Faktor-Faktor yang Menghambat Pengembangan Kurikulum

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 180 Akhirnya kegiatan tersebut dapat menjadi gagal dan tidak mendapatkan keuntungan unhappy ending. Dalam pengembangan kurikulum terdapat beberapa hambatan. Hambatan pertama terletak pada guru. Guru kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal: Pertama, kurang waktu. Selama ini banyak guru di samping berprofesi sebagai tenaga pengajar juga mempunyai pekerjaan sampingan di luar profesinya itu. Pekerjaan sampingan ini terpaksa dilakukan oleh seorang guru dengan alasan untuk memenuhi beban biaya kebutuhan hidup keluarganya, sehingga dengan profesi sampingannya ini seorang guru tidak punya banyak waktu untuk berpikir dan fokus terhadap profesinya sebagai tenaga pengajar yang seharusnya seorang guru memfokuskan terhadap materi pengajaran dan mengolah kurikulum serta mengembangkannya. Diharapkan dengan adanya program pemerintah yang dikemas dengan sertifikasi guru dan disertai dengan peningkatan kesejahteraan guru, kebutuhan keluarga seorang guru dapat terpenuhi dan berkonsentrasi terhadap profesinya sebagai tenaga pendidik. Dengan kata lain, tidak ada seorang guru pun yang melakukan pekerjaan sampingan lagi. Kedua, kekurangsesuaian pendapat baik antara sesama guru maupun dengan kepala sekolah dan administrator. Perbedaan pengalaman dan disiplin ilmu yang mereka tekuni menyebabkan terjadinya beda pendapat sehingga bila perbedaan ini tidak dapat disatukandipertemukan, sulit bagi suatu lembaga untuk melakukan pengembangan kurikulum. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 181 Ketiga, karena kemampuan dan pengetahuan guru itu sendiri. Kemampuan keilmuan dari masing-masing guru, kepala sekolah, administrator berbeda dan terbatas. Sumber daya manusia di suatu lembaga menjadi faktor utama dalam kemajuan lembaga tersebut. Jika SDM-nya rendah sulit bagi lembaga tersebut untuk maju dan mengembangkan lembaganya. Salah satu faktor yang menghambat pengembangan kurikulum adalah keterbatasan sumber daya manusia. Hal ini terjadi pada saat pemerintah memberikan wewenang kepada semua lembaga pendidikan untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri sesuai dengan kebutuhan lingkungannya yang banyak terjadi adalah ketidakmampuan SDM-nya. Hambatan lain datang dari masyarakat. Untuk pengembangan kurikulum dibutuhkan dukungan masyarakat baik dalam pembiayaan maupun dalam memberikan umpan balik terhadap sistem pendidikan atau kurikulum yang sedang berjalan. Masyarakat adalah sumber input dari sekolah. Keberhasilan pendidikan, ketetapan kurikulum yang digunakan membutuhkan bantuan, serta input fakta dan pemikiran dari masyarakat. 192 Jika suatu lembaga tidak tanggap dan kurang memberdayakan masyarakat maka lembaga tersebut bersiap-siaplah untuk gulung tikar, dalam artian akan ditinggalkan oleh masyarakat. Hambatan lain yang dihadapi oleh pengembang kurikulum adalah masalah biaya. Untuk pengembangan kurikulum, apalagi yang berbentuk kegiatan eksperimen, baik metode, isi, atau sistem secara keseluruhan 192 Ibid, 161. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 182 membutuhkan biaya yang sering tidak sedikit. Harapan dari pengelola pendidikan dengan terealisasinya anggaran pendidikan 20 kebutuhan pembiayaan pendidikan dapat terpenuhi dengan baik. Gambar 2.7 Alur Theoretical Framework A. Filsafat Pendidikan Islam

B. Teori Pendidikan Agama Islam PAI:

1. Tipologi Kelembagaan Pendidikan Islam 2. Ciri-Ciri PAI 3. Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam 4. Arah Pembelajaran PAI 5. Pengembangan Kurikulum PAI

D. Konstruksi dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama

Islam PAI 1. Arah Pembelajaran PAI 2. Model-Model Pengembangan Kurikulum PAI 3. Desain Kurikulum PAI 4. Rekayasa Kurikulum PAI 5. Proses dan Hasil Pengembangan Kurikulum PAI

C. Teori Konstruksi dan Pengembangan Kurikulum:

1. Cakupan Pengembangan Kurikulum 2. Prinsip Pengembangan Kurikulum 3. Pendekatan Pengembangan Kurikulum 4. Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 5. Model-Model Pengembangan Kurikulum 6. Desain Kurikulum 7. Rekayasa Kurikulum 8. Proses dan Hasil Pengembangan Kurikulum PAI digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 183 183

BAB III SETTING OBJEK PENELITIAN

A. Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng

1. Lokasi dan Karakteristik Madrasah

Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng berada di Jl. Irian Jaya Tromol Pos 05 dusun Tebuireng desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang, pada koordinat 7°3626S 112°1410E. Gambar 3.1 Gerbang MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng adalah unit sekolah tertua di Tebuireng 1 , berdiri pada masa kepemimpinan Kyai Abdul Wahid Hasyim dan mendapat pengakuan formal pada tahun 1951 di masa kepemimpinan Kyai Abdul Karim Hasyim. Pada masa itu madrasah-madrasah di berbagai pesantren memang sedang mengalami masa-masa suram, karena pemerintah lebih memprioritaskan sistem persekolahan formal schooling daripada 1 Salahuddin Wahid, Transformasi Pesantren Tebuireng Menjaga Tradisi di Tengah Tantangan Malang:UIN Maliki Press, 2011, 148.

Dokumen yang terkait

Improving students’ skill in writing procedure text through picture sequences: a classroom action research at the ninth grade of MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang

0 3 118

Laporan Penelitian bacaan agama yang diminati siswa madrasah tsanawiyah negeri no.9 johar baru kecamatan johar baru jakarta pusat.

0 5 89

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS

0 7 18

PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGAMALAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA MTs DI KALIMANTAN SELATAN :Suatu Penelitian dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di MTs.

1 7 70

Pengembangan keberlangsungan profesionalitas guru rumpun PAI bersertifikasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran MTsN di kabupaten Jombang: study multikasus di MTsN Plandi, MTsN Tambakberas, MTsN Denanyar, MTsN Bakalan Rayung, MTsN Megaluh, MTsN Tembelang

0 0 155

Dokumen K T S P 1

0 3 251

IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus di MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN PENERAPAN STRATEGI EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MTSN TAMBAKBERAS JOMBANG - Unipdu Jombang

0 0 11

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH/MADRASAH DI SMP NEGERI I DIWEK DAN MTS NEGERI KERAS DIWEK JOMBANG - Unipdu Jombang

0 2 15

MANAJEMEN PEMBELAJARAN FIQIH PADA KELAS UNGGULAN DAN REGULER DI MTsN TAMBAKBERAS JOMBANG - Unipdu Jombang

0 0 14