Pengertian Metode Demonstrasi Deskripsi Teori 1. Pengertian Pembelajaran

76 demonstrasi perhatian siswa dapat lebih dipusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh konkrit, sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama dalam jiwanya. Akibat selanjutnya memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan demonstrasi itu siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman yang langsung serta dapat mengembangkan kecakapannya. Walaupun demikian kita masih melihat kelemahan teknik ini adalah: bila alatnya terlalu kecil, atau penempatan yang kurang tepat, menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa. Selama demonstrasi dilakukan, dituntut pula guru harus mampu menjelaskan proses berlangsungnya demonstrasi, dengan bahasa dan suara yang dapat ditangkap oleh siswa. Juga bila waktu tidak tersedia dengan cukup; maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus; atau dijalankan tergesa-gesa; sehingga hasilnya kurang memuaskan. Dalam demonstrasi bila siswa tidak diikutsertakan maka proses demonstrasi akan kurang dipahami oleh siswa, sehingga kurang berhasil adanya demonstrasi tersebut. Untuk menghindari hal tersebut terkadang metode demonstrasi dikombinasikan dengan pemakaian teknik yang lain sehingga mampu mengatasi kekurangan metode demonstrasi. 77

d. Pengertian Metode Latihan

Salah satu teknik penyajian pelajaran untuk memenuhi tuntutan untuk menguasai suatu keterampilan adalah teknik latihan atau drill. Menurut Roestiyah 2008:125 “Metode latihan atau drill ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari”. Latihan yang praktis, mudah dilakukan; serta teratur dalam pelaksanaannya akan membina anak didik dalam meningkatkan penguasaan keterampilan tersebut; bahkan mungkin siswa tersebut dapat menguasai keterampilan tersebut dengan sempurna. Hal ini menunjang siswa berprestasi dalam bidang tertentu. Menurut Roestiyah 2008:125 teknik mengajar latihan ini bertujuan agar siswa: 1 Memiliki keterampian motorisgerak; seperti menghafalkan kata-kata, menulis, menggunakan alatmembuat suatu benda; melaksanakan gerakan dalam mata pelajaran tertentu 2 Mengembangkan kecakapan intelek 3 Memiliki kemampuan untuk menghubungkan antara suatu keadaan dengan hal lain Dalam penggunaan teknik latihan agar berhasil dan berguna hal-hal yang perlu diperhatikan oleh instruktur antara lain Roestiyah,2008:126: 78 1 Setiap latihan harus selalu berbeda dengan latihan yang sebelumnya. Hal ini disebabkan karena situasi dan pengaruh latihan yang sebelumnya berbeda dengan latihan yang dilaksanakan sekarang. Kemudian perlu diperhatikan juga adanya perubahan situasikondisi belajar yang menuntut tanggapanrespon yang berbeda juga. Perlu juga disadari bahwa ada keterampilan yang mudah dikuasai dalam waktu singkat. Dan juga ada keterampilan yang sukar sehingga memerlukan jangka waktu yang lama dengan latihan yang maksimal untuk menguasainya. 2 Guru perlu memperhatikan nilai dari latihan serta kaitannya dengan materi yang diajarkan. Dalam persiapan sebelum melaksanakan latihan guru harus memberikan pengertian dan perumusan tujuan yang jelas bagi siswa, sehingga mereka mengerti dan memahami apa tujuan latihan dan bagaimana kaitannya dengan pelajaran-pelajaran lain yang diterimanya. Persiapan yang baik sebelum latihan mendorongmemotivasi siswa agar responsif, berarti dan bermakna bagi siswa sehingga pengetahuan tersebut tinggal lebih lama dalam jiwanya dan siap untuk digunakandimanfaatkan oleh siswa dalam kehidupan. Untuk pelaksanaan teknik latihan perlu diperhatikan juga kelemahan-kelemahannya antara lain Roestiyah, 2008:126-127: 1 Dalam latihan sering terjadi cara-caragerak yang tidak bisa diubah, karena merupakan cara yang sudah dibakukan. Maka akan 79 menghambat bakat dan inisiatif siswa. Mereka tidak boleh menggunakan cara lain atau cara menurut pikirannya sendiri. Hal itu sangat terasa bila latihan itu dilakukan bersama. Juga dalam latihan individual, kadang-kadang bakat anak itu perlu didorong dan dikembangkan selama tidak menyimpang dari penguasaan nilai yang akan dicapai. Hal itu tidak bisa terjadi bila latihan tersebut tidak fleksibelkaku. 2 Suatu latihan yang dijalankan dengan cara tertentu yang sudah dianggap baik dan tepat, sehingga tidak boleh berubah, mengakibatkan keterampilan yang diperoleh siswa umumnya juga menetap, yang kemudian menjadi kebiasaan yang kaku. Bila situasi berubah siswa akan sukar menyesuaikan diri dan tidak bisa mengubah cara latihan untuk mengatasi perubahan keadaan tersebut. 3 Terkadang latihan langsung dilaksanakan dengan tidak menyertakan penjelasan yang diperlukan sehingga menyebabkan ketidakpahaman siswa 4 Siswa hanya melakukan latihan yang diajarkan tanpa mengerti sepenuhnya tujuan latihan tersebut sehingga akan terjadi verbalisme. Agar tujuan latihan dapat berhasil dicapai dengan baik, instrukturguru perlu memiliki carateknik lain yang menunjang teknik latihan ini, sehingga kelemahannya bisa diatasi dengan teknik lain. Untuk kesuksesan pelaksanaan teknik latihan tersebut guru perlu 80 memperhatikan langkah-langkahprosedur sebagai berikut Roestiyah, 2008:127-129: 1 Gunakanlah latihan hanya untuk pelajaran atau tindakan yang dilakukan secara otomatis, ialah yang dilakukan siswa tanpa melakukan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam. 2 Guru harus memilih latihan yang bermakna, dan dapat menanamkan pengertian dan pemahaman tujuan latihan sebelum melaksanakan latihan tersebut. Latihan tersebut juga mampu menyadarkan siswa akan kegunaan bagi kehidupannya saat sekarang maupun di masa yang akan datang. Dengan latihan tersebut siswa merasakan perlunya latihan itu dilaksanakan untuk melengkapi pelajaran yang diterimanya. 3 Di dalam latihan pendahuluan instrukturguru harus lebih menekankan pada diagnosa, karena dalam latihan permulaan tersebut guru belum bisa mengharapkan siswa dapat menghasilkan keterampilan yang sempurna. Pada latihan selanjutnya guru perlu meneliti hambatan atau kesukaran yang timbul dan dialami siswa, sehingga dapat menentukan latihan mana yang perlu diperbaiki. Kemudian guru menunjukkan kepada siswa respon atau tanggapan yang benar, dan memperbaiki respon yang salah. Jika perlu guru mengadakan variasi latihan dengan mengubah situasi dan kondisi latihan, sehingga timbul respon yang berbeda untuk peningkatan dan penyempurnaan kecakapan atau keterampilannya.

