Mekanisme dan efek interaksi obat antar Obat Anti Tuberkulosis OAT dan
No Obat Anti
Tuberkulosis OAT
Obat Anti Tuberkulosis
OAT Mekanisme dan efek
interaksi obat Jenis interaksi
obat Kategori
signifikansi klinis Manajemen
interaksi obat
Jumlah kasus
n=308
transporter P- Glikoprotein Chelmow
et al, 2014. Chelmow et
al., 2014. pemberian
Chelmow et al., 2014.
4 Isoniazid
Pyrazinamid Kombinasi isoniazid dan
pyrazinamid meningkatkan efek
hepatotoksik Chelmow et al, 2014.
Interaksi farmakodina-
mik aditif Chelmow et
al., 2014. Minor Chelmow et
al., 2014. Kombinasi
obat dapat diberikan
Chelmow et al., 2014.
83
TOTAL 250
81,17
Tabel XV. Mekanisme dan efek interaksi obat antara Obat Anti Tuberkulosis OAT dengan obat lain pada peresepan pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Oktober-Desember 2013 berdasarkan
kajian pustaka No
Obat Anti Tuberkulosis
OAT Obat lain
Mekanisme dan efek interaksi obat
Jenis interaksi obat
Kategori signifikansi klinis
Manjemen interaksi
obat Jumlah
kasus n=308
1 Rifampicin
Natrium Diclofenak
Rifampicin menurunkan level atau efek natrium
diklofenak oleh enzim metabolisme CYP2C9
Chelmow et al, 2014. Interaksi
farmakokinetik metabolisme
Chelmow et al., 2014.
Minor Chelmow et al., 2014.
Kombinasi obat dapat
diberikan Chelmow et
al., 2014. 2
2 Rifampicin
Acetamino- phen
Rifampicin menurunkan level acetaminophen
dengan meningkatkan metabolisme. Terjadi
peningkatan metabolit yang bersifat hepatotoksik
Chelmow et al, 2014 dan Tatro, 2007.
Interaksi farmakokinetik
metabolisme Chelmow et
al., 2014. Minor Chelmow et
al., 2014. Menurut Tatro
2007, kategori signifikansi klinis 5.
Kombinasi obat dapat
diberikan Chelmow et
al., 2014. 12
3 Rifampicin
Prednisolon Rifampicin menurunkan
level atau efek dari prednisolon oleh enzim
metabolisme CYP3A4 Chelmow et al., 2014,
Interaksi farmakokinetik
metabolisme Chelmow et
al., 2014. Serius Chelmow et
al., 2014. Menurut Tatro
2007, kategori Alternatif
obat lain bila ada
Chelmow et al., 2014.
2
No Obat Anti
Tuberkulosis OAT
Obat lain Mekanisme dan efek
interaksi obat Jenis interaksi
obat Kategori
signifikansi klinis Manajemen
interaksi obat
Jumlah kasus
n=308
Tatro, 2007 dan Hansten and Horn,
2002.
signifikansi klinis 1. Signifikansi klinis
kategori ketiga Hansten and Horn,
2002.
4 Rifampicin
Zidovudine Rifampicin menurunkan
level dari zidovudine dengan meningkatkan
metabolisme zidovudine Chelmow et al., 2014,
Tatro, 2007 dan Hansten and Horn,
2002. Interaksi
farmakokinetik metabolisme
Chelmow et al., 2014.
Signifikan Chelmow et al., 2014.
Menurut Tatro 2007, kategori
signifikansi klinis 4.
Signifikansi klinis kategori ketiga
Hansten and Horn, 2002.
Modifikasi dosis dan
modifikasi waktu
pemberian Chelmow et
al., 2014. 2
5 Rifampicin
Dexametha- sone
Rifampicin menurunkan level atau efek dari
dexamethasone oleh enzim metabolisme
CYP3A4 Chelmow et al., 2014 dan Tatro, 2007.
Interaksi farmakokinetik
metabolisme Chelmow et
al., 2014. Serius Chelmow et
al., 2014. Menurut Tatro
2007, kategori signifikansi klinis 1.
