Gambaran pola peresepan pada pasien tuberkulosis
obat, kategori signifikansi klinis interaksi obat signifikan sebanyak 6 interaksi obat, dan kategori signifikansi klinis interaksi obat minor sebanyak 5 interaksi obat.
Menurut Tatro 2007, terdapat kategori signifikansi klinis interaksi obat 1 sebanyak 3 interaksi obat, kategori signifikansi klinis interaksi obat 4 sebanyak 1 interaksi obat
dan kategori signifikansi klinis interaksi obat 5 sebanyak 5 interaksi obat. Berdasarkan Hansten dan Horn 2002, terdapat signifikansi klinis interaksi obat
kategori ketiga sebanyak 5 interaksi obat.
Tabel XVI. Ringkasan kajian pustaka interaksi obat dan efek yang ditimbulkan
No Efek yang ditimbulkan dari interaksi obat
1. Peningkatan efek toksisitas
Interaksi antara rifampicin dan isoniazid 83 kasus, isoniazid dan pyrazinamid 83 kasus, rifampicin dan acetaminophen 12 kasus, serta
isoniazid dan acetaminophen 12 kasus. 2.
Penurunan level atau efek salah satu obat Interaksi antara rifampicin dan pyrazinamid 83 kasus, rifampicin dan
streptomycin 1 kasus, rifampicin dan natrium diclofenak 2 kasus, rifampicin dan prednisolone 2 kasus, rifampicin dan zidovudine 2
kasus, rifampicin dan dexamethasone 1 kasus, isoniazid dan pyridoxin 22 kasus, isoniazid dan insulin 1 kasus, isoniazid dan prednisolone 2
kasus, isoniazid dan ciproheptadine 1 kasus, dan isoniazid dan dexamethasone 1 kasus.