Pendahuluan Proseeding Seminar Nasional Akuntansi 1
6 kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Leandro Dos Santos,
2007. Istilah “Ekonomi Kreatif” mulai dikenal secara global sejak munculnya buku “The
Creative Economy: How People Make Money from Ideas ” 2001 oleh John Howkins.
Howkins menyadari lahirnya gelombang ekonomi baru berbasis kreativitas setelah melihat pada tahun 1997 Amerika Serikat menghasilkan produk-produk Hak Kekayaan
Intelektual HKI senilai 414 Miliar Dollar yang menjadikan HKI ekspor nomor 1 Amerika Serikat.
Ekonomi Kreatif adalah sebuah konsep yang menempatkan kreativitas dan pengetahuan sebagai aset utama dalam menggerakkan ekonomi. Konsep ini telah
memicu ketertarikan berbagai negara untuk melakukan kajian seputar Ekonomi Kreatif dan menjadikan Ekonomi Kreatif sebagai model utama pengembangan ekonomi.
Dalam sebuah wawancara oleh Donna Ghelfi dari World Intellectual Property Organization WIPO di tahun 2005, John Howkins secara sederhana menjelaskan
Ekonomi Kreatif yang disarikan sebagai “The creation of value as a result of idea”,
dimana dalam kegiatan ekonomi kreatif yaitu; kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya
melakukan hal-hal yang rutin dan berulang. Karena bagi masyarakat ini, menghasilkan ide merupakan hal yang harus dilakukan untuk kemajuan.
Lebih jauh lagi Studi Ekonomi Kreatif terbaru yang dilakukan United Nations Conference on Trade and Development UNCTAD pada tahun 2010 mendefinisikan
Ekonomi Kreatif sebagai: “An evolving concept based on creative assets potentially
generating economic growth and development”, dengan penjabaran bahwa ekonomi kreatif merupakan kegiatan usaha yang mampumendorong peningkatan pendapatan,
penciptaan pekerjaan, dan pendapatan ekspor sekaligus mempromosikan kepedulian sosial, keragaman budaya, dan pengembangan manusia, yang didalamnya
menyertakan aspek sosial, budaya, dan ekonomi dalam pengembangan teknologi, Hak Kekayaan Intelektual, dan pariwisata.
Industri Kreatif dapat diartikan pula sebagai sebuah industri yang mempunyai ide-ide baru, SDM yang kreatif dan juga mempunyai kemampuan dan bakat yang
terus dikembangkan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan Setyoso Hardjowisastro, 2009. Cokorda Istri Dewi 2009 menjelaskan bahwa industri kreatif berasal dari ide
manusia yang merupakan sumber daya yang selalu terbaharukan. Berbeda dengan industri yang bermodalkan bahan baku fisikal, industri kreatif bermodalkan ide-ide
kreatif, talenta dan keterampilan. Menurut United Nations Conference on Trade and DevelopmentUNCTAD 2008 dalam Mohammad Adam Jerusalem 2009, industri
kreatif adalah :
1.
siklus kreasi, produksi, dan distribusi dari barang dan jasa yang menggunakan modal kreatifitas dan intelektual sebagai input utamanya;
2.
bagian dari serangkaian aktivitas berbasis pengetahuan, berfokus pada seni, yang berpotensi mendatangkan pendapatan dari perdagangan dan hak atas kekayaan
intelektual;
3.
terdiri dari produk-produk yang dapat disentuh dan intelektual yang tidak dapat disentuh atau jasa-jasa artistik dengan muatan kreatif, nilai ekonomis, dan tujuan
pasar;
4.
bersifat lintas sektor antara seni, jasa, dan industri;
5.
