Jenis Kegiatan di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta

40

F. Kerangka Berpikir

Kondisi ekonomi yang rendah pada masyarakat Indonesia dipengaruhi atau diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya rendahnya kualitas sumber daya manusia, sempitnya lapangan pekerjaan dan terdesak oleh perkembangan ilmu dan teknologi. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya tingkat pendidikan yang ada di Indonesia. Di Yogyakarta sendiri masih banyak anak yang mengalami putus sekolah, anak terlantar ataupun anak yang tidak bisa melanjutkan sekolahnya dikarenakan faktor biaya. Sebagai akibatnya banyak anak-anak yang sebenarnya memiliki potensi yang tinggi namun kurang dapat berkembang dan akhirnya mereka tidak dapat memberdayakan dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat. Untuk dapat meberdayakan dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat, berbagai upaya harus ditempuh terutama memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan mengoptimalkan kemampuan yang mereka miliki. Salah satunya melalui pendidikan luar sekolah. Pendidikan Luar Sekolah dapat memberikan dampak yang baik melalui berbagai program-programnya. Salah satu wujud nyata dari Pendidikan Luar Sekolah adalah dengan adanya Panti Sosial Bina Remaja. Panti Sosial Bina Remaja adalah salah satu satuan pendidikan non formal yang merupakan suatu lembaga sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak terlantar dan putus sekolah guna penumbuhan dan pengembangan keterampilan sosial dan keterampilan kerja sehingga mereka dapat berfungsi 41 sebagai anggota masyarakat yang terampil dan aktif berpartisipasi secara produktif dalam pembangunan. Pelayanan yang diberikan di panti berupa pemberian bimbingan fisik, bimbingan keterampilan dan bimbingan sosial. Pelayanan yang berupa bimbingan fisik dan mental bertujuan guna menumbuhkan dan memelihara pertumbuhan dan perkembangan jasmani remaja. Pemberian bimbingan keterampilan bertujuan agar remaja dapat memperoleh dan mengembangkan keterampilan sosial serta kerja sehingga dapat menjadi tenaga kerja yang terampil bahkan tidak tergantung pada orang lain, diharapkan nantinya dapat menciptakan lapangan kerja wiraswasta. Bimbingan keterampilan yang diberikan Panti Sosial Bina Remaja berupa keterampilan yang harus mereka pelajari agar mereka memiki bekal hidup di kemudian hari, salah satu keterampilan yang ada di Panti Sosial Bina Remaja adalah keterampilan tata rias. Demikian juga dengan pelayanan yang diberikan oleh panti dalam hal bimbingan sosial, yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi sosial, pengembangan kepribadian dan kemampuan dalam penghidupan. Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan program ketrampilan maka dilakukan penelitian. Mulai dari tahap persiapan pelaksanaan program hingga faktor pendukung dan penghambat. Pada tahap persiapan hal yang diperhatikan adalah perencanaan program hingga waktu perekrutan. Pada waktu prosesnya dilihat dari proses pembelajaran sehari-hari dan juga praktek maupun kegiatan ekstra lain. Sedangkan pada waktu evaluasi dimulai dari sejauh mana 42 keberhasilan program, perkembangan peserta setelah mengikuti pelatihan dan sebelum mengikuti pelatihan. Perencanaan program pendidikan bagi para remaja yang putus sekolah telah diupayakan dan diselenggarakan melalui pemberian keterampilan di Panti Sosial Bina Remaja. Ini merupakan salah satu upaya guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam meningkatakan kemampuan yang dapat mendukung seseorang dalam memperoleh keterampilan hidup agar mereka dapat menjadi remaja yang lebih berdaya. Gambar 1. Pelaksanaan Ketrampilan Tata Rias Sebagai Upaya Memberdayakan Remaja Di Panti Sosial Bina Remaja Remaja putus sekolah Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta Pemberian program ketrampilan tata rias Pelaksanaan program ketrampilan tata rias Hasil yang ingin di capaidari program tata rias Pemberdayaan remaja Persiapan Proses Faktor penghambat dan pendukung Dampak Evaluasi