pembelajaran berlangsung oleh subjek penelitian. Setiap perlakuan dilakukan evaluasi yang berbentuk tulisan dan lisan. Hasil dari evaluasi tersebut dinila
dan dilaporkan kepada guru mata pelajaran sebagai bukti bahwa kegiatan pembelajaran telah berlangsung dan adanya evaluasi terhadap materi pelajaran
yang telah dipelajari. Kemudian setelah diberikan perlakuan, dilakukan tes kemampuan akhir post-test untuk mengetahui kemampuan subjek penelitian
setelah diberikan perlakuan. Selain itu, hasil dari observasi yang telah dilakukan peneliti pada saat
mengikuti kegiatan belajar sebelum menerapkan media pembelajaran musikal sains dan pada saat menerapkan media pembelajaran musikal sains. Hasil
observasi sebelum diberikan perlakuan, subjek penelitian tampak tidak bersemangat, sering tidak menyimak, tidak mendengarkan penjelasan dari
guru. Namun, setelah diberikan perlakuaan dengan menggunakan media pembelajaran musikal sains, subjek penelitian terlihat antusias, senang
mengikuti pembelajaran IPA di kelas, dan memahami materi yang sedang dipelajari.
Hasil analisis penelitian yang telah dilakukan peneliti menunjukkan adanya peningkatan skor kemampuan daya ingat seluruh subjek penelitian.
Hasil pre-test menunjukkan kemampuan awal seluruh subjek berada pada kriteria kurang sekali yaitu rata-rata skor 15 dengan taraf penguasaan 51,11 .
Hal ini menunjukkan rata-rata seluruh subjek hanya menguasai 51,11 materi pelajaran yang diberikan. Sedangkan setelah perlakuan yaitu dengan
menggunakan media pembelajaran musikal sains selama 4 kali pertemuan,
kemampuan daya ingat pada seluruh subjek berada pada kriteria tinggi yaitu rata-rata skor 26 dengan taraf penguasaan 86,61 . Ini menunjukkan rata-rata
seluruh subjek menguasai 86,61 materi pelajaran yang diberikan. Dengan demikian dapat diketahui peningkatan rata-rata hasil belajar dalam emngingat
materi pelajaran IPA seluruh subjek yaitu mencapai taraf penguasaan 69,58 . Hal ini berarti bahwa media pembelajaran musikal sains efektif untuk
meningkatkan hasil belajar dalam mengingat materi pelajaran IPA bagi anak tunanetra kelas dasar 2 di SLB-A Yaketunis Yogyakarta dikarenakan
efektifnya media pembelajaran musikal sains didasari oleh nilai prosentase minimal sebesar 65 yang bertitik tolak pada KKM yang telah ditetapkan
untuk pelajaran IPA .
G. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Media Pembelajaran Musikal Sains yang digunakan oleh peneliti dalam
pembelajaran IPA belum melalui uji ahli. 2. Penelitian yang dilakukan tanpa menggunakan kelompok kontrol karena
keterbatasan jumlah siswa tunanetra, yaitu 2 siswa tunanetra buta total blind dan 1 siswa tunanetra low vision.
3. Pelaksanaan pembelajaran kurang optimal dikarenakan kemampuan siswa yang berbeda-beda mengharuskan peneliti memberikan perlakuan yang
berbeda-beda pula.
116
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran musikal sains efektif digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar dalam mengingat materi pelajaran IPA bagi anak tunanetra kelas dasar 2 di SLB-A Yaketunis Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya peningkatan hasil belajar dalam mengingat materi pelajaran IPA rata-rata mencapai taraf penguasaan terhadap materi pelajaran IPA
semester 2 sebesar 69,58 . Sebelum diberikan perlakuan tanpa menggunakan media pembelajaran musikal sains, subjek penelitian tampak tidak
bersemangat dalam belajar, malas untuk mempelajari materi pelajaran IPA, dan pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. Namun, pada saat diberikan
perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran musikal sains, subjek terlihat antusias dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran seperti berani
bertanya kepada peneliti mengenai materi pelajaran yang tidak dipahami
maupun tidak diketahui oleh subjek. B.
Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini antara lain:
1. Bagi guru Guru diharapkan dapat mengkaji lebih lanjut dan menerapkan media
pembelajaran musikal sains agar siswa merasa senang dan nyaman
mengikuti proses pembelajaran di kelas khususnya pada materi pelajaran IPA kelas 2 semester II.
2. Bagi sekolah Diharapkan menambah media pembelajaran berupa media music khusunya
rangkuman materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk lagu. 3. Bagi siswa
Diharapkan siswa mampu mempelajari dan menerapkan media pembelajaran musikal sains dalam kehidupannya sehari-hari.
118
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri dkk. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Arief S. Sadiman, dkk. 2006. Media Pendidikan : pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Daniel P. Hallahan, et. Al. 2009. Exceptional Learners : an Introduction to Special Education. United States of America : Pearson International Edition.
Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Depdiknas. 2006. Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan Pembinaan
Penyusunan KTSP. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa. Depdiknas. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta : Depdiknas. Don Campbell. 2001. Efek Mozart: Memanfaatkan Kekuatan Musik untuk
Mempertajam Pikiran, Menigkatkan Kreativitas, dan Menyehatkan Tubuh. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Erna Multahada. 2010. Pentingnya Bacaan Di Dalam Mempertahankan Kemampuan Daya Ingat Lansia.
http:ernamultahada.blog.mercubuana.ac.id?p=24. Diakses tanggal 2 Maret 2011.
Fadhril Rahkmad. 2010. Daya Ingat Pengingatan. http:fadhrilrahkmad.blog.comfiles201006DAYA-INGA1.doc.
Diakses tanggal 2 Maret 2011. Guru IT. 2009. Pengertian Media Pembelajaran.
http:guruit07.blogspot.com200901pengertian-media-pembelajaran.html. Diakses tanggal 3 Maret 2011.
Jack R. Fraenkel, et.Al. 2008. How to Design And Evaluate research In Education. New York : Mc Graw-Hill Internasional Edition.
Johannes Supranto . 2005. Statistik Teori Dan Aplikasi. Jakarta : Erlangga. Linda Campbell, et. Al. 2006. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple
Intelligences. Jakarta : Intuisi Press.
Maslichah Asy’ari. 2006. Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar. Yogyakarta : Universitas
Sanata Darma. Mohammad Efendi. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan.
Jakarta: PT Bumi Aksara. Ngalim Purwanto, M. 2006. Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Nia Hidayati. 2009. Manfaat Musik Dalam Kehidupan Sehari-hari.
http:niahidayati.netmanfaat-musik-dalam-kehidupan-sehari-hari.html. Diakses tanggal 3 Maret 2011.
Philip Sheppard. 2007. Music Makes Your Child Smarter Peran Musik Dalam Perkembangan Anak. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Purwaka Hadi. 2005. Kemandirian Tunanetra. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Prima Almazini. 2007. Mengoptimalkan Daya Ingat. http:myhealing.wordpress.com20071111mengoptimalkan-daya-ingat.
Diakses tanggal 2 Maret 2011. Rini Hildayani, dkk. 2007. Penanganan Anak Berkelainan Anak dengan
Kebutuhan Khusus. Jakarta : Universitas Terbuka. Rochiati Wiriaatmadja. 2009. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung :
Remaja Rosdakarya. Sari Rudiyati. 2002. Pendidikan Anak Tunanetra Buku Pegangan Kuliah .
Yogyakarta : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. ______. 2003. Ortodidaktik Anak Tunanetra. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan RD. Bandung : Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. rev.
ed VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta. ______. 2005. Manajemen Penelitian. rev. ed. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
______. 2005. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Ed. Revisi. Jakarta: Bumi
Aksara .