normalitas

Tujuan uji asumsi ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau