Komponen Evaluasi Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
152
Sumantri,
164
evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui, menelusuri atau menjajagi keadaan dan kemajuan peserta didik, praktik, materi dan
program pendidikan. Evaluasi merupakan titik awal dan titik akhir atau alat dalam pemantauan terhadap kesinambungan dan pembaharuan
pendidikan. Tujuan evaluasi dapat terbatas dan sempit, dalam arti hanya memberi penilaian terhadap peserta didik baik yang berkaitan dengan
hasil belajar maupun yang berkaitan dengan kegiatan proses belajar. Akan tetapi, dapat juga dalam arti luas, yakni perbaikan program
kurikulum dan pembelajaran. Dalam hal ini, Murry Print menyatakan: Evaluasi yang berkaitan dengan peserta didik adalah suatu evaluasi
tentang kinerja peserta didik dalam suatu konteks khusus. Evaluasi seperti ini pada dasarnya berusaha menentukan seberapa bagus
peserta didik telah mencapai tujuan-tujuan instruksional khusus yang telah ditetapkan terutama tentang situasi belajar. Buku hasil
belajar raport contoh dari evaluasi produk. Sedang evaluasi yang berkaitan dengan kegiatan proses adalah menguji pengalaman-
pengalaman dan kegiatan-kegiatan yang tercakup di dalam situasi belajar. Dalam sebagian besar, hal evaluasi proses digunakan tatkala
membuat pertimbangan-pertimbangan tentang interaksi-interaksi sekolah dan ineraksi-ineraksi kelas. Misalnya, interaksi peserta
didik-guru, metode-metode instruksional, tindakan-tindakan guru dan sebagainya.
165
Dua sub katgori tentang evaluasi proses seringkali mengacu pada literatur. Evaluasi kurikulum merupakan istilah yang relatif baru.
Penggunaan evaluasi proses pada konteks kurikulum sedikit berbeda dengan tugas evaluasi pada umumnya. Oleh karena itu, Davis
mengungkapkan bahwa pada prinsipnya evaluasi kurikulum tidak lain
164
Mulyani Sumantri, Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum yang Menjamin Tercapainya Lulusan yang Kreatif, dala Kurikulum untuk Abad ke 21 Jakarta: Grasindo, 1994, 11.
165
Murry Print, Curriculum Development and Design, dalam Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum, 142.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
153
adalah proses merencanakan, memperoleh dan memori informasi atau keterangan yang bermanfaat untuk membuat keputusan-keputusan dan
pertimbangan-pertimbangan di seputar kurikulum.
166
Untuk memahami evaluasi kurikulum, J.M. Marse menjelaskan bahwa:
Evaluasi kurikulum berbda dengan jenis-jenis evaluasi pendidikan lainnya yang di dalamnya memfokuskan pada bagaimana guru-guru
dan peserta didik berinteraksi di sekitar kurikulum atau silabus khusus. Evaluasi kurikulum mencakup suatu pengujian tentang
tujuan-tujuan umum rasional dan struktur tentang kurikulum atau suatu kajian tentang konteks di mana interaksi-interaksi dengan
para eserta didik terjad termasuk masukan-masukan dan para orang tua peserta didik dan masyarakat, dan suatu analisis tentang
minat, motiva dan kemampuan dari peserta para peserta didik yang mempunyai pengalaman tentang suatu kurikulum khusus.
167
Adapun yang dimaksud dengan kegiatan evaluasi di sini, menurut Muhammad Ali adalah:
Evaluasi terhadap kurikulum bukan semata-mata dilakukan terhadap salah satu komponen atau elemen saja, melainkan seluruh
komponen atau elemen, baik tujuan, bahanmuatan, organisasi kurikulum, metode maupun proses evaluasi itu sendiri.
168
Dengan demikian, evaluasi kurikulum dilakukan secara keseluruhan terhadap komponen atau elemen, sebab kurikulum itu sendiri merupakan
kesatuan berbagai komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi. Oleh karenanya, evaluasinya tidak dapat dilakukan pada satu bagiannya
saja. Dengan evaluasi kurikulum yang dilakukan tersebut, secara garis besar sasarannya dapat dilakukan kepada evaluasi proses dari hasil kurikulum.
Tujuannya adalah sebagaimana terungkap dalam paparan berikut ini:
166
Davis Warwick, Curriculum Struscture and Design dalam Mulyani Sumantri, Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum, 49.
167
John, M. Marse, Critical Issues in Qualitative Research Methods, Soetopo dan W. Soemanto, Pembinaan Pengembangan Kurikulum, 137.
168
Muhammad Ali, Pengembangan Kurikulum di Sekolah Bandung: Sinar Baru, 1992, 124.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
154
Evaluasi terhadap proses kurikulum bertujuan menalai sampai sejauh mana kurikulum dapat memberikan pengalaman belajar
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Evaluasi terhadap hasil bertujuan untuk menilai apakah hasil belajar dicapai peserta didik
sesuai dengan tujuan. Evaluasi proses, lebih cenderung dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip penelitian. Jenis penelitian
yang dapat diterapkan adalah action research dan evaluation research. Tujuannya tidak lain adalah untuk mencari balikan dari
suatu proses kurikulum.
169
Dari paparan tersebut terlihat ada suatu fungsi yang perlu dipahami oleh pendidik sebagai pengembang kurikulum. Tidak ada pilihan lain,
kecuali untuk memberikan pedoman dan arahan mengevaluasi kurikulum atau untuk penyusunan dan pengembangannya.