67 Sumber daya manusia, mengurangi angka putus sekolah, dan
menambah jumlah pekerja yang berkemampuan layak. c.
Perguruan tinggi. Dijadikan sebagai tempat penelitian, KKN dan PPL mahasiswa yang sedang menempuh pekuliahan ataupun skripsi
sehingga pihak pantipun bisa bertukar informasi terkait dengan pendidikan.
d. Pengusaha. Sebagai wahana untuk tempat magang, perwujudan kerja
sama untuk menghasilkan pekerja yang berkualitas. e.
Perorangan, dalam hal menyebarkan informasi tentang Panti Sosial Bina Remaja ke masyarakat luas.
B. Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Program Pelatihan Ketrampilan Tata Rias di Panti
Sosial Bina Remaja Yogyakarta.
Panti Sosial Bina Remaja merupakan lembaga yang siap membina mereka yang ada di masyarakat luas, yang memiliki masalah kesejahteraan
sosial agar bisa dibantu dalam meningkatkan pendidikan yang sempat terputus serta diberikan keterampilan agar mereka setelah keluar dari panti
nanti bisa menjadi remaja yang mandiri. Selain itu pelatihan yang diselenggarakan di Panti Sosial Bina Remaja ini tidak dipungut biaya sama
sekali, untuk ruangan yang digunakan khusus program keterampilan tata rias salon sudah tersedia. Di dalam ruangan tersebut telah tersedia berbagai
macam peralatan salon yang akan digunakan untuk pelaksanaan keterampilan tata rias salon. Dalam pelaksanaan pada program
68 keterampilan tata rias salon dibagi menjadi beberapa tahap pelaksanaan
yaitu sebagai berikut :
a. Persiapan Pelaksanaan Program Keterampilan Tata Rias.
Pelaksanaan keterampilan tata rias di Panti Sosial Bina Remaja pada tahap awal yang perlu dilakukan adalah persiapan. Persiapan
pelaksanaan program keterampilan tata rias yang dilaksanakan oleh Panti Sosial Bina Remaja merupakan langkah yang mendasari kegiatan
keterampilan apa yang akan dilaksanakan. Pada tahap persiapan pelatihan dilakukan berbagai kegiatan yang mencakup kebutuhan
pelatihan, mulai dari menentukan karakteristik peserta pelatihan dan cara perekrutannya, menentukan karakteristik instruktur dan bagaimana
cara perekrutannya, persiapan sarana dan prasarana, alokasi waktu, materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam proses
pelatihan.
1 Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan pada pelatihan tata rias ini merupakan remaja putus sekolah atau terlantar yang menyandang masalah kesejahteraan
sosial, berasal dari berbagai daerah di wilayah Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pihak panti diketahui
bahwa sebagian besar peserta didik adalah remaja antara umur 16 sampai 21 tahun dengan jumlah peserta pelatihan 15 orang.
Pelaksanaan rekrutmen peserta pelatihan program keterampilan tata rias yang pertama kali dilakukan adalah
pembentukan panitia.