Alternatif obat lain
bila ada Chelmow et
al., 2014. 1
No Obat Anti
Tuberkulosis OAT
Obat lain Mekanisme dan efek
interaksi obat Jenis interaksi
obat Kategori
signifikansi klinis Manajemen
interaksi obat
Jumlah kasus
n=308
6 Isoniazid
Pyridoxin Isoniazid menurunkan
level dari pyridoxine melalui mekanisme tidak
spesifik Chelmow et al, 2014.
Interaksi farmakodina-
mik antagonis Chelmow et
al., 2014. Minor Chelmow et
al., 2014. Kombinasi
obat dapat diberikan
Chelmow et al., 2014.
22
7 Isoniazid
Insulin Isoniazid menurunkan
efek dari insulin melalui mekanisme tidak spesifik
Chelmow et al, 2014. Interaksi
farmakodina- mik antagonis
Chelmow et al., 2014.
Minor Chelmow et al., 2014.
Kombinasi obat dapat
diberikan Chelmow et
al., 2014. 1
8 Isoniazid
Prednisolon Isoniazid menurunkan
level atau efek dari prednisolone oleh enzim
metabolisme CYP3A4 di hati dan di saluran
pencernaan Chelmow et al., 2014, Tatro, 2007
dan Hansten and Horn, 2002.
Interaksi farmakokinetik
metabolisme Chelmow et
al., 2014. Signifikan Chelmow
et al., 2014. Menurut Tatro
2007, kategori signifikansi klinis 5.
Signifikansi klinis kategori ketiga
Hansten and Horn, 2002.
Modifikasi dosis dan
modifikasi waktu
pemberian Chelmow et
al., 2014. 2
No Obat Anti
Tuberkulosis OAT
Obat lain Mekanisme dan efek
interaksi obat Jenis interaksi
obat Kategori
signifikansi klinis Manajemen
interaksi obat
Jumlah kasus
n=308
9 Isoniazid
Cyprohepta- din
Isoniazid dan cyproheptadin
menurunkan level serotonin Chelmow et
a.l, 2014. Interaksi
farmakodina- mik antagonis
Chelmow et al., 2014.
Signifikan Chelmow et al., 2014.
Modifikasi dosis dan
modifikasi waktu
pemberian Chelmow et
al., 2014. 1
10 Isoniazid
Dexametha- sone
Isoniazid menurunkan level atau efek dari
dexamethasone oleh enzim metabolisme
CYP3A4 di hati dan di saluran pencernaan
Chelmow et al., 2014 dan Tatro, 2007.
Interaksi farmakokinetik
metabolisme Chelmow et
al., 2014. Signifikan Chelmow
et al., 2014. Menurut Tatro
2007, kategori signifikansi klinis 5.
Modifikasi dosis dan
modifikasi waktu
pemberian Chelmow et
al., 2014. 1
11 Isoniazid
Acetamino- phen
Isoniazid meningkatkan level atau efek toksisitas
acetaminophen melalui peningkatan aktivitas
enzim metabolisme CYP2E1 di hati
Interaksi farmakokinetik
metabolisme Chelmow et
al., 2014. Signifikan Chelmow
et al., 2014. Menurut Tatro
2007, kategori signifikansi klinis 5.
Modifikasi dosis dan
modifikasi waktu
pemberian Chelmow et
al., 2014. 12
No Obat Anti
Tuberkulosis OAT
Obat lain Mekanisme dan efek
interaksi obat Jenis interaksi
obat Kategori
signifikansi klinis Manajemen
interaksi obat
Jumlah kasus
n=308
Chelmow et al., 2014, Tatro, 2007 dan
Hansten and Horn, 2002.
Signifikansi klinis kategori ketiga
Hansten and Horn, 2002.
TOTAL 58
Berdasarkan Tabel XIV dan XV, mekanisme terjadinya interaksi dan efek yang ditimbulkan dari interaksi masing-masing obat dijelaskan sebagai berikut.