Dokumen yang terkait

Penerapan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan untuk meningkatkan kompetensi psikomotorik siswa pada mata pelajaran PKn di MIS Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor: Penelitian Tindakan Kelas

7 30 116

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI METODE CERAMAH PLUS TANYA JAWAB DAN TUGAS DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02

4 43 161

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MENJAHIT BLUS PADA SISWA KELAS X JURUSAN TATA BUSANA DI SMK N 1 KENDAL

2 46 141

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA SMK AL MUSYAFA’ KELAS X PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI DENGAN CERAMAH DAN MPI

8 119 247

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA CELANA PANJANG PRIA DENGAN METODE SILENT DEMONSTRATION DI MAN GODEAN.

0 2 17

“PENGARUH PEMBERIAN REWARD AND PUNISHMENT TERHADAP KOMPETENSI MENJAHIT BLUS SISWA KELAS X DI MAN GODEAN YOGYAKARTA”.

0 1 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA BLUS MATA PELAJARAN KHM BUSANA KELAS X DI MAN GODEAN.

0 0 263

“PENGARUH PEMBERIAN REWARD AND PUNISHMENT TERHADAP KOMPETENSI MENJAHIT BLUS SISWA KELAS X DI MAN GODEAN YOGYAKARTA.

0 2 197

EFEKTIFITAS METODE DEMONSTRASI PADA PEMB

0 0 54

EFEKTIVITAS METODE CERAMAH PLUS DEMONSTRASI DAN LATIHAN (CPDL) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 14 MAKASSAR

0 0 94