80 memperhatikan langkah-langkahprosedur sebagai berikut Roestiyah,
2008:127-129: 1 Gunakanlah latihan hanya untuk pelajaran atau tindakan yang
dilakukan secara otomatis, ialah yang dilakukan siswa tanpa melakukan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam.
2 Guru harus memilih latihan yang bermakna, dan dapat menanamkan pengertian dan pemahaman tujuan latihan sebelum melaksanakan
latihan tersebut. Latihan tersebut juga mampu menyadarkan siswa akan kegunaan bagi kehidupannya saat sekarang maupun di masa
yang akan datang. Dengan latihan tersebut siswa merasakan perlunya latihan itu dilaksanakan untuk melengkapi pelajaran yang diterimanya.
3 Di dalam latihan pendahuluan instrukturguru harus lebih menekankan pada diagnosa, karena dalam latihan permulaan tersebut guru belum
bisa mengharapkan siswa dapat menghasilkan keterampilan yang sempurna. Pada latihan selanjutnya guru perlu meneliti hambatan atau
kesukaran yang timbul dan dialami siswa, sehingga dapat menentukan latihan mana yang perlu diperbaiki. Kemudian guru menunjukkan
kepada siswa respon atau tanggapan yang benar, dan memperbaiki respon yang salah. Jika perlu guru mengadakan variasi latihan dengan
mengubah situasi dan kondisi latihan, sehingga timbul respon yang berbeda untuk peningkatan dan penyempurnaan kecakapan atau
keterampilannya.
81 4 Perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan latihan secara
tepat, kemudian
memperhatikan kecepatan
agar siswa
dapat melakukan kecepatan atau keterampilan menurut waktu yang telah
ditentukan. Juga perlu diperhatikan apakah respon siswa telah dilakukan dengan cepat dan tepat.
5 Guru memperhitungkan waktu latihan yang singkat agar tidak meletihkan
dan membosankan,
tetapi sering
dilakukan pada
kesempatan yang lain. Waktu berlangsungnya latihan tersebut harus menyenangkan dan menarik, bila perlu dengan mengubah situasi dan
kondisi sehingga
menimbulkan optimisme
pada siswa
dan kemungkinan rasa gembira itu bisa menghasilkan keterampilan yang
baik. 6 Guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan proses yang
esensialpokok sehingga tidak melakukan hal-hal yang kurang diperlukan.
7 Guru perlu memperhatikan perbedaan individual siswa sehingga kemampuan
dan kebutuhan
siswa masing-masing
dapat disalurkandikembangkan. Maka dalam pelaksanaan latihan guru perlu
mengawasi dan memperhatikan latihan perorangan. Dengan langkah-langkah tersebut diharapkan latihan akan benar-
benar bermanfaat bagi siswa untuk menguasai kompetensi menjahit blus pada mata pelajaran KHM Tata Busana di MAN Godean.
82
e. Pengertian Metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan CPDL 1 Pengertian Metode Ceramah Plus
“ Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah digabung dengan
metode lainnya “ Muhibbin Syah, 2008:210. Metode ceramah plus dapat terdiri atas banyak metode campuran, antara lain sebagai
berikut: a Metode Ceramah Plus Tanya Jawab dan Tugas CPTT, adalah
metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan
pemberian tugas
Muhibbin Syah,
2008:211. Metode
campuran ini
idealnya dilakukan
secara tertib,
yaitu: 1
Penyampaian materi oleh guru; 2 Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa; 3 Pemberian tugas kepada siswa.
b Metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas CPDT, dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu
pertama guru
menguraikan materi
pelajaran, kemungkinan
mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas Muhibbin Syah, 2008:212.
c Metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Eksperimen CPDE, dalam
pelaksanaannya metode
demonstrasi dan
eksperimen dilakukan
secara berurutan,
setelah dilakukan
demonstrasi kemudian diikuti eksperimen dengan disertai penjelasan secara
lisan ceramah Djamarah dan Zain, 2010:99-100.