1. Pada peresepan pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan
Senopati Bantul periode Oktober-Desember 2013 interaksi antara rifampicin dan isoniazid memiliki persentase 26,9. Interaksi antara rifampicin dan isoniazid
termasuk pada jenis interaksi farmakokinetik pada proses metabolisme Chelmow et al., 2014. Meningkatnya efek hepatotoksik isoniazid akibat terjadinya
perubahan jalur metabolisme isoniazid yang dipengaruhi oleh rifampicin dengan menginduksi jalur metabolisme sekunder dari isoniazid. Jalur metabolisme
sekunder isoniazid menghasilkan produk berupa asam hidrazin dan isonikotinat yang dikatalisis oleh CYPs Chen et.al., 2006. Produk hasil metabolisme asam
hidrazin bersifat hepatotoksik Tatro, 2007 dan Fausto, 2006. Manajemen yang dilakukan untuk interaksi rifampicin dan isoniazid adalah penggunakan alternatif
obat lain bila tersedia Chelmow et al, 2014, kombinasi obat harus dihindari karena memiliki risiko yang berpotensi mengancam jiwa individu atau dapat
mengakibatkan kerusakan yang permanen Tatro, 2007, atau pasien harus dimonitoring selama penggunaan kombinasi obat Hansten and Horn, 2002.
2. Interaksi antara rifampicin dan pyrazinamid memiliki persentase 26,9 dan
termasuk jenis interaksi farmakodinamik efek obat antagonis Chelmow et al, 2014 dan Tatro, 2007. Interaksi antara rifampicin dan pyrazinamid adalah
penurunan level atau efek dari rifampicin di dalam serum Tatro, 2007. Mekanisme interaksi antara rifampicin dan pyrazinamid menyebabkan penurunan
level atau efek dari rifampicin di dalam serum tidak diketahui Chelmow et al, 2014 dan Tatro, 2007. Manajemen yang dilakukan untuk interaksi rifampicin
dan pyrazinamid adalah kombinasi obat dapat diberikan karena menghasilkan efek yang ringan, respon klinik pasien dapat mengalami perubahan atau tidak
pada penurunan level dan efek dari rifampicin di dalam serum Tatro, 2007. 3.
Interaksi antara rifampicin dan streptomycin memiliki persentase 0,3 dan termasuk pada jenis interaksi farmakokinetik pada proses absorpsi Chelmow et
al., 2014. Interaksi antara rifampicin dan streptomycin adalah penurunan level atau efek streptomycin melalui efflux transporter P-Glikoprotein yang
dipengaruhi oleh rifampicin Chelmow et al, 2014. Efflux transporter P- Glikoprotein adalah reseptor yang terletak di membran sel epitel usus yang
berfungsi sebagai sistem pertahanan sel dengan memompa keluar zat asing yang akan masuk ke dalam sel Aller et al., 2009. Efflux transporter P-Glikoprotein
dapat diaktivasi oleh beberapa jenis substrat. Salah satu substrat yang dapat mengaktivasi efflux transporter P-Glikoprotein adalah rifampicin Ott, Fricker,
and Bauer, 2009. Efflux transporter P-Glikoprotein akan menginhibisi beberapa zat asing ke luar seperti xenobiotik contohnya streptomycin U.S Food and Drug
Administration, 2011. Rifampicin akan mengaktivasi Efflux transporter P- Glikoprotein yang menyebabkan streptomycin tidak dapat masuk ke dalam sel
sehingga level efek dari streptomycin akan menurun. Manajemen yang dilakukan untuk interaksi rifampicin dan streptomycin adalah diperlukan adanya modifikasi
dosis dan modifikasi waktu pemberian antara kedua obat, serta diperlukan monitoring khusus pada kombinasi obat yang diberikan Chelmow et al, 2014.
