Dampak Program Ketrampilan Tata Rias dalam Memberdayakan

101 Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa persiapan pelaksanaan keterampilan tata rias ini mencakup: pertama, karakteristik peserta pelatihan dan bagaimana cara perekrutannya. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Panti Sosial Bina Remaja peserta pelatihan keterampilan tata rias adalah remaja yang berumur antara 16 sampai 21 tahun dengan jumlah peserta pelatihan 15 orang ini sesuai dengan teori Sarlito W. Sarwono 2012: 14-15 terkait dengan batasan usia remaja yang mengatakan bahwa acuan umur untuk remaja Indonesia adalah 11 sampai 24 tahun. Pelaksanaan rekrutmen peserta pelatihan program keterampilan tata rias yang pertama kali dilakukan adalah pembentukan panitia. Panitia yang telah dibentuk oleh PSBR kemudian melakukan kegiatan berupa orientasi, konsultasi, sosialisasi, motivasi, seleksi . Orientasi dilakukan untuk memberi gambaran kepada peserta pelatihan tentang Panti Sosial Bina Remaja. Konsultasi yaitu para calon warga binaan Panti Sosial Bina Remaja diberi ruang untuk berkonsultasi dengan pihak panitia tentang minat dan bakat yang mereka miliki. Sosialisasi dilakukan untuk mengumumkan adanya penerimaan calon peserta pelatihan. Motivasi diberikan agar para peserta pelatihan tertarik dengan pelatiahan yang ditawarkan oleh pihak panti, dan seleksi dilakukan untuk menentukan calon peserta pelatihan yang dapat masuk menjadi peserta pelatihan di Panti Sosial Bina Remaja sesuai dengan kriteria yang ada. 102 Kedua adalah karakteristik instruktur dan cara perekrutannya, instruktur program keterampilan tata rias di Panti Sosial Bina Remaja ini berjumlah 2 orang instruktur dan 1 tenaga ahli yang di ambil dari luar panti. Untuk instruktur tata kecantikan kulit berpendidikan terakhir sarjana dan sudah banyak memiliki pengalaman dalam bidang keterampilan tata rias salon serta memiliki usaha salon sendiri. Untuk instruktur tata kecantikan rambut berpendidikan terakhir SMA, sudah banyak memiliki pengalaman di bidang tata rias salon dan sudah memiliki sertifikat. Perekrutan instruktur dilakukan dengan cara rapat koordinasi dan surat permohonan perekrutan instruktur dilakukan guna memperlancar jalannya pelaksanaan program pelatihan. Ketiga yaitu tempat belajar atau tempat pembelajaran adalah tempat dimana dimungkinkan terjadi proses pembelajaran menurut Sihombing 2001: 36. Program keterampilan tata rias bertempat di Panti Sosial Bina remaja, penyediaan fasilitas belajar mengajar yang ada di Panti Sosial Bina Remaja sudah cukup lengkap akan tetapi pada waktu pelaksanaan program ketrampilan tata rias salon hanya diberikan per kelompok. Keempat adalah alokasi waktu yang berhubungan dengan urutan kegiatan yang dilaksanakan. Dari hasil penelitian diketahui dalam pelatihan keterampilan tata rias bahwa alokasi waktu pembelajaran tata rias dilaksanakan 5 kali dalam seminggu dimulai dari hari senin sampai kamis dan hari sabtu sebanyak 2 jam pelajaran. 103 Pelaksanaan pembelajaran dimulai pada bulan April 2012 dan diakhiri pada bulan Maret 2013. Untuk pelatihan pembelajaran dilaksanakan selama 9 sembilan bulan dan 2 dua bulan dilaksanakan untuk magang, dengan pemberian materi dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Kelima yaitu materi belajar merupakan unsur pembelajaran yang sangat penting dan sangat dibutuhkan untuk tercapainya hasil pembelajaran yang baik. Materi pembelajaran disesuaikan dengan tujuan awal pembelajaran yang dilakukan. Pemilihan materi pada pelatihan keterampilan tata rias dilakukan bersama-sama dengan peserta peserta pelatihan, yang dilakukan pada awal pelatihan. Hal ini dikarenakan agar materi yang diperoleh nantinya dapat memenuhi kebutuhan peserta pelatihan sehingga para peserta juga merasa leluasa dalam belajar karena memiliki hak sama untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui materi yang diberikan pada pelatihan keterampilan tata rias meliputi, materi tata kecantikan kulit dan tata kecantikan rambut. Keenam yaitu metode pembelajaran merupakan hal yang berkaitan dengan bagaimana cara instruktur dalam memberikan materi yang akan disampaikan. Peserta pelatihan juga harus dilibatkan dalam penyampaian materi seperti mengemukakan pendapat, bertanya, dll atau partisipatif. Untuk metode yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan ini adalah teori dan praktek umumnya metode yang sering 104 digunakan banyak memakai metode praktek sebab dengan metode tersebut peserta lebih tertarik dan mudah memahami. Untuk lebih memudahkan dalam proses pelatihan serta pembagian kerja prakteknya setiap peserta yang dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap individu bergantian menjadi model yang akan di rias.

b. Proses Pelaksanaan Ketrampilan Tata Rias.

Tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan pelatihan yang meliputi pendahuluan, langkah-langkah proses pelatihan dan refleksi. Dalam proses pelaksanaan program keterampilan tata rias, para remaja putus sekolah atau remaja terlantar tersebut diberikan pembelajaran keterampilan baik teori maupun praktek selama 9 sembilan bulan dan 2 dua bulan di khususkan guna kegiatan magang atau PBK Praktek Belajar Kerja. 1 Pendahuluan Berdasarkan hasil penelitian tahap awal pada proses pelaksanaan keterampilan tata rias adalah 1 pemberian motivasi melalui ceramah kepada peserta pelatihan agar para peserta pelatihan lebih tertarik dan semangat dalam mengikuti proses pelatiahan; 2 bina suasana yang dilakukan melalui ceramah untuk menciptakan suasana yang baik sebelum proses pelatihan; 3 tanggapan yaitu berupa tanya jawab dari peserta pelatihan tentang pelatihan tata rias yang dilaksanakan; 4 sosialisasi tata tertib yaitu instruktur dan peserta pelatihan bersama-sama membuat