1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga pendidikan harus dilaksanakan
dengan sebaik mungkin agar mencapai hasil yang maksimal. Pendidikan seharusnya dikelola dengan baik secara kualitas maupun kuantitasnya.
Pendidikan yang dilaksanakan secara tepat adalah pendidikan yang tepat sasaran sesuai dengan tujuan yang direncanakan, tepat waktu
pendidikan sesuai dengan rencana yang telah disusun dan berguna bagi siswa. Proses belajar mengajar yang optimal adalah proses pembelajaran
yang dapat mencapai tujuan pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan aktivitas atau kegiatan yang didasarkan pada kurikulum di
dalam sekolah yang dilaksanakan melalui kegiatan pengajaran. Sumber daya manusia Indonesia cukup memadai, namun dalam
bidang matematika kemampuan anak Indonesia masih rendah. Banyak anak Indonesia yang menganggap matematika merupakan bidang studi
yang sulit dipahami dan merupakan ilmu yang mematikan, sehingga berakibat buruknya nilai mata pelajaran. Pada proses pembelajaran, salah
satu faktor yang berpengaruh terhadap pemahaman siswa adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran
matematika. Cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh model pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pembelajaran matematika yang menarik dan
berhubungan dengan kehidupan sehari –hari dapat meningkatkan minat
siswa dalam belajar. Kreatifitas guru dalam meningkatkan minat belajar siswa juga penting, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara dua
arah, tidak hanya fokus terhadap guru saja. Banyak model pembelajaran yang menarik yang dapat
meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran, di Indonesia banyak strategi pembelajaran dan metode pembelajaran yang menarik, namun
pada kenyataannya guru belum dapat memahami bagaimana model pembelajaran itu diterapkan secara optimal, sehingga hasil yang didapat
belum maksimal. Tak sedikit pula guru yang bingung bagaimana menerapkan model pembelajaran yang berkualitas kepada siswa. Pada saat
ini banyak sekolah yang masih menggunakan buku sebagai sumber pembelajarannya, padahal apabila hanya perpusat pada satu buku maka
kurangnya pemahaman siswa sering terjadi di dalam pembelajaran. Mind map
peta pikiran merupakan suatu model pembelajaran yang sangat baik diterapkan oleh guru dengan tujuan untuk meningkatkan
daya hafal siswa dalam pemahaman konsep siswa yang kuat, siswa juga dapat berimajinasi dan dapat meningkatkan kekreatifannya Iwan
Sugiarto,2004:75. Mind Map juga merupakan teknik meringkas bahan pembelajaran yang akan dipelajari dengan memproyeksikan masalah yang
dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih menarik dan lebih mudah dipahami. Pembelajaran matematika dengan
menggunakan model pembelajaran Mind Map peta pikiran akan
meningkatkan daya hafal dan motivasi belajar siswa yang kuat, serta siswa akan lebih kreatif dalam belajar Tony Buzan,2008:4. Mind Map sangat
tepat diterapkan dalam pembelajaran, agar siswa mampu membangun pengetahuannya dengan memetakan konsep yang telah dipahami untuk
mendapatkan pengetahuan yang selanjutnya. Sesuai dengan keadaan yang terjadi di SMP Pangudi Luhur Bayat
Klaten, pembelajaran dilakukan dengan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab antara siswa dan guru. Dalam hal mencatat, siswa mencatat
seperti apa yang telah ditulis oleh gurunya di papan tulis, dan cenderung terlihat bahwa siswa yang aktif dan siswa yang hanya mengikuti proses
pembelajaran namun tidak dapat memahami konsep yang diberikan oleh gurunya. Cara mencatat yang tradisional adalah cara mencatat yang terdiri
dari kata-kata saja, sehingga siswa kurang dapat menghubungkan materi yang satu dengan yang lain. Sehingga hal inilah yang menyebabkan siswa
kurang dapat mengingat dan menghafal konsep yang telah didapat dengan baik. Pada saat guru memberikan perintah untuk mengerjakan materi,
siswa hanya cenderung menunggu guru untuk memberikan penyelesaian dari persoalan yang diberikan.
Penulis memberikan model pembelajaran baru dalam pembelajaran matematika yaitu Mind Map Peta Pikiran untuk membantu siswa dalam
memahami konsep awal dari belajar matematika. Untuk mengorganisasi pikiran siswa digunakan bantuan visual yang konkret bukan abstrak untuk
memahami pelajaran yang akan dipelajari selanjutnya.
Mind map adalah salah satu model pembelajaran yang dapat
digunakan pula dalam meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar siswa. Maka penulis mencoba model pembelajaran ini dalam mata
pelajaran matematika dengan melakukan penelitian yang berjudul
“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPETA PIKIRAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA
POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR DI KELAS VIII B SMP PANGUDI LUHUR BAYAT KLATEN
”.
B. Identifikasi Masalah