4. Interaksi antara isoniazid dan pyrazinamid memiliki persentase 26,9 dan
termasuk pada jenis interaksi farakodinamik efek obat aditif Chelmow et al., 2014, Tatro, 2007 dan Hansten and Horn, 2002. Interaksi antara isoniazid dan
pyrazinamid adalah peningkatan toksisitas dari kedua obat yang menginduksi terjadinya hepatotoksik. Mekanisme interaksi antara isoniazid dan pyrazinamid
yang dapat menyebabkan peningkatan toksisitas tidak diketahui Chelmow et al, 2014. Efek hepatotoksik dari interaksi isoniazid dan pyrazinamid diduga terkait
efek hepatotoksik yang dimiliki masing-masing obat. Penggunaan kombinasi isoniazid dan pyrazinamid akan mengakumulasi efek hepatotoksik yang telah
dimiliki oleh masing-masing obat tersebut Saukkone et al, 2006. Manajemen yang dilakukan untuk interaksi rifampicin dan pyrazinamid adalah kombinasi
obat dapat diberikan karena tidak menimbulkan efek berbahaya bagi pasien. Chelmow et al, 2014.
5. Interaksi antara rifampicin dan natrium diclofenak memiliki persentase 0,6 dan
termasuk pada jenis interaksi farmakokinetik pada proses metabolisme Chelmow et al., 2014. Interaksi antara rifampicin dan natrium diclofenak adalah terjadi
penurunan level atau efek natrium diklofenak oleh enzim metabolisme CYP2C9 Chelmow et al, 2014. Enzim CYP2C9 merupakan bagian dari enzim sitokrom
P450 yang memiliki fungsi utama dalam oksidasi senyawa xenobiotik dan endogen di dalam hati. Sekitar seratus obat dimetabolisme oleh enzim CYP2C9,
termasuk beberapa jenis obat NSAID Rettie dan Jones, 2005. Banyak senyawa obat yang dapat meningkatkan metabolisme obat lain melalui aktivitas induksi
enzim. Semakin banyak enzim metabolisme obat yang terinduksi maka akan semakin meningkatkan proses metabolisme tersebut Cairns, 2008. Rifampicin
adalah penginduksi enzim metabolisme CYP2C9, sedangkan natrium diclofenak adalah substrat enzim metabolisme CYP2C9 Karalliedde, 2010. Rifampicin
akan menginduksi kerja enzim CYP2C9 sehingga meningkatkan metabolisme natrium diclofenak dan menyebabkan penurunan level atau efek di dalam serum.
Manajemen yang dilakukan untuk interaksi rifampicin dan natrium diclofenak adalah kombinasi obat dapat diberikan karena tidak menimbulkan efek berbahaya
bagi pasien Chelmow et al, 2014. 6.
Interaksi antara rifampicin dan acetaminophen memiliki persentase 3,9 dan termasuk pada jenis interaksi farmakokinetik pada proses metabolisme Chelmow
et al., 2014. Interaksi antara rifampicin dan acetaminophen adalah terjadi penurunan level acetaminophen di dalam serum dan peningkatan produk
metabolit yang bersifat hepatotoksik. Penurunan level acetaminophen di dalam serum disebabkan peningkatan proses metabolisme pada acetaminophen akibat
induksi rifampicin terhadap enzim metabolisme CYP2EI Chelmow et al, 2014 dan Tatro, 2007. Enzim metabolisme CYP2E1 merupakan bagian dari enzim
sitokrom P450 yang terlibat dalam metabolisme xenobiotik di dalam tubuh. Pada interaksi antara rifampicin dan acetaminophen, rifampicin berperan sebagai
penginduksi enzim metabolisme CYP2E1 dan acetaminophen merupakan substrat
enzim metabolisme CYP2E1. Rifampicin akan menginduksi kerja enzim metabolisme CYP2E1 sehingga meningkatkan metabolisme acetaminophen dan
menyebabkan penurunan level di dalam serum Chelmow et al, 2014 dan Tatro, 2007. Terjadinya peningkatan metabolisme pada acetaminophen akan
menghasilkan produk metabolit reaktif dari acetaminophen yaitu N-acetyl-p- benzoquinone imine NAPQI Manyike et al, 2008. Secara normal N-acetyl-p-
benzoquinone imine NAPQI akan dieksresikan melalui urin, namun karena adanya peningkatan metabolit secara berlebih, maka terjadi ketidakseimbangan
proses endogen glutation untuk mendetoksifikasi metabolit tersebut. N-acetyl-p- benzoquinone imine NAPQI akan bereaksi dengan sel-sel hati dan menghasilkan
efek hepatotoksik Benson, Koff, and Tolman, 2005. Manajemen yang dilakukan untuk interaksi rifampicin dan acetaminophen adalah kombinasi obat dapat
diberikan karena tidak menimbulkan efek berbahaya bagi pasien Chelmow et al, 2014 atau kombinasi obat dapat diberikan karena menghasilkan efek yang
ringan, respon klinik pasien dapat mengalami perubahan atau tidak Tatro, 2007. 7.
