Persentase interaksi obat pada peresepan pasien tuberkulosis

250 interaksi 81,2 58 interaksi 18,8 Interaksi antar OAT Interaksi OAT d Gambar 9. Diagram proporsi interaksi antar Obat Anti Tuberkulosis OAT dan antara Obat Anti Tuberkulosis OAT dengan obat lain pada peresepan pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Oktober-Desember 2013 berdasarkan pustaka n=308 Berdasarkan Chelmow et al. 2014, antara OAT dengan OAT lebih banyak berpotensi mengalami interaksi. Tingginya persentase interaksi obat antar OAT disebabkan terapi utama yang diberikan pada penderita tuberkulosis berdasarkan Panduan Nasional Pengendalian Tuberkulosis 2011 yang terdiri dari rifampicin, pyrazinamid, isoniazid, ethambutol dan streptomycin, yang digunakan secara kombinasi, berpotensi mengalami interaksi obat. Interaksi obat yang terjadi antar OAT antara lain interaksi antara rifampicin dan isoniazid, rifampicin dan pyrazinamid, rifampicin dan streptomycin, serta isoniazid dan pyrazinamid. Interaksi obat yang berpotensi terjadi antar OAT memiliki efek hepatotoksik dan penurunan level atau efek salah satu obat Chelmow et al., 2014, Tatro, 2007, dan Hanster dan Horn, 2002.

3. Proporsi jenis interaksi obat pada peresepan pasien tuberkulosis

Jenis interaksi obat pada peresepan pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Oktober-Desember 2013 meliputi interaksi farmakodinamik dan interaksi farmakokinetik. Proporsi jenis interaksi obat tersebut ditunjukan pada Gambar 10. Berdasarkan Gambar 10, jenis interaksi obat pada peresepan pasien tuberkulosis terbanyak adalah jenis interaksi farmakokinetik 66,7 dibandingkan interaksi farmakodinamik 33,3. 5 interaksi 33,3 10 interaksi 66,7 Interaksi farmakodinamik Interaksi farmakokinetik Gambar 10. Diagram proporsi jenis interaksi obat pada peresepan pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Oktober-Desember 2013 berdasarkan kajian pustaka n=15 Interaksi farmakokinetik pada peresepan pasien tuberkulosis terdiri dari interaksi farmakokinetik pada proses absorbsi 10 dan pada proses metabolisme

Dokumen yang terkait

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien geriatri di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.

0 1 50

Evaluasi peresepan antibiotika pada pasien diare dengan metode gyssens di instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015.

0 4 213

Evaluasi interaksi penggunaan obat hipoglikemi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 1 92

Evaluasi interaksi penggunaan obat antihipertensi pada pasien rawat inap di Bangsal Cempaka RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

0 4 109

Evaluasi penggunaan obat Hipoglikemia pada pasien di instalasi rawat inap bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015.

1 6 117

Studi literatur interaksi obat pada peresepan pasien gagal ginjal kronik di instalasi rawat jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember 2013.

7 45 147

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien geriatri di Instalasi Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul

0 0 48

Studi pustaka interaksi obat pada peresepan pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Oktober-Desember 2013 - USD Repository

0 0 140

Studi literatur interaksi obat pada peresepan pasien diabetes melitus tipe 2 di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember 2013 - USD Repository

0 1 205

Studi literatur interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Desember tahun 2013 - USD Repository

0 0 144