Prinsip Efektivitas Prinsip Pengembangan Kurikulum

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 120 1 Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan Tujuan menjadi pusat dan arah semua kegiatan pendidikan. Tujuan tersebut hendaknya dirumuskan secara spesifik dan operasional seluruh kegiatan belajar mengajar berlangsung. 107 Di samping itu, tujuan pendidikan mencakup pada tujuan yang bersifat umum atau berjangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek tujuan khusus. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada: a Ketentuan dan kebijaksanaan pemerintah yang dapat ditemukan dalam dokumen lembaga negara mengenai tujuan dan strategi pembangunan termasuk di dalamnya pendidikan. b Survei mengenai persepsi orang tua siswamasyarakat tentang kebutuhan mereka, yang dikirimkan melalui angket atau wawancara dengan mereka. c Survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu dihimpun melalui angket atau wawancara, observasi, dan dari berbagai media massa. d Survei tentang man power. e Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama. f Penelitian 2 Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan 107 A. Hamid Syarif, Pengenalan…,76. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 121 Isi pendidikan yang dimaksudkan di sini adalah materi kurikulum yang disusun oleh seorang guru. 108 Dalam undang-undang pendidikan tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Bab IX pasal 39 telah ditetapkan bahwa: Isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya mencapai tujuan pendidikan nasional. 109 Sesuai dengan rumusan tersebut, isi kurikulum dikembangkan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: a Materi kurikulum berupa bahan pembelajaran yang terdiri dari bahan kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran. b Materi kurikulum mengacu pada pencapaian tujuan masing- masing satuan pelajaran. Perbedaan dalam ruang lingkup dan urutan bahan pelajaran disebabkan oleh perbedaan tujuan satuan pendidikan tersebut. c Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini, tujuan pendidikan nasional merupakan target tertinggi yang hendak dicapai melalui penyampaian materi kurikulum. 108 Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta: Bumi Aksara, 1995, 25. 109 Tim Redaksi Fokusmedia, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Bandung: Fokusmedia, 2003, 89. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 122 Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal: 110 d Perlu penjabaran tujuan pendidikanpengajaran ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana. Makin umum suatu perbuatan hasil belajar dirumuskan semakin sulit menciptakan pengalaman belajar. e Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap dan keterampilan. f Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis. Ketiga ranah belajar, yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan diberikan secara simultan dalam urutan situasi belajar. Untuk hal tersebut diperlukan buku pedoman guru yang memberikan penjelasan tentang organisasi bahan dan alat pengajaran secara lebih mendetail. 3 Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 111 a Apakah metode atau teknik belajar mengajar yang digunakan cocok untuk mengajar bahan pelajaran? 110 Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum…, 153. 111 Ibid, 153. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 123 b Apakah metode atau teknik tersebut memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan individu siswa? c Apakah metode atau teknik tersebut memberikan uraian kegiatan yang bertingkat-tingkat? d Apakah metode atau teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik? e Apakah metode atau teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa atau mengaktifkan guru atau kedua-duanya? f Apakah metode atau teknik tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru? g Apakah metode atau teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan di rumah, juga mendorong penggunaan sumber yang ada di rumah dan di masyarakat? h Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yang menekankan pada learning by doing belajar sambil berbuat di samping learning by seeing and knowing belajar sambil melihat dan mengetahui. 4 Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian Penilaian merupakan bagian integral dari pengajaran: 112 a Dalam penyusunan alat penilaian tes hendaknya diikuti langkah- langkah sebagai berikut: rumusan tujuan-tujuan pendidikan yang umum, dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Uraikan 112 Ibid, 154. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 124 ke dalam bentuk tingkah laku murid yang dapat diamati. Hubungan dengan bahan pelajaran, tulislah butir-butir tersebut. b Dalam merencanakan suatu penilaian hendaknya diperhatikan beberapa hal: 1 Bagaimana kelas, usia dan tingkat kemampuan kelompok yang akan dites? 2 Berapa lama waktu dibutuhkan untuk pelaksanaan tes? 3 Apakah tes tersebut berbentuk uraian atau obyektif? 4 Berapa banyak butir tes perlu disusun? 5 Apakah tes tersebut diadministrasikan oleh guru atau oleh siswa? c Dalam pengelolaan suatu penilaian hendaknya diperhatikan hal- hal sebagai berikut: 1 Norma apa yang digunakan dalam pengelolaan hasil tes? 2 Apa digunakan formula question? 3 Bagaimana pengelolaan skor ke dalam skor masak? 4 Skor standar apa yang digunakan? 5 Untuk apakah hasil tes digunakan?

4. Pendekatan Pengembangan Kurikulum

Pendekatan adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis agar memperoleh kurikulum yang lebih baik. 113 113 Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik.Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007, 200. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 125 Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seseorang terhadap suatu proses tertentu. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Dengan demikian, pendekatan pengembangan kurikulum menunjuk pada titik tolak atau sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan kurikulum. 114 Di dalam teori kurikulum setidak-tidaknya terdapat empat pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum, yaitu: pendekatan subjek akademis; pendekatan humanistis; pendekatan teknologiskompetensi; dan pendekatan rekontruksi sosial. 115 Ditinjau dari tipologi-tipologi filsafat pendidikan Islam sebagaimana uraian sebelumnya, maka tipologi perennial-esensialis salafi dan perennial- esensialis mazhabi lebih cenderung kepada pendekatan subjek akademis dan dalam beberapa hal juga pendekatan teknologis. Demikian pula, tipologi perennial-esensialis kontektual falsitikatif juga cenderung menggunakan pendekaran subjek akademis dan dalam beberapa hal lebih berorientasi pada pendekatan teknologis dan pendekatan humanistis. Tipologi modernis lebih berorientasi pada pendekatan humanistis. Sedangkan tipologi rekonstruksi sosial lebih berorientasi pada pendekatan rekonstruksi sosial. 116 114 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanJakarta: Kencana, 2010, 77. 115 Noeng Muhadjir, Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial: Teori Pendidikan Pelaku Sosial Kreatif Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000 sebagaimana dikutip oleh Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010, 139. 116 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2010, 139-140.

Dokumen yang terkait

Improving students’ skill in writing procedure text through picture sequences: a classroom action research at the ninth grade of MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang

0 3 118

Laporan Penelitian bacaan agama yang diminati siswa madrasah tsanawiyah negeri no.9 johar baru kecamatan johar baru jakarta pusat.

0 5 89

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS

0 7 18

PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGAMALAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA MTs DI KALIMANTAN SELATAN :Suatu Penelitian dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di MTs.

1 7 70

Pengembangan keberlangsungan profesionalitas guru rumpun PAI bersertifikasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran MTsN di kabupaten Jombang: study multikasus di MTsN Plandi, MTsN Tambakberas, MTsN Denanyar, MTsN Bakalan Rayung, MTsN Megaluh, MTsN Tembelang

0 0 155

Dokumen K T S P 1

0 3 251

IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus di MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN PENERAPAN STRATEGI EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MTSN TAMBAKBERAS JOMBANG - Unipdu Jombang

0 0 11

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH/MADRASAH DI SMP NEGERI I DIWEK DAN MTS NEGERI KERAS DIWEK JOMBANG - Unipdu Jombang

0 2 15

MANAJEMEN PEMBELAJARAN FIQIH PADA KELAS UNGGULAN DAN REGULER DI MTsN TAMBAKBERAS JOMBANG - Unipdu Jombang

0 0 14