Interaksi antara rifampicin dan prednisolon memiliki persentase 0,6 dan termasuk pada jenis interaksi farmakokinetik pada proses metabolisme Chelmow
et al., 2014. Interaksi antara rifampicin dan prednisolone adalah terjadi penurunan level atau efek melalui enzim metabolisme CYP3A4 yang diinduksi
oleh rifampicin Chelmow et al., 2014, Tatro, 2007 dan Hansten and Horn, 2002. Enzim metabolisme CYP3A4 merupakan bagian dari enzim sitokrom P450
yang dapat ditemukan di hati dan di usus Lee, 2013. Rifampicin adalah
penginduksi enzim metabolisme CYP3A4 dan prednisolone adalah salah satu substrat enzim CYP3A4 Yang, 2008. Rifampicin akan menginduksi kerja enzim
CYP3A4 dalam metabolisme prednisolone sehingga menyebabkan penurunan level atau efek dari prednisolone di dalam serum. Manajemen yang dilakukan
untuk interaksi rifampicin dan prednisolone adalah penggunakan alternatif obat lain bila tersedia Chelmow et al., 2014, kombinasi obat harus dihindari karena
memiliki risiko yang berpotensi mengancam jiwa individu atau dapat mengakibatkan kerusakan yang permanen Tatro, 2007, atau pasien harus
dimonitoring selama penggunaan kombinasi obat Hansten and Horn, 2002. 8.
Interaksi antara rifampicin dan zidovudine memiliki persentase 0,6 dan termasuk pada jenis interaksi farmakokinetik pada proses metabolisme Chelmow
et al., 2014. Interaksi antara rifampicin dan zidovudin menyebabkan penurunan level zidovudine sebesar 48 Dooley, Flexner, dan Andrade, 2008. Mekanisme
interaksi antara rifampicin dan zidovudine tidak diketahui Chelmow et al., 2014, Tatro, 2007, Hansten and Horn, 2002 dan Dooley, Flexner, dan
Andrade, 2008. Manajemen yang diperlukan untuk interaksi rifampicin dan zidovudine adalah diperlukan adanya modifikasi dosis dan modifikasi waktu
pemberian antara kedua obat, serta diperlukan monitoring khusus pada kombinasi obat yang diberikan Chelmow et al., 2014, kombinasi obat memerlukan terapi
tambahan karena dapat dengan mengubah respon farmakologi individu Tatro, 2007, atau pasien harus dimonitoring selama penggunaan kombinasi obat
Hansten and Horn, 2002.
9. Interaksi antara rifampicin dan dexamethasone memiliki persentase 0,3 dan
termasuk pada jenis interaksi farmakokinetik pada proses metabolisme Chelmow et al., 2014. Interaksi antara rifampicin dan dexamethasone penurunan level atau
efek dari dexamethasone disebabkan terjadinya peningkatan metabolisme oleh enzim CYP3A4 Chelmow et al., 2014, Tatro, 2007 dan Hansten and Horn,
2002. Enzim metabolisme CYP3A4 merupakan bagian dari enzim sitokrom P450 yang dapat ditemukan di hati dan saluran pencernaan Lee, 2013. Rifampicin
adalah penginduksi enzim metabolisme CYP3A4 dan dexamethasone adalah salah satu substrat enzim CYP3A4 Yang, 2008. Rifampicin akan menginduksi
kerja enzim CYP3A4 dalam metabolisme dexamethasone sehingga menyebabkan penurunan level atau efek dari dexamethasone di dalam serum. Manajemen yang
diperlukan untuk interaksi rifampicin dan dexamethasone adalah penggunakan alternatif obat lain bila tersedia Chelmow et al., 2014, atau kombinasi obat
harus dihindari karena memiliki risiko yang berpotensi mengancam jiwa individu atau dapat mengakibatkan kerusakan yang permanen Tatro, 2007.
