Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Keempat.

82 1. Informasi akuntansi keuangan dan informasi non akuntansi memiliki hubungan positif dalam kaitannya dengan perilaku investor dan perubahan nilai perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Berarti secara simultan jika informasi akuntansi keuangan meningkat sebagai cerminan kinerja emiten meningkat, maka informasi non akuntansi sebagai 82ndicator makro ekonomi cenderung mengalami peningkatan. 2. Informasi akuntansi keuangan dan informasi non akuntansi berpengaruh positif terhadap perilaku investor di BEI baik secara partial maupun secara simultan. Hal ini berarti bahwa peningkatan informasi akuntansi keuangan dan informasi non akuntansi akan mempengaruhi peningkatan perilaku investor yang tercermin dalam harga saham. 3. Informasi akuntansi keuangan dan informasi non akuntansi berpengaruh positif terhadap perubahan nilai perdagangan saham di BEI baik secara partial maupun secara simultan. Hal ini berarti bahwa peningkatan informasi akuntansi keuangan dan informasi non akuntansi akan mempengaruhi peningkatan perilaku investor yang tercermin dalam harga saham. 4. Perilaku investor dipengaruhi oleh informasi akuntansi keuangan dan informasi non akuntansi, sehingga akan berimplikasi pada perubahan nilai perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa investor sangat membutuhkan informasi dalam mengambil keputusan investasi. Oleh karena itu pasar modal khususnya Bursa Efek Indonesia harus menyediakan informasi baik berkaitan dengan kondisi internal emiten maupun kondisi makro ekonomi. 5. Temuan hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa informasi akuntansi keuangan emiten merupakan informasi yang secara simultan dominan berpengaruh terhadap perilaku investor dan perubahan nilai perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.

8. Saran

Merujuk pada kesimpulan penelitian di atas, dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Memperhatikan variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku investor di Bursa Efek Indonesia, sebaiknya emiten harus dapat meningkatkan kinerja keuangannya. Peningkatan kinerja keuangan emiten merupakan sumber peningkatan informasi akuntansi keuangan, sehingga diharapkan akan dapat mempengaruhi keputusan investor dalam mengambil keputusan investasi saham. 2. Investor dan calon investor yang bertujuan untuk melakukan investasi jangka panjang dalam bentuk saham, sebaiknya melakukan analisis laporan keuangan emiten. Laporan keuangan emiten ini merupakan informasi akuntansi keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan emiten, apakah jangka panjang mampu memberikan keuntungan yang lebih kepada investor. Selanjutnya juga perlu memperhatikan informasi non akuntansi untuk mengetahui kecenderungan indikator makro ekonomi, sehingga akan dapat memprediksi kemungkinan harga saham emiten. 3. Perusahaan investasi Reksa dana dalam menjalankan fungsinya sebagai entitas yang dipercaya oleh masyarakat seharusnya untuk menghimpun dan menempatkan dana masyarakat tersebut dalam berbagai rencana investasi memperhatikan informasi akuntansi keuangan dan informasi non akuntansi agar assets yang dimiliki dapat meningkat. 4. Pemerintah terutama pasar modal harus dapat melakukan pengendalian terhadap kualitas informasi yang disampaikan maupun yang dibutuhkan oleh investor dan calon investor, baik informasi akuntansi maupun non akuntansi agar pihak-pihak tersebut di atas dapat terlindungi dari informasi yang menyesatkan bias. 5. Untuk penelitian lanjutan sebagai pengembangan ilmu, peneliti hendaknya dapat memperluas lingkup variabel maupun indikatornya yang belum dimasukkan dalam penelitian ini. Keterbatasan penelitian ini hanya menggunakan data kuantitatif, tidak memasukkan data kualitatif. Misalnya: supremacy hukumkepastian hukum, stabilitas keamanan, sosial politik, budaya, dan teknologi serta kebijakan pemerintah yang diduga juga dapat mempengaruhi perilaku investor dan perubahan nilai perdagangan saham di