bagian dari suatu sektor dinamis baru dalam dunia perdagangan. Menurut Departemen Perdagangan RI 2008 yang kemudian berubah
nomenklaturnya menjadi Kemetrian Pari-wisata dan Ekonomi Kreatif 2009 dan seka- rang telah dipisahkan dan dibentuk sendiri menjadi Badan Ekonomi Kreatif 2015,
ekonomi kreatif merupakan era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari sumber daya
7 manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi. Ekonomi kreatif
merupakan wujud dari upaya mencari pembangunan yang berkelanjutan melalui kreativitas. Berkelanjutan diartikan sebagai suatu iklim perekonomian yang berdaya
saing dan memiliki cadangan sumberdaya yang terbarukan. Pesan besar yang ditawarkan ekonomi kreatif adalah pemanfaatan cadangan sumberdaya yang bukan
hanya terbarukan, bahkan tak terbatas, yaitu ide, talenta dan kreativitas. Dalam ekonomi kreatif itu sendiri terdapat bagian yang tak terpisahkan dari ekonomi kreatif,
yaitu industri kreatif.
Gambar 2.3 Industri Kreatif dan pembangunan Berkelanjutan Menurut John Howkins dalam The Creative Economy: How People Make Money
From Ideas, ekonomi kreatif diartikan sebagai segala kegiatan ekonomi yang menjadikan kreativitas kekayaan intelektual, budaya dan warisan budaya maupun
lingkungan sebagai tumpuan masa depan Warta Ekonomi, No.12Tahun XX9 Juni 2008. Lebih lanjut Simatupang 2007 menjelaskan bahwa ekonomi kreatif diartikan
sebagai sistem kegiatan lembaga dan manusia yang terlibat dalam produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa yang bernilai kultural, artistik, dan hiburan.
Pelanggan mempunyai ikatan estetika, intelektual, dan emosional yang memberikan nilai terhadap produk kreatif di pasar.
Menurut DCMS Creative Digital Industries National Mapping Project ARC Centre of Excellent for Creative Industries and Innovation, 2007 industri kreatif adalah
industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan
pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut BPENWRT001I2009 edisi Januari. Hal senada juga disampaikan oleh Mohammad Adam Jerusalem 2009,
bahwa industri kreatif adalah industri yang mempunyai keaslian dalam kreatifitas individual, ketrampilan dan bakat yang mempunyai potensi untuk mendatangkan
pendapatan dan penciptaan lapangan kerja melalui eksploitasi kekayaan intelektual.
Industri Kreatif dapat diartikan pula sebagai sebuah industri yang mempunyai ide-ide baru, SDM yang kreatif dan juga mempunyai kemampuan dan bakat yang terus
dikembangkan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan Setyoso Hardjowisastro, 2009. Cokorda Istri Dewi 2009 menjelaskan bahwa industri kreatif berasal dari ide manusia
yang merupakan sumber daya yang selalu terbaharukan. Berbeda dengan industri yang bermodalkan bahan baku fisikal, industri kreatif bermodalkan ide-ide kreatif, talenta dan
keterampilan.
Menurut United Nations Conference on Trade and DevelopmentUNCTAD 2008 dalam Mohammad Adam Jerusalem 2009, industri kreatif adalah :
1. siklus kreasi, produksi, dan distribusi dari barang dan jasa yang menggunakan modal kreatifitas dan intelektual sebagai input utamanya;
8 2. bagian dari serangkaian aktivitas berbasis pengetahuan, berfokus pada seni, yang
berpotensi mendatangkan pendapatan dari perdagangan dan hak atas kekayaan intelektual;
3. terdiri dari produk-produk yang dapat disentuh dan intelektual yang tidak dapat disentuh atau jasa-jasa artistik dengan muatan kreatif, nilai ekonomis, dan tujuan
pasar; 4. bersifat lintas sektor antara seni, jasa, dan industri; dan
5. bagian dari suatu sektor dinamis baru dalam dunia perdagangan. Menurut Betti Alisjahbana 2009 terdapat tiga hal potensial dalam ekonomi
kreatif, yaitu Knowledge Creative Pengetahuan yang kreatif, Skilled Worker pekerja yang berkemampuan, Labor Intensive kekuatan tenaga kerja untuk dapat
dipergunakan kepada begitu banyak ruang dalam industri produk kreatif yang terus berkembang di Indonesia, seperti crafts, advertising, publishing and printing, television
and radio, architecture, music, design, dan fashion.