10. Interaksi antara isoniazid dan pyridoxine memiliki persentase 7,1 dan termasuk
pada jenis interaksi farmakodinamik efek obat antagonis Chelmow et al., 2014, Tatro, 2007 dan Hansten and Horn, 2002. Interaksi antara isoniazid dan
pyridoxine adalah terjadi penurunan level pyridoxine yang dipengaruhi isoniazid. Mekanisme interaksi antara isoniazid dan pyridoxine adalah interaksi yang tidak
spesifik. Manajemen yang dilakukan untuk interaksi isoniazid dan pyridoxine
adalah kombinasi obat dapat diberikan karena tidak menimbulkan efek berbahaya bagi pasien Chelmow et al, 2014.
11. Interaksi antara isoniazid dan insulin memiliki persentase 0,3 dan termasuk
pada jenis interaksi farmakodinamik efek obat antagonis Chelmow et al., 2014, Tatro, 2007 dan Hansten and Horn, 2002. Interaksi antara isoniazid dan insulin
adalah terjadi penurunan efek insulin yang dipengaruhi isoniazid. Mekanisme interaksi antara isoniazid dan insulin adalah interaksi yang tidak spesifik.
Manajemen yang dilakukan untuk interaksi isoniazid dan insulin adalah kombinasi obat dapat diberikan karena tidak menimbulkan efek berbahaya bagi
pasien Chelmow et al, 2014. 12.
Interaksi antara isoniazid dan prednisolone memiliki persentase 0,6 dan termasuk pada jenis interaksi farmakokinetik pada proses metabolisme Chelmow
et al., 2014, Tatro, 2007 dan Hansten and Horn, 2002. Interaksi yang terjadi antara isoniazid dan prednisolone adalah terjadi penurunan level atau efek dari
prednisolone oleh enzim metabolisme CYP3A4 di hati dan di saluran pencernaan oleh yang diinduksi oleh isoniazid Chelmow et al., 2014 dan Tatro, 2007.
Enzim metabolisme CYP3A4 merupakan bagian dari enzim sitokrom P450 yang dapat ditemukan di hati dan di saluran pencernaan Lee, 2013. Rifampicin dan
isoniazid adalah penginduksi enzim metabolisme CYP3A4 sedangkan prednisolone adalah substrat enzim CYP3A4 Yang, 2008. Isoniazid akan
menginduksi kerja enzim CYP3A4 dalam metabolisme prednisolone sehingga menyebabkan penurunan level atau efek dari prednisolone di dalam serum
Chelmow et al., 2014 dan Tatro, 2007. Manajemen yang dilakukan untuk interaksi isoniazid dan prednisolone adalah diperlukan adanya modifikasi dosis
dan modifikasi waktu pemberian antara kedua obat, serta diperlukan monitoring khusus pada kombinasi obat yang diberikan Chelmow et al., 2014, atau
kombinasi obat dapat diberikan karena menghasilkan efek yang ringan, respon klinik pasien dapat mengalami perubahan atau tidak Tatro, 2007, atau pasien
harus dimonitoring selama penggunaan kombinasi obat Hansten and Horn, 2002.
13. Interaksi antara isoniazid dan cyproheptadine memiliki persentase 0,3 dan
termasuk pada jenis interaksi farmakodinamik efek obat antagonis Chelmow et al., 2014, Tatro, 2007 dan Hansten and Horn, 2002. Interaksi antara isoniazid
dan cyproheptadine adalah terjadi penurunan level serotonin oleh cyproheptadine. Mekanisme interaksi isoniazid dan cyproheptadine menurunkan level serotonin
tidak diketahui. Manajemen yang dilakukan untuk interaksi isoniazid dan cyproheptadine adalah diperlukan adanya modifikasi dosis dan modifikasi waktu
pemberian antara kedua obat, serta diperlukan monitoring khusus pada kombinasi obat yang diberikan Chelmow et al., 2014.
