Tujuan Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta Prinsip-Prinsip dan Fungsi PSBR

39 pendidikan ketrampilan di PSBR dilihat dari hasil evaluasi akhir warga belajar yang mempunyai nilai rata-rata 6 ke atas. 2. Penelitian yang relevan pernah dilakukan Anton Hanafi yaitu pelaksanaan program ketrampilan kejjar paket B Ngudi Ilmu Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunungkidul. Hasil yang diperoleh yaitu 1 pelaksanaan pembelajaran ketrampilan teori pada jenis ketrampilan anyam tikar masih lemah dan belum belum menunjukkan kegiatan yang nyata sedangkan untuk kerajinan kayu sudah cukup baik karena adanya kebijakan tutor untuk mengadakan kesepakatan dengan warga belajar. 2 pelaksanaan pembelajaran ketrampilan praktek pada anyam tikar belum menunjukan kinerja yang bagus dari tutor sedangkan untuk ketrampilan kayu adanya koordinasi yang baik antara tutor dan warga belajar yang sangat membantu pelaksanaan proses pembelajaran ketrampilan. 3 hambatan yang ada dalam pelaksanaan program dapat disimpulakan bahwa perlu ada standar kemampuan yang diharapkan sehingga dapat dijadikan acuan bagi tutor dalam melaksanakan program pembelajaran. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan seperti di atas adalah penelitian ini memberikan gambaran tentang pelaksanaan program ketrampilan tata rias sebagai upaya memberdayakan remaja di Panti Sosial Bina Remaja, Yogyakarta. Bagaimana pelaksanaan ketrampilan tata rias dalam memberdayakan remaja binaanya, apa dampak program dari ketrampilan tata rias serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan program ketrampilan tata rias. 40

F. Kerangka Berpikir

Kondisi ekonomi yang rendah pada masyarakat Indonesia dipengaruhi atau diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya rendahnya kualitas sumber daya manusia, sempitnya lapangan pekerjaan dan terdesak oleh perkembangan ilmu dan teknologi. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya tingkat pendidikan yang ada di Indonesia. Di Yogyakarta sendiri masih banyak anak yang mengalami putus sekolah, anak terlantar ataupun anak yang tidak bisa melanjutkan sekolahnya dikarenakan faktor biaya. Sebagai akibatnya banyak anak-anak yang sebenarnya memiliki potensi yang tinggi namun kurang dapat berkembang dan akhirnya mereka tidak dapat memberdayakan dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat. Untuk dapat meberdayakan dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat, berbagai upaya harus ditempuh terutama memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan mengoptimalkan kemampuan yang mereka miliki. Salah satunya melalui pendidikan luar sekolah. Pendidikan Luar Sekolah dapat memberikan dampak yang baik melalui berbagai program-programnya. Salah satu wujud nyata dari Pendidikan Luar Sekolah adalah dengan adanya Panti Sosial Bina Remaja. Panti Sosial Bina Remaja adalah salah satu satuan pendidikan non formal yang merupakan suatu lembaga sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak terlantar dan putus sekolah guna penumbuhan dan pengembangan keterampilan sosial dan keterampilan kerja sehingga mereka dapat berfungsi