digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
150
komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi. Karenanya tidak dapat dilakukan penilaian hanya terhadap salah satu bagian dari
komponen kurikulum. Hasil interaksi antar komponen kurikulum tersebut tampak pada terjadinya perubahan tingkah laku dan sikap peserta didik.
e. Komponen Strategi Belajar Mengajar
Dalam proses belajar mengajar, pendidik perlu mengetahui dan memahami strategi belajar mengajar. Strategi belajar mengajar mengarah
pada suatu pendekatan approach dan metode method. Strategi dalam belajar mengajar dapat dipahami sebagai cara yang dimiliki oleh
pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Dengan demikian, komponen strategi belajar mengajar ini memiliki makna
penting dan mesti dipahami secara komprehensif dan diupayakan aplikasinya oleh guru sejak dari mempersiapkan pengajaran hingga
proses evaluasi. Dengan menggunakan strategi yang tepat, hasil proses belajar mengajar dapat memuaskan guru maupun peserta didik. Namun,
perlu segera dicatat bahwa penggunaan strategi yang tepat dan akurat mensyaratkan kompetensi yang sangat tinggi dari pendidik.
160
Komponen strategi ini juga menunjuk pada peralatan mengajar dan mengarah pada pendekatan belajar mengajar. Pada hakikatnya, strategi
belajar mengajar tidak terbatas pada pendekatan, metode dan peralatan. Akan tetapi lebih dari itu strategi belajar juga tergambar dari cara
melaksanakan pengajaran, penilaian, bimbingan dan mengatur kegiatan
160
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktik Jakarta: Gaya Media Pratama, 1999, 15.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
151
secara umum maupun khusus dalam kgiatan belajar mengajar.
161
Dari sini tampak bahwa strategi belajar mengajar, mengatur seluruh
komponen, mencakup cara yang berlaku umum maupun dalam menyajikan setiap bidang studi. Oleh sebab itu komponen strategi ini
dalam pelaksanaan kurikulum tergambar dari cara melaksanakan kegiatan belajar mengajar, menggunakan penilaian, melaksanakan
bimbingan dan penyuluhan serta cara mengatur kegiatan lembaga secara keseluruhan. Dalam hal ini Soetopo menegaskan bahwa:
Komponen ini erat kaitannya dengan metode atau upaya apa saja yang dipakai agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Dalam hal ini tentu
saja dipakai agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Dalam hal ini tentu saja methode yang dipergunakan sebaiknya relevan terhadap tujuan yang
sudah ditetapkan sebelumnya dengan menimbang kemampuan guru, lingkungan, peserta didik serta sarana pendidikan yang ada. Dalam
pelaksanaannya tidak ada satu yang baik untuk segala tujuan dan situasi, karena suatu metode itu cocok untuk mencapai suatu tujuan dan situasi,
karena suatu metode itu cocok untuk mencapai suatu tujuan tetapi belum tentu cocok untuk tujuan yang lain.
162
f. Komponen Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen kurikulum dan mungkin merupakan aspek kegiatan pendidikan yang dipandang paling kecil.
163
Menurut
161
Subandiyah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, 6.
162
S. Soetopo dan W. Soemanto, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Sebagai Substansi Problem Administrasi Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara, 1986, 36.
163
Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, 369.