Kompetensi Menjahit Blus a. Pengertian Kompetensi
35
1 Menyiapkan potongan bagian-bagian blus. Potongan bagian-bagian
blus yang disiapkan sudah diberi tanda pola disesuaikan dengan desain blus yang akan dibuat. Potongan bagian-bagian blus yang perlu
disiapkan antara lain: a Badan blus bagian depan
b Badan blus bagian belakang c Lengan blus
d Kerah setengah tegak e Epaulet 4 buah
Potongan bagian-bagian blus yang perlu diberi bahan pelapis viselin yaitu pada belahan tengah muka sebagai rumah kancing dan epaulet.
Pada bagian kerah blus perlu dilapisi kain keras sebagai penahan bentuk. Seluruh bahan pelapis dilekatkan terlebih dahulu pada
potongan bagian blus dengan cara dipress dengan menggunakan seterika.
2 Proses menjahit. Setelah mempersiapkan potongan bagian-bagian
blus, masing-masing potongan kain disambung dengan menggunakan mesin jahit. Dalam menjahit dikenal sejumlah teknik jahitan, misalnya
tusuk balik setik balik dan tusuk jelujur. Selain itu dikenal jahitan kampuh untuk menyambung dua helai kain menjadi satu, dan teknik
menjahit kelim. Walaupun jahitan mesin lebih rapi daripada jahitan tangan, tidak semua teknik jahitan dapat dilakukan dengan mesin.
Untuk beberapa bagian diselesaikan dengan jahitan tangan, yaitu pada
36 bagian kelim bawah blus dan kelim lengan. Setelah pakaian selesai
dijahit, bagian tepi kampuh yang bertiras dirapikan dengan mesin obras agar benang-benang kain tidak terlepas.
3 Penyelesaian akhir.
Setelah selesai, blus perlu dilicinkan dengan setrika di atas papan setrika. Penyetrikaan bagian-bagian yang sulit
seperti lengan blus dilakukan dengan bantuan bantal setrika. Setelah blus selesai diseterika maka perlu dikemas dengan baik agar tetap
bersih dan rapi. Teknik-teknik yang digunakan dalam proses menjahit jumlahnya
sangat banyak. Benang dan jarum ditusukkan ke kain untuk membuat berbagai bentuk jahitan sehingga dikenal berbagai jenis tusuk atau setik.
Tusuk jelujur dan setik jelujur misalnya, mengacu kepada teknik menjahit dan menyulam yang sama. Tusuk-tusuk dasar yang perlu
diketahui, yaitu antara lain:
1 Tusuk jelujur. Jelujur adalah suatu setik jahitan sementara yang
digunakan untuk menahan bagian-bagian bahan secara bersamaan sebelum pengepasan dan penjahitan yang sebenarnya. Teknik
membuat tusuk jelujur, yaitu dimulai dari kanan ke kiri. Tusuk jelujur dapat dibedakan menjadi 3 bentuk.
a Tusuk jelujur biasa yaitu tusukan yang menggunakan jarak tidak sama.
b Tusuk jelujur dengan jarak tertentu yaitu tusukan dengan jarak yang sama konsisten berguna untuk tusuk sementara pada smock.
37 c Tusuk jelujur renggang yaitu tusukan dengan menggunakan
sengkelit loop dengan spasi satu, tusukan jelujur renggang ini digunakan untuk membuat tanda misalnya tanda pola, dengan
menggunakan benang rangkap yang nantinya digunting diantara tusukan tersebut sehingga meninggalkan jarak benang yang biasa
dijadikan tanda dalam menjahit busana.
Gambar 1. Tusuk jelujur
2 Tusuk balik. Tusuk balik atau disebut juga tusuk tikam jejak yaitu
tusuk jahitan dengan bentuk jika dilihat dari bagian atas tusuknya kelihatan seperti jahitan mesin dan bila dilihat dari bagian bawah
tusukannya seperti jahitan rangkap. Jarak tusukan bagian bawah dua kali jarak tusukan bagian atas, teknik menjahitnya adalah dengan
langkah maju sebelum melangkah mundur ke belakang dengan jarak yang sama. Tusuk tikam jejak berguna untuk pengganti jahit mesin.