Kerangka Berfikir PENINGKATAN KAJIAN TEORI

97 siswa dilibatkan secara langsung dan meningkatkan aktivitas belajar siswa. Penerapan pembelajaran Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan ini memungkinkan suasana belajar yang kondusif bagi siswa. Tahap-tahap yang perlu dilakukan pada penerapan metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan terlebih dahulu direncanakan dan diatur waktunya dengan sebaik mungkin agar lebih efisien dalam penggunaan waktu dan pembelajaran lebih efektif. Guru menyampaikan penjelasan dengan metode ceramah dengan media jobsheet, kemudian siswa diberi kesempatan untuk membantu demonstrasi dengan media benda jadi yang dilakukan oleh guru. Siswa dibimbing untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pembelajaran dengan turut serta memperagakan atau berlatih sesuai ajaran yang diberikan oleh guru. Melalui sesi tanya jawab dan diskusi yang dilakukan selama melakukan latihan maka akan terjalin komunikasi di mana siswa saling berinteraksi dan bekerja sama. Sehingga dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan latihan secara langsung serta mendorong siswa untuk berfikir aktif, kritis dan kreatif. Berdasarkan kerangka berfikir secara teoritis yang dikutip dari pendapat para ahli, dan secara empiris dari hasil penelitian terdahulu, dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan penerapan metode pembelajaran Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan dapat 98 meningkatkan kompetensi menjahit siswa pada mata pelajaran KHM Tata Busana terutama pada materi pembuatan blus di MAN Godean.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana penerapan metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan pada materi menjahit blus siswa kelas X MAN Godean? 2. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas X pada materi menjahit blus dengan menggunakan metode pembelajaran Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan di X MAN Godean ? 3. Bagaimana peningkatan kompetensi menjahit blus yang ditunjukkan siswa kelas X dengan menggunakan metode pembelajaran Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan di MAN Godean? 99

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas PTK yang berfokus pada upaya mengubah kondisi riil sekarang menuju kondisi yang diharapkan. Menurut McNiff dalam Asrori 2009:4 penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan dan perbaikan pembelajaran. Suharsimi 2006:17 mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian kolaborasi, yaitu pihak yang melakukan tindakan adalah guru mata pelajaran keterampilan Tata Busana itu sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan seorang guru yang sedang melakukan tindakan. Penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas juga merupakan penelitian yang bersifat reparatif. Artinya, penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran agar siswa dapat mencapai hasil yang lebih maksimal. Dengan penelitian tindakan kelas guru dapat meneliti sendiri terhadap praktik pembelajaran yang dilakukannya di kelas. Guru juga dapat melakukan penelitian 100 terhadap siswa dilihat dari aspek interaksinya dalam proses pembelajaran. Selain itu, dengan melakukan penelitian tindakan kelas, guru juga dapat memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan lebih berkualitas dan lebih efektif. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran KHM Tata Busana yaitu Ibu Fatimah, S.Pd, beliau bertindak sebagai pengajar di MAN Godean. Adapun model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah disajikan sebagai berikut Rochiati Wiriaatmaja, 2006:66. Gambar 16. Model Spiral dari Kemmis dan Taggart 1988 Penjelasan tentang langkah-langkah penelitian tindakan kelas menurut Endang Mulyatiningsih 2011:72-75 antara lain sebagai berikut: 101

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan tindakan yang dibangun dan akan dilaksanakan, sehingga harus mampu melihat jauh kedepan. Rencana tindakan action plan adalah prosedur, strategi yang akan dilakukan oleh guru dalam rangka melakukan tindakan atau perlakuan terhadap siswa. Skenario pembelajaran diimplementasikan dari siklus ke siklus dan mungkin akan diubah setelah peneliti melakukan refleksi.

2. Tindakan

Implementasi tindakan adalah pelaksanaan tindakan ke dalam konteks proses belajar mengajar yang sebenarnya. Implementasi tindakan harus secara kritis dilaporkan hasilnya. Implementasi tindakan bisa dilakukan oleh peneliti ataupun kolaborator. Setiap kali tindakan minimal ada dua peneliti, yaitu yang melakukan pembelajaran dan kolaborator yang akan memantau terjadinya perubahan suatu tindakan.

3. Pengamatan

Menurut Sukardi 2008:213 pengamatan berfungsi sebagai proses pendokumentasian dampak dari tindakan dan menyediakan informasi untuk tahap refleksi. Observasi pada penelitian tindakan mempunyai fungsi mendokumentasikan implikasi tindakan yang diberikan kepada subyek. Dalam perencanaan observasi yang baik adalah observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang muncul baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan.

Dokumen yang terkait

Penerapan metode ceramah plus demonstrasi dan latihan untuk meningkatkan kompetensi psikomotorik siswa pada mata pelajaran PKn di MIS Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor: Penelitian Tindakan Kelas

7 30 116

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI METODE CERAMAH PLUS TANYA JAWAB DAN TUGAS DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02

4 43 161

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MENJAHIT BLUS PADA SISWA KELAS X JURUSAN TATA BUSANA DI SMK N 1 KENDAL

2 46 141

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA SMK AL MUSYAFA’ KELAS X PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI DENGAN CERAMAH DAN MPI

8 119 247

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA CELANA PANJANG PRIA DENGAN METODE SILENT DEMONSTRATION DI MAN GODEAN.

0 2 17

“PENGARUH PEMBERIAN REWARD AND PUNISHMENT TERHADAP KOMPETENSI MENJAHIT BLUS SISWA KELAS X DI MAN GODEAN YOGYAKARTA”.

0 1 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA BLUS MATA PELAJARAN KHM BUSANA KELAS X DI MAN GODEAN.

0 0 263

“PENGARUH PEMBERIAN REWARD AND PUNISHMENT TERHADAP KOMPETENSI MENJAHIT BLUS SISWA KELAS X DI MAN GODEAN YOGYAKARTA.

0 2 197

EFEKTIFITAS METODE DEMONSTRASI PADA PEMB

0 0 54

EFEKTIVITAS METODE CERAMAH PLUS DEMONSTRASI DAN LATIHAN (CPDL) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 14 MAKASSAR

0 0 94