14. Interaksi antara isoniazid dan dexamethasone memiliki persentase 0,6 dan
termasuk pada jenis interaksi farmakokinetik pada proses metabolisme Chelmow et al., 2014. Interaksi yang terjadi antara isoniazid dan dexamethasone adalah
penurunan level atau efek dari dexamethasone oleh enzim metabolisme CYP3A4 di hati dan di saluran pencernaan oleh yang diinduksi oleh isoniazid Chelmow et
al., 2014 dan Tatro, 2007. Enzim metabolisme CYP3A4 merupakan bagian dari enzim sitokrom P450 yang dapat ditemukan di hati dan saluran pencernaan Lee,
2013. Rifampicin dan isoniazid adalah penginduksi enzim metabolisme CYP3A4 sedangkan dexamethasone adalah substrat enzim CYP3A4 Yang, 2008.
Isoniazid akan menginduksi kerja enzim CYP3A4 dalam metabolisme dexamethasone sehingga menyebabkan penurunan level atau efek dari
dexamethasone di dalam serum. Manajemen yang dilakukan untuk interaksi isoniazid dan dexamethasone adalah diperlukan adanya modifikasi dosis dan
modifikasi waktu pemberian antara kedua obat, serta diperlukan monitoring khusus pada kombinasi obat yang diberikan Chelmow et al., 2014, atau
kombinasi obat dapat diberikan karena menghasilkan efek yang ringan, respon klinik pasien dapat mengalami perubahan atau tidak Tatro, 2007.
15. Interaksi antara isoniazid dan acetaminophen memiliki persentase 3,9 dan
termasuk pada jenis interaksi farmakokinetik pada proses metabolisme Chelmow et al., 2014. Interaksi antara isoniazid dan acetaminophen adalah terjadi
peningkatan toksisitas acetaminophen melalui peningkatan aktivitas enzim metabolisme CYP2E1 di hati Chelmow et al., 2014, Tatro, 2007 dan Hansten
and Horn, 2002. Enzim metabolisme CYP2E1 merupakan bagian dari enzim sitokrom P450 yang terlibat dalam metabolisme xenobiotik di dalam tubuh.
Acetaminophen merupakan salah satu substrat enzim metabolisme CYP2E1 dan isoniazid adalah penginduksi enzim metabolisme CYP2E1 Departement of
Medicine Indiana University, 2009. Penggunaan kombinasi isoninazid dan
acetaminophen secara bersamaan akan menyebabkan peningkatan metabolisme yang menghasilkan produk metabolit reaktif dari acetaminophen yaitu N-acetyl-p-
benzoquinone imine NAPQI Manyike et al, 2008. Secara normal N-acetyl-p- benzoquinone imine NAPQI akan dieksresikan melalui urin, namun karena
adanya peningkatan metabolit tersebut secara berlebih, maka terjadi ketidakseimbangan proses endogen glutation untuk mendetoksifikasi metabolit
tersebut. Sehingga N-acetyl-p-benzoquinone imine NAPQI akan bereaksi dengan sel-sel hati dan menyebabkan terjadinya nekrosis Benson, Koff, and
Tolman, 2005. Manajemen yang dilakukan untuk interaksi isoniazid dan acetaminophen adalah diperlukan adanya modifikasi dosis dan modifikasi waktu
pemberian antara kedua obat, serta diperlukan monitoring khusus pada kombinasi obat yang diberikan Chelmow et al, 2014, kombinasi obat dapat diberikan
karena menghasilkan efek yang ringan, respon klinik pasien dapat mengalami perubahan atau tidak Tatro, 2007, atau pasien harus dimonitoring selama
penggunaan kombinasi obat Hansten and Horn, 2002. N