7. Halaman 8
Gambar 20. Isi Buku: Penamaan Motif Batik
Halaman ini membahas penamaan motif batik. Pernyataan yang ada pada keseluruhan bagian ini halaman 8-10 merupakan pernyataan dari Sri Soedewi
Samsi dalam bukunya “Teknik dan Ragam Hias Batik”. Sayang sekali dalam buku tersebut tidak memberikan ilustrasigambar yang dimaksud sehingga peneliti
berinisiatif mencari gambar yang peneliti anggap mampu menggambarkan apa yang dikemukakan Samsi tersebut. Halaman ini tidak menyajikan boks dengan
asumsi warna dasar lebih cocok dengan ilustrasi yang disajikan, selain itu jumlah baris kalimat sedikit dan untuk masalah estetika sudah dapat diatasi oleh layout
bagian atas.
8. Halaman 9 dan 10
Gambar 21-22. Isi Buku: Penamaan Motif Batik
Gambar motif semen rama yang kedua adalah gambar yang dipotong untuk alasan penataan gambar utuh motif tersebut ditampilkan dalam lampiran.
Gambar motif semen rama yang pertama merupakan motif semen rama yang paling sering peneliti temui dari berbagai sumber yang mengaitkannya dengan
Hasta Brata.Hal ini menguntungkan untuk pembahasan pemaknaan batik. Materi yang digunakan untuk motif gringsing kemudian diperkuat dengan
pernyataan Melisa Purbasari yang melakukan penelitian terhadap motf gringsing Bantulan. Melisa kemudian menambahkan pernyatan bahwa terdapat dua jenis
motif gringsingyaitu gringsing terbuka dan gringsing tertutup.
9. Halaman 11 dan 12
Gambar 23-24. Isi Buku: Pemaknaan Batik
Pernyataan pada paragraf pertama didasarkan oleh pernyataan yang disampaikan oleh Bakti Utama dan Hasanudin, pernyataan paragraf satu bagian
keduabagian dibawah gambar oleh Hajar Pamadhi dan Purwanto, sedangkan paragraf ketiga oleh Hajar Pamadhi dan Darsono dalam tulisan dengan judul yang
sama seperti yang sudah disampaikan pada halaman-halaman sebelumnya. Pernytaan-pernyataan tersebut kemudian disajikan dengan ilustrasi gambar yang
sama dengan bagian perbedaan batik klasik dan batik modern untuk menegaskan bahwa perbedaan zamanmempertegas perbedaan yang terjadi pada pemaknaan
batik.
10. Halaman 13