Sumber Dana Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta
70 selesai dilakukan para peserta pelatihan kemudian untuk seterusnya
berada di PSBR untuk menjalani pengasramaan. Para peserta pelatihan di PSBR wajib mengikuti pengasramaan di PSBR agar
nantinya dapat menjalani kegiatan dengan teratur dan mandiri dengan bimbingan pihak PSBR.
Hal ini di ungkapkap oleh bpk “WD” selaku sebagai pengelola PSBR:
“...gini mbak, yang menjadi peserta pelatihan di panti ini semuanya remaja yang putus sekolah yang menyandang masalah
kesejahteraan sosial, untuk rekruitmennya dari pihak panti awalnya membentuk tim untuk membantu dalam penyeleksian
peserta pelatihan. Kegiatannya mulai dari orientasi sampai seleksi, orientasi itu memberikan gambaran tentang PSBR,
konsultasi itu remaja berkonsultasi dengan kami untuk menentukan jenis ketrampilan yang mereka ingini, sosialisasi
kepada masyarakat, pemberian motivasi, dan yang terakhir seleksi...” CW I.
Hal ini juga diungkapkan oleh “NR” selaku peserta pelatihan
keterampilan tata rias salon: “...dulu saya tahu PSBR ini dari pak kepala dusun di desa saya
mbak, kemudian saya daftar di sini. Pada saat daftar ada tes wawancara untuk mengetahui minat dan bakat kami sebagai
calon peserta pelatihan, kami di berikan motivasi oleh pihak panti dan yang terakhir di seleksi...” CW IX.
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa peserta pelatihan pada keterampilan tata rias merupakan remaja putus sekolah atau terlantar yang menyandang masalah kesejahteraan
sosial, rekrutmen peserta pelatihan tata rias dilakukan melalui beberapa tahap yaitu mulai dari orientasi dilakukan untuk memberi
gambaran tentang adanya kegiatan di Panti Sosial Bina Remaja,
71 konsultasi yaitu para remaja diberi ruang untuk berkonsultasi dengan
pihak panitia tentang apa yang mereka harapkan dan minat yang mereka miliki, sosialisasi dilakukan untuk mengumumkan adanya
penerimaan calon peserta pelatihan di PSBR kepada masyarakat, motivasi diberikan kepada para peserta pelatihan yang berminat
mengikuti kegiatan di PSBR, dan seleksi agar nantinya para calon peserta dapat masuk menjadi peserta pelatihan di PSBR sesuai dengan
kriteria yang ada.
2 Instruktur
Untuk instruktur program keterampilan tata rias di Panti Sosial Bina Remaja ini berjumlah 2 orang instruktur dan 1 tenaga ahli yang
di ambil dari luar panti. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh, untuk instruktur yang mengajarkan materi tata kecantikan kulit yaitu
ibu “DW” dan instruktur yang mengajarkan materi tata kecantikan rambut adalah ibu “NN”. Ibu “DW” sudah mengajar di Panti Sosial
Bina Remaja Yogyakarta sejak 3 tiga tahun yang lalu, dan sudah memiliki pengalaman di bidang tata rias sejak lama karena beliau
adalah lulusan dari sarjana tata rias dan sudah memiliki usaha salon sendiri, sedangkan ibu “NN” sudah 2 dua tahun mengajar di Panti
Sosial Bina Remaja Yogyakarta walaupun beliau berpendidikan SMA tapi sudah memiliki banyak pengalaman dalam bidang keterampilan
tata rias salon serta sudah memiliki usaha salon sendiri dan sudah memiliki sertifikat.