digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
115
yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian dan penilaian. Relevansi internal ini menunjukkan suatu keterpaduan kurikulum.
97
c. Prinsip Fleksibelitas
Fleksibelitas berarti tidak kaku, dan ada semacam ruang gerak yang memberikan kebebasan dalam bertindak. Di dalam kurikulum,
fleksibelitas dapat dibagi menjadi dua macam, yakni:
98
1 Fleksibelitas dalam memilih program pendidikan Fleksibelitas di sini maksudnya adalah bentuk pengadaan program-
program pilihan yang dapat berbentuk jurusan, program spesialisasi, ataupun program-program pendidikan keterampilan yang dapat
dipilih murid atas dasar kemampuan dan minatnya. 2 Fleksibelitas dalam pengembangan program pengajaran
Fleksibelitas di sini maksudnya adalah dalam bentuk memberikan kesempatan kepada pendidik dalam mengembangkan sendiri program-
program pengajaran dengan berpatok pada tujuan dan bahan pengajaran di dalam kurikulum yang masih bersifat umum.
Memberi kebebasan terhadap ruang gerak peserta didik dan pendidikan dalam bertindak di lapangan. Hal ini dikarenakan dalam diri
anak didik terdapat banyak perbedaan-perbedaan dalam segala hal; bakat, kemampuan membaca, menulis belajar, keterampilan, dan
sebagainya. Dengan demikian sekolah dapat memberi fasilitas yang luas terhadap siswa. Dengan terbentuknya pengadaan program pilihan,
97
Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, 151.
98
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum…, 182.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
116
jurusan, program spesialisasi, program pendidikan keterampilan dalam dan program-program lain yang dapat dipilih siswa atas dasar
kemampuan, kemauan serta minat dan bakat yang dimilikinya.
99
Begitu juga seorang guru sedapat mungkin mengembangkan sendiri program-program pengajarannya, dengan berpatokan dan
berpegang teguh pada tujuan dalam pengajaran di dalam kurikulum yang masih bersifat umum. Upaya-upaya di atas dilakukan agar rancangan
kurikulum dan pengembangannya serta praktiknya di lapangan dapat akomodatif di setiap saat dan kesempatan yang ada di sekolah.
d. Prinsip Kontinuitas
Dengan prinsip kontinuitas ini, perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus atau
tidak berhenti-henti. Oleh karena itu, pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara
satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, juga antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan.
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan secara serempak bersama- sama, perlu selalu ada komunikasi dan kerjasama antara para pengembang
kurikulum sekolah dasar dengan SMTP, SMTA, dan Perguruan Tinggi.
100
Bahkan kesinambungan antara satu bidang studi dengan berbagai bidang studi lainnya untuk menghindari tumpang-tindihnya
materi pelajaran yang dilaksanakan pada satuan pendidikan.
99
Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam Jakarta: Bumi Aksara, 2006, 127.
100
Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum…, 151.