Halaman 26 Halaman 28 dan 29 Halaman 30 dan 31

17. Halaman 26

Gambar 37. Isi Buku: Rangkuman Bagian 2 Halaman ini merupakan halaman rangkuman bagian kedua. Seluruh pernyataan yang terdapat pada halaman ini merupakan hasil pernyataan- pernyataan sebelumnya yang ditulis ulang. Bagian kedua ini menggunakan pernyataan tiga sumber yaitu Sewan Susanto, Endang Pristiwati, dkk, dan Sri Soedewi Samsi. Meskipun pernyataan ketiganya memiliki kecederungan yang sama namun berikut ini penggunaan dasar utama pernyataan tersebut: Pernyataan point pertama berasal dari pernyataan Endang, point kedua sampai enam pernyataan dari Sewan, pointtujuh perpaduan pernyataan ketiganya yang diperingkas peneliti, point delapan pernyataan Sewan.

18. Halaman 28 dan 29

Gambar 38-39. Isi Buku: Kelompok Motif Semen Halaman ini merupakan bagian ketiga dari bahasan yang ada dalam buku. Serupa dengan bagian kelompok motif geometri bagian inipun menggunakan ketiga sumber yang sama yaitu Sewan Susanto, Endang Pristiwati, dkk, dan Sri Soedewi Samsi. Cukup sulit menentukan materi yang akan diletakkan pada bagian ini karena begitu banyak hal yang dapat dibahas seperti asal kata “samian”, perbedaan pernyataan dalam pengklasifikasian berdasarkan ornamen pembentuk motifnya yang berbeda-beda, dan polanya yang serupa dengan motif lung-lungan bahkan diantara kedua kelompok motif ini dapat saling mengklaim kelompok motif satu sama lain.

19. Halaman 30 dan 31

Gambar 40-41. Isi Buku: Kelompok Motif Lung-lungan Motif lung-lungan dan motif semen memiliki beberapa pernyataan yang mengesankan kedua kelompok ini saling tarik menarik dalam hal pengelompokan motif. Hal ini mirip dengan apa yang terjadi pada pengelompokanan motif “parang, liris, dan lereng” dan pada pengelompokan motif “kawung, ganggong, nitik, sidomukti, dan ceplok”. Peneliti akhirnya menyimpulkan bahwa perbedaan utama motif semen dan motif lung-lungan adalah pada keberadaan ornamen meru. Jadi meskipun dalam hal pengelompokkan motif keduanya dapat saling tarik menarik namun ornamen meru dapat menengahi.

20. Halaman 32 dan 33