digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
82
2. Desain Kurikulum
Desain adalah rancangan, pola, atau model. Mendesain kurikulum berarti menyusun rancangan atau menyusun model kurikulum sesuai dengan visi
dan misi sekolah. Tugas dan peran seorang desainer kurikulum sama seperti seorang arsitek. Seorang arsitek sebelum menentukan bahan dan cara
mengkonstruksikan bangunan terlebih dahulu dia harus merancang model bangunan yang akan dibangun. Dalam mempertimbangkan desain kurikulum,
seorang –atau lebih pembuat kurikulum akan dihadapkan pada pertanyaan: ”Desain kurikulum seperti apa yang dapat saya kembangkan sehingga
mampu memberikan kontribusi yang baik untuk semua kalangan?”
52
Menurut George A. Beauchamp ”…. Curriculum design may be defined as the substance and organization of goal and culture content so arranged
as to reveal potential progression through levels of schooling”. Desain kurikulum dapat digambarkan sebagai unsur pokok, komponen hasil atau
sasaran dan kultur yang membudaya.
53
Menurut Oemar Hamalik pengertian desain adalah suatu petunjuk yang memberi dasar, arah, tujuan dan teknik yang ditempuh dalam memulai
dan melaksanakan kegiatan. Fred Percival dan Henry Ellington dalam Hamalik mengemukakan bahwa desain kurikulum adalah pengembangan
proses perencanaan, validasi, implementasi, dan evaluasi kurikulum.
54
52
A.C. Ornstein dan F.P. Hunkins, Curriculum: Foundation, Principles, and Theory Boston: Allyn and Bacon, 1988, 232.
53
George A Beauchamp, Curriculum Theory Wilmette Illionis: The Kagg Press, 1976, 101.
54
Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, 193.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
83
Selanjutnya menurut Nana S. Sukmadinata desain kurikulum adalah menyangkut pola pengorganisasian unsur-unsur atau komponen kurikulum.
Penyusunan desain kurikulum dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi horizontal dan vertikal. Dimensi horizontal berkenaan dengan penyusunan
dari lingkup isi kurikulum. Sedangkan dimensi vertikal menyangkut penyusunan sekuensi bahan berdasarkan urutan tingkat kesukaran.
55
Desain kurikulum menyangkut pola pengorganisasian unsur-unsur atau komponen kurikulum. Penyusunan desain kurikulum dapat dilihat dari
dua dimensi, yaitu dimensi horisontal dan vertikal. Dimensi horisontal berkenaan dengan penyusunan dari lingkup isi kurikulum. Susunan lingkup
ini sering diintegrasikan dengan proses belajar dan mengajarnya. Dimensi vertikal menyangkut penyusunan sekuensi bahan berdasarkan urutan tingkat
kesukaran.
56
Stephen Petrina menjelaskan bahwa
Curriculum design involves a form into which curriculum is cast or organized. Curriculum is generally organized through designs such as:
Disciplines e.g., mathematics, engineering, humanities, sciences; Fields e.g., art, civics, design, home economics, industrial arts, social studies;
Units e.g., bicycling; child labor; feminism, jazz; mass media; queer fiction; verbs; water colors; Organizing Centers e.g., activities,
modules, minicourses, problems, processes, projects, tasks and competencies; or Personal Pursuits e.g., aerobics, autobiography,
cooking, bird watching, guitar playing. Core or Interdisciplinary designs employ combinations of disciplines or broad fields Petrina,
1998. Disciplinary, field and interdisciplinary designs typically employ units and organizing centers to engage students in pre-structured
knowledge. Here, problems and units are developed to establish
55
Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum.., 113.
56
Ibid.