Tentang Pemberdayaan Kajian Tentang Pemberdayaan Remaja
21 a.
Tujuan umum Secara umum pendidikan dengan orientasi keterampilan hidup
diselenggarakan melalui jalur Pendidikan Luar Sekolah dan pemuda adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
sikap peserta didik di bidang tertentu sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga mereka memiliki bekal kemampuan untuk
bekerja yang dapat meningkatkan pengahsilan yang layak guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Tujuan khusus
Memberikan pelayanan pendidikan keterampilan hidup kepada peserta didik agar:
1 Memiliki pengetahuan, keterampialan dan sikap yang
dibutuhakan dalam memasuki dunia kerja, baik bekerja mandiri wirausaha dan atau bekerja pada suatau perusahaan
produksi dengan penghasilan yang semakin layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2 Memiliki motivasi dan etos kerja yang tinggi serta dapat
menghasilakan karya-karya yang unggul dan mampu bersaing di pasar global.
3 Memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya
pendidikan untuk dirinya sendiri maupun untuk anggota keluarganya.
4 Mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh
pendidikan dalam rangka mewujudkan keadilan pendidikan di setiap lapisan masyarakat.
Selanjutnya menurut Suparman Suhamijaya, dkk 2003: 23 “tujuan dari pendidikan keterampilan hidup adalah untuk membentuk manusia yang
berilmu pengetahuan dengan landasan yang kokoh, yaitu karakter mandiri, kerja keras dan aksi nyata”.
Dari penjelasan di atas dapat diartikan bahwa tujuan pendidikan keterampilan adalah memandirikan masyarakat dalam memecahkan
persoalan hidup malalui penguasaan kemampuan keterampilan belajar dan kemampuan keterampilan kejuruan. Tujuan pendidikan ketrampilan untuk
remaja putus sekolah adalah untuk menyiapkan sikap dan kecakapan untuk bekerja sesuai dengan keterampilannya. Tujuan pendidikan keterampilan
22 bagi remaja Panti Sosial Bina Remaja untuk memberikan bekal
ketrampilan kepada anak dan remaja putus sekolah agar mampu bekerja dan berusaha mandiri untuk bekal hidup di masa depan.
Fungsi pendidikan keterampilan adalah memberikan bekal ketrampilan agar remaja putus sekolah dapat menjadi warga negara yang
baik secara jasmaniah, mental, sosial dan ekonominya serta sebagai bekal untuk bekerja. Selain itu juga menjamin kedudukan remaja putus sekolah
yang tepat dalam keluarga dan masyarakat.