83 d Metode
Ceramah Plus
Sosiodrama dan
Diskusi CPSD,
menggunakan kombinasi metode sosiodrama dan diskusi dengan metode ceramah. Sebelum metode sosiodrama digunakan, terlebih
dahulu harus diawali dengan penjelasan dari guru tentang situasi sosial yang akan didramatisasikan oleh para pemainpelaku.
Selanjutnya diadakan diskusi mengenai jalan cerita atau pemecahan masalah selanjutnya Djamarah dan Zain, 2010:100-101.
e Metode Ceramah Plus Problem Solving dan Tugas CPPT, pada saat guru memberikan pelajaran kepada siswa, adakalanya timbul
suatu persoalanmasalah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya penjelasan secara lisan melalui ceramah. Untuk itu guru
perlu menggunakan metode pemecahan masalah atau problem solving, sebagai jalan keluarnya. Kemudian diakhiri dengan tugas-
tugas, baik individu maupun tugas kelompok, sehingga siswa melakukan tukar pikiran dalam memecahkan masalah yang
dihadapinya. Djamarah dan Zain, 2010:102. f Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan CPDL, adalah
merupakan kombinasi
antara kegiatan
menguraikan materi
pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan drill Muhibbin Syah, 2008:212.
84
2 Pengertian Metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan
Menurut Muhibbin Syah 2008:212 metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan CPDL merupakan kombinasi antara
metode ceramah, metode demonstrasi dan metode latihan. Metode ini menggabungkan kelebihan antara ketiga metode tersebut, sehingga
kelemahan masing-masing metode dapat diatasi. “Metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan sangat berguna pada materi pelajaran
yang berorientasi pada keterampilah jasmaniah kecakapan ranah karsa siswa” Muhibbin Syah, 2008:212.
Metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi psikomotor siswa, sehingga tidak hanya
mengasah kemampuan kognitif saja. Tujuan dari ceramah yang dilakukan pada metode CPDL adalah untuk memberikan penjelasan
kepada siswa mengenai bentuk keterampilan tertentu yang akan dilakukannya. Tujuan utama ceramah dalam metode ceramah plus
demonstrasi dan latihan ini adalah untuk menjelaskan konsep-konsep keterampilan jasmaniah yang akan diberikan kepada siswa.
Sedangkan demonstrasi yang dimaksudkan untuk memperagakan atau mempertunjukkan suatu kesimpulan yang akan dipelajari siswa.
Selanjutnya, tujuan demonstrasi dalam metode CPDL adalah untuk memperagakan atau mempertunjukkan kiat dan proses melakukan
keterampilan yang telah diuraikan sebelumnya, yakni pada tahapan ceramah tadi. Dalam mendemonstrasikan keterampilan tersebut, guru
85 dapat dibantu dan diikuti oleh satu atau dua orang siswa. Sementara
itu, siswa-siswa lainnya memperhatikan dengan seksama. Tahap terakhir aplikasi metode CPDL adalah penyelenggaraan
latihan yang berulang-ulang drill, yakni latihan keterampilan yang sebelumnya
telah didemonstrasikan.
Metode latihan
umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan
dari bahan yang dipelajarinya. Karena itu, metode ceramah dapat digunakan sebelum maupun sesudah latihan dilakukan. Latihan
dianggap sangat penting, karena menurut law of exercise hukum latihan, semakin sering sebuah perilaku dilatih atau digunakan maka
akan semakin mantap eksistensi perilaku tersebut Hilgard dan Bower dalam Muhibbin Syah, 2008:213. Ada beberapa prinsip pokok yang
perlu diperhatikan guru dalam menyelenggarakan latihan Muhibbin Syah, 2008:213 : a Latihan itu harus selalu didahului atau diselingi
dengan penjelasan guru mengenai dasar pemikiran dan arti penting yang terkandung dalam keterampilan yang sedang dilatihnya; b
Latihan itu tidak membosankan siswa, oleh karenanya alokasi waktu yang singkat adalah lebih baik; c Latihan itu harus menarik perhatian
dan minat siswa serta menumbuhkan motif siswa untuk berpikir, karena menurut Jean Piaget, seorang siswa selalu berpikir selama ia
berbuat. Metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan idealnya
dilakukan secara tertib dan berurutan, yaitu sebagai berikut: a