Peningkatan Kompetensi Siswa Pada Materi Menjahit blus Kelas X MAN Godean

174 b. Tindakan Tindakan yang dilakukan mempunyai 3 tahapan yaitu pendahuluan, pelaksanaan dan penutup pembelajaran. Pada siklus pertama tindakan dilakukan seperti prosedural yang terdapat dalam RPP. Kemudian dilakukan perbaikan pada siklus II dengan memperjelas pembuatan jobsheet agar siswa tidak terlalu sering bertanya mengenai materi yang disampaikan dan pemberian motivasi lebih intens daripada siklus I, membuat siswa semangat dalam mengerjakan tugas sehingga kelas menjadi kondusif. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan terhadap pelaksanaan metode pembelajaran dan kompetensi siswa dalam menjahit blus. Untuk mengamati pelaksanaan metode pembelajaran menggunakan instrumen lembar observasi sedangkan untuk menilai hasil pekerjaan menjahit blus menggunakan lembar penilaian unjuk kerja. Untuk menilai penguasaan materi menjahit blus menggunakan lembar tes uraian. Hasil belajar siswa dengan penerapan metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan menunjukkan dari peningkatan dari pra siklus ke siklus I yaitu sebesar 5,28 dari rata-rata kelas pra siklus 75 menjadi 78,95. Sedangkan dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 5,51 dari 78,95 menjadi 83,30. 175 d. Refleksi Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siklus I terlihat kompetensi siswa dalam menjahit blus mengalami peningkatan, namun peningkatan yang terjadi belum sesuai dengan harapan. Hal ini dikarenakan guru dan siswa yang masih kurang terbiasa dengan metode pembelajaran yang diterapkan, sehingga dilakukan perbaikan tindakan pada siklus II. Pada siklus II kompetensi siswa sudah meningkat sesuai harapan yaitu mencapai 100 ketuntasan belajar. Dengan demikian peneliti dan guru mengakhiri tindakan pada siklus kedua. 2. Pelaksanaan metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan pada materi menjahit blus dinilai dengan lembar observasi. Perolehan skor pada siklus I yaitu 78 78 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 4 poin 5,13 menjadi 82 82. Hal ini menandakan terjadinya peningkatan aktivitas pembelajaran pada materi menjahit blus. 3. Pencapaian KKM pada siklus I dan siklus II meningkat cukup signifikan. Pencapaian KKM pada pra siklus sebesar 42,86 6 dari 14 siswa mencapai ketuntasan belajar. Pencapaian KKM pada siklus I sebesar 78,57 atau 11 dari 14 siswa mencapai ketuntasan belajar. Pencapaian KKM meningkat sebesar 83,33 dari 42,86 menjadi 78,57. Pencapaian KKM pada siklus II sebesar 100 atau 14 dari 14 siswa mencapai ketuntasan belajar. Peningkatan pencapaian KKM sebesar 27,27 dari 78,57 menjadi 100. Hal ini berarti target pembelajaran telah tercapai dengan baik. 176

B. Implikasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kompetensi dengan metode pembelajaran Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan pada pra siklus, siklus I dan siklus II di MAN Godean. Kompetensi siswa yang diperoleh pra tindakan masih dibawah nilai ketercapaian, hal ini dikarenakan siswa kurang menguasai dan memahami materi menjahit blus sehingga hal ini membuktikan bahwa siswa perlu metode pembelajaran yang menarik, mudah dipahami, membuat siswa mudah menguasai materi, dan tidak membosankan yang dapat menumbuhkan interaksi dengan siswa lain guna mencapai tujuan pembelajaran, sehingga siswa akan lebih paham serta menguasai teknik menjahit blus dan dapat meningkatkan kompetensi menjahit blus. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka hasil penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan terbukti dapat meningkatkan kompetensi menjahit blus, maka selanjutnya dapat diterapkan pada mata pelajaran lain.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian peningkatan kompetensi menjahit blus melalui metode pembelajaran Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan di MAN Godean dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi guru mata pelajaran KHM Tata Busana a. Materi pelajaran yang akan diajarkan, bahasa dan sikap guru hendaknya direncanakan terlebih dahulu. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti ketika menjelaskan dengan metode demonstrasi dan

Dokumen yang terkait

Penerapan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan untuk meningkatkan kompetensi psikomotorik siswa pada mata pelajaran PKn di MIS Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor: Penelitian Tindakan Kelas

7 30 116

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI METODE CERAMAH PLUS TANYA JAWAB DAN TUGAS DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02

4 43 161

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MENJAHIT BLUS PADA SISWA KELAS X JURUSAN TATA BUSANA DI SMK N 1 KENDAL

2 46 141

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA SMK AL MUSYAFA’ KELAS X PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI DENGAN CERAMAH DAN MPI

8 119 247

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA CELANA PANJANG PRIA DENGAN METODE SILENT DEMONSTRATION DI MAN GODEAN.

0 2 17

“PENGARUH PEMBERIAN REWARD AND PUNISHMENT TERHADAP KOMPETENSI MENJAHIT BLUS SISWA KELAS X DI MAN GODEAN YOGYAKARTA”.

0 1 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA BLUS MATA PELAJARAN KHM BUSANA KELAS X DI MAN GODEAN.

0 0 263

“PENGARUH PEMBERIAN REWARD AND PUNISHMENT TERHADAP KOMPETENSI MENJAHIT BLUS SISWA KELAS X DI MAN GODEAN YOGYAKARTA.

0 2 197

EFEKTIFITAS METODE DEMONSTRASI PADA PEMB

0 0 54

EFEKTIVITAS METODE CERAMAH PLUS DEMONSTRASI DAN LATIHAN (CPDL) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 14 MAKASSAR

0 0 94