Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Proses kegiatan belajar yang terjadi seperti tersebut di atas mengakibatkan siswa akan menjadi bosan terhadap pelajaran IPA di sekolah dan tidak bisa dipungkiri, siswa menjadi seolah-olah mengerti tetapi pada kenyataanya siswa sama sekali tidak mengetahui materi pelajaran dan bahkan ada yang tidak mendengarkan penjelasan dari guru. Namun, dengan menggunakan media pembelajaran musikal sains suasana belajar di kelas menjadi berubah. Alunan musik yang didengarkan akan membuat siswa tidak menjadi bosan dan seketika akan mencoba ikut menyanyikan lagu yang didengarkan. Media yang digunakan akan menghasilkan 2 manfaat sekaligus, yakni dari musik yang didengarkan dan materi pelajaran IPA yang sulit menjadi lebih mudah diingat dan dipahami. Musik sebagai media pembelajaran musikal sains merupakan background dari materi pelajaran IPA yang dilagukan akan membuat siswa yang mendengarkan menjadi ceria dan akan merangsang aspek emosi siswa. Aspek emosi siswa yang sangat berpengaruh terhadap jiwa siswa, karena aspek emosi akan mengupayakan adanya perasaan, pemahaman, penghayatan dari siswa yang mendengarkan musikal sains. Selain itu, musik yang mengiringi dalam pembelajaran IPA sangat disenangi anak. Musik yang digunakan pada media pembelajaran musikal sains adalah musik yang dibuat sendiri yang memiliki alunan nada yang dapat membuat ceria, bersemangat dan gembira Musik merupakan suatu alunan nada dan irama yang dihasilkan oleh suatu alat atau suara yang dapat didengar dan dinikmati oleh siapapun termasuk anak tunanetra. Belajar melalui musik akan menimbulkan suatu ketertarikan dari siswa untuk memahami syairlirik lagu yang didengarkan yang merupakan materi pelajaran yang sangat berperan dalam menambah pengetahuan siswa terhadap pelajaran IPA. Linda Campbell, Dkk 2006: 153 menyatakan, “Menyanyikan lagu tidak hanya membantu banyak siswa untuk mengingat informasi yang penting, tetapi juga menjadi menggembirakan siswa dalam proses belajar di dalam kelas”. Kenyataan yang terjadi pada saat peneliti melakukan observasi, guru tidak dapat membuat suasana kelas yang nyaman, ceria, serta interaksi guru dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa yang monoton serta tidak adanya kreasi guru untuk menyanyikan lagu yang berkaitan dengan materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa. Suasana yang gembira di dalam kelas akan membuat peserta didik tidak merasa bosan menerima materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Tetapi kenyataan di lapangan, pembelajaran menggunakan media pembelajaran musikal sains untuk siswa tunanetra belum dilaksanakan dalam pelajaran IPA. Oleh karena itu, penelitian tentang penggunaan media pembelajaran musikal sains untuk peningkatan kemampuan daya ingat materi pelajaran IPA bagi anak tunanetra kelas dasar 2 di SLB-A Yaketunis Yogyakarta penting untuk dilakukan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Kemampuan persepsi penglihatan anak tunanetra kurang yang menyebabkan anak sulit memahami materi pelajaran IPA. 2. Anak tunanetra bersikap diam dan bosan pada waktu kegiatan belajar mengajar IPA dikarenakan guru hanya menggunakan metode ceramah. 3. Adanya interaksi satu arah guru ke siswa dalam kegiatan belajar mengajar IPA, membuat kegiatan belajar mengajar menjadi monoton. 4. Media pembelajaran inovatif diperlukan agar anak tunanetra tidak bosan dalam kegiatan belajar mengajar IPA. 5. Kemampuan daya ingat siswa tunanetra terhadap materi pelajaran IPA yang kurang kurang mengetahui dan memahami materi pelajaran IPA mengakibatkan hasil belajar tidak sesuai dengan KKM sebesar 65 . 6. Media pembelajaran musikal sains belum diterapkan dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan kemampuan daya ingat anak tunanetra. C. Batasan Masalah Permasalahan dalam pembelajaran IPA bagi anak tunanetra sangat kompleks. Oleh karena itu sesuai dengan keterbatasan peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada satu masalah dari identifikasi masalah di atas yaitu belum diterapkan media musikal sains dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar dalam mengingat materi pelajaran IPA mengenai sumber energi dan kegunaannya serta pengaruh matahari bagi bumi untuk semua siswa tunanetra di kelas dasar 2 baik buta total “totally blind” maupun kurang lihat “low vision”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Apakah media pembelajaran musikal sains efektif untuk meningkatkan hasil belajar dalam mengingat materi pelajaran IPA bagi anak tunanetra kelas dasar 2?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan media pembelajaran musikal sains untuk peningkatan hasil belajar dalam mengingat materi pelajaran IPA bagi anak tunanetra kelas dasar 2.

F. Kegunaan Penelitian

1. Manfaat praktis a. Bagi anak tunanetra hasil penelitian ini dapat membantu dalam memahami materi pelajaran di sekolah dan memberikan motivasi untuk tidak bosan membaca. b. Bagi guru hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan dan digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran IPA. c. Bagi sekolah hasil penelitian ini menjadikan media musikal sains sebagai kebijakan pengembangan media untuk meningkatkan mutu pembelajaran IPA. 2. Manfaat teoritis hasil penelitiaan ini menambah khasanah ilmu pengetahuan bidang pendidikan anak berkebutuhan khusus ABK khususnya mengenai media pembelajaran IPA bagi anak tunanetra.

G. Definisi Operasional

1 Kemampuan Daya Ingat Materi Pelajaran IPA Kemampuan daya ingat dalam penelitian ini adalah keterampilan, kecakapan serta pengetahuan yang dimiliki anak tunanetra dalam mengingat informasi yang telah disajikan guru sesuai dengan materi pelajaran IPA yang telah disediakan. Kemampuan daya ingat anak tunanetra dinilai melalui tes hasil belajar yang akan mengetahui ada atau tidak adanya peningkatan hasil belajar anak tunanetra dalam mengingat materi pelajaran IPA. 2 Media Pembelajaran Musikal Sains Media pembelajaran musikal sains dalam penelitian ini merupakan perantara menyampaikan materi pelajaran IPA dengan menggunakan peralatan dalam musik. Materi pelajaran IPA tersebut dirangkum menjadi lirik yang akan dijadikan lagu, kemudian direkam dan diperdengarkan pada siswa. Media Pembelajaran yang berupa 4 lagu berisi materi pelajaran IPA diperdengarkan pada siswa. 3 Anak Tunanetra kelas dasar 2 SLB-A Yaketunis Anak tunanetra kelas dasar 2 SLB-A Yaketunis dalam penelitian ini yaitu anak yang mengalami kelainan indera penglihatan dan merupakan siswa tunanetra dari SLB-A Yaketunis yang duduk di kelas dasar 2. SLB-A Yaketunis merupakan sekolah yang menyelenggarakan program pendidikan khusus untuk anak tunanetra. Anak tunanetra siswa kelas dasar 2 di SLB-A Yaketunis memiliki intektual sama seperti anak normal pada umumnya. Keterbatasan pada indera penglihatan mengakibatkan siswa menggunakan indera perabaan dan indera pendengarannya untuk mendapatkan informasi dalam kegiatan belajar mengajar.