2.1.1.3 Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menurut Laksana 2008:6, yang mengutip pernyataan Kotler 2000, konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci
untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi efektif dibandingkan para pesaing dalam
mencitakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan kepada pasar sasaran yang terpilih.
Sedangkan menurut Assauri 2007:61, konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi
kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan kepuasan
konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, konsep pemasaran merupakan
orientasi perusahaan yang menekankan bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan tersebut sehingga mencapai
tingkat kepuasan langganan yang melebihi dari kepuasan yang diberikan oleh para pesaing.
2.1.2 Perilaku Konsumen 2.1.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Pengertian perilaku konsumen menurut Engel dan Umar 2003:49 bahwa sebagai suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan,
mengkonsumsi serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan penyusun tindakan tersebut.
Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa perilaku konsumen dapat dibbagi menjadi dua bagian, yang pertama adalah perilaku yang tampak,
variabel-variabel yang termasuk kedalanya adalah jumlah pembelian, waktuu, karena siapa, dengan dan bagaimana konsumen melakukan
pembelian. Yang kedua perilaku yang tidak tampak, variabel-variabelnya antara lain adalah persepsi, ingatan terhadap informasi dan perasaan
kepemilikan oleh konsumen.
1.1.2.2 Tipe Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen dalam pembelian sangat berbeda. Semakin kompleks keputusan biasanya akan semakin banyak melibatkan pihak
yang terkait dan semakin banyak pertimbangan. Beberapa tipe perilaku pembelian berdasarkan tingkat keterlibatkan pembeli dan tingkat
perbedaan diantara berbagai merek antara lain Kotler dan Amstrong, 2001:299-221 :
1. Perilaku pembeli yang kompleks
Konsumen menjalankan perilaku pembelian yang kompleks ketika mereka benar-benar terlibat dalam pembelian dan
mempunyai pandangan yang berbeda antara merek yang satu dengan yang lain. Konsumen mungkin akan terlibat ketika
produknya mahal, beresiko, jarang dibeli dan sangat