Pasar Barang Seni Kerajinan

99 dengan proses penyelesaian produknya, meliputi barang kerajinan yang terbuat dari batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam emas, perak, tembaga, perunggu, besi kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat dan kapur. Subsektor kerajinan di Malang Raya memiliki potensi yang cukup besar untuk lebih bisa dikembangkan. Salah satunya adalah industri keramik Dinoyo, lokasinya terletak di Jl. MT Haryono Kelurahan Dinoyo. Dekat dengan sarana dan prasarana umum namun prasarana transportasinya kurang memadai, lebar jalan yang kurang memenuhi syarat sebagai lokasi yang strategis, dan area parkir yang tidak memadai. Tenaga kerja sebagian besar terdiri dari keluarga dan tetangga sekitar sehingga industri ini dapat memberikan dampak yang cukup signifikan dalam peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Memiliki prospek yang cukup bagus untuk dikembangkan karena tidak hanya dipasarkan dalam kota saja, namun jaringan pemasarannya sudah mencapai luar kota, bahkan luar negeri. Produk kerajinan keramik ini adalah aneka souvenir pernikahan, tempat air, dll. Teknologi yang digunakan masih sederhana, bahan baku mudah didapatkan. Kendala yang dihadapi adalah masalah permodalan meliputi keuangan dan peralatan dan pemasaran hasil produksi, serta peningkatan sarana jalan untuk peningkatan kenyamanan konsumen. Di Kabupaten Malang memiliki tempat sebagai wadah kreativitas masyarakatnya, yaitu “Pusat Kerajinan Kendedes”. Pusat Kerajinan Kendedes ini terletak di wilayah Singosari, Kabupaten Malang. Pusat kerajinan ini sebagai berbentuk galeri dan showroom yang menampilkan hasil kerajinan tradisional dan modern. Banyak koleksi yang ada seperti hand craft, makanan, dan pernak-pernik lainnya. Hasil kerajinan di sana dibuat oleh pengrajin dari 29 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang.

5. Desain

Subsektor industri desain adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, interior, produk, industri, pengemasan, dan konsultasi identitas perusahaan Departemen Perdagangan, 2009. Ada tiga kelompok yang termasuk dalam subsektor desain, yaitu desain grafisdesain komunikasi visual, desain industri, dan desain interior. Ekonomi kreatif subsektor desain tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan sektor jasa dan perdagangan maupun properti. Ketiga sektor dalam banyak hal ikut melibatkan subsektor desain sebagai elemen pendukungnya. Desain grafis ataupun desain komunikasi visual, desain industri, serta desain interior dapat dilihat sebagai bagian yang penting dalam menopang aktivitas sektor jasa dan perdagangan maupun properti. Dengan berpotensi semakin meningkatnya pertumbuhan sektor jasa dan perdagangan serta properti di Malang Raya maka potensi berkembangnya subsektor desain jelas juga cukup besar. Di Kota Malang terdapat Warung Grafis Indonesia WGI yang mulai membuka jasa desain grafis secara komersial sejak tahun 1995. Ketika usaha mulai berjalan, beberapa orang tua dan kerabat menitipkan anaksaudara mereka untuk dibekali pelatihan desain grafis. Mereka adalah remaja-remaja lulusan sekolah menengah atas yang sulit mencari kerja dan tak mampu membiayai kursuskuliah desain grafis, dan mereka dari masyarakat ekonomi kelas bawah. Setelah proses pelatihan sekitar enam bulan secara gratis, mereka sudah dapat menjalankan program aplikasi desain grafis, yakni: Corel Draw, Photo Shop dan Page Maker. Sesuai perkembangan waktu, dunia usaha percetakan di Kota Malang mulai berkembang, dari sini banyak klien yang membutuhkan tenaga kerja desain grafis. Dari situlah kemudian para alumni WGI tersalurkan. Lebih menggembirakan lagi, ketika pasca reformasi, banyak media cetak yang terbit, dan beberapa pengelola media cetak selalu membutuhkan tenaga grafis untuk desain layout. 6. Fesyen Fashion Subsektor fesyen adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen Departemen Perdagangan, 2009. Pertumbuhan ekonomi kreatif subsektor fesyen dapat dikatakan cukup menggeliat. Potensi tersebut semakin besar seiring dengan menjamurnya media pemasaran via online internet. Tidak sedikit masyarakat yang mulai berani untuk bergerak di bidang fesyen ini dengan adanya media pemasaran online, meskipun skala 100 produksinya belum terlalu besar. Kemudahan dalam menjangkau pasar akhir end user menjadikan geliat aktivitas fesyen semakin kuat. Kota Malang juga turut andil dalam perkembangan ekonomi kreatif subsektor fesyen secara nasional. Kota ini memiliki potensi luar biasa dalam hal komunitas kreatifnya serta salah satu kota pendidikan di Indonesia. Saat ini, menurut situs resmi kementerian perdagangan bagian industri kreatif indonesiakreatif.net ada ada lima kota yang menjadi ikon Kota Kreatif Nasional, yaitu: Bandung, Bali, Solo, Jogja dan Jakarta. Malang bisa berpotensi menjadi kota kreatif berikutnya karena di kota tersebut mempunyai banyak usaha kreatif yang berpotensi tinggi serta layak dikembangkan. Terkait fesyen sendiri, Malang Raya yang terkenal dengan distro ‘clothing’ dengan konsep “Indie” terbukti banyak diminati oleh kalangan muda dengan menjamurnya distro- distro di seantero Malang Raya. Industri ini ternyata mampu menyerap perhatian lebih dibandingkan dengan industri kreatif yang telah ada terlebih dahulu seperti industri keramik, industri gerabah, dan saniter, dan mebel. Namun tak hanya distro, di Malang sendiri pun usaha-usaha fesyen seperti barang dari kulit dan alas kaki, pakaian jadi, serta industi tekstil lainnya mendominasi jumlah perusahaan yang ada dikota malang jika dibandingkan dengan subsektor industri lainnya. Tercatat subsektor industri fesyen ini memiliki jumlah 19 perusahaan industri besar dan sedang mengungguli industri makanan di urutan kedua dengan jumlah 17 perusahaan. 7. Video, Film dan Fotografi Subsektor industri video, film dan fotografi adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video, film. Termasuk didalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film Departemen Perdagangan, 2009. Sejauh ini diantara subsektor video dan fotografi di Malang Raya lebih terlihat geliatnya daripada film. Hal ini bisa dilihat dari adanya jasa video shooting dan jasa foto di sekitar Malang Raya. Industri kreatif di bidang perfilman di Kota Malang juga mulai bangkit yang ditandai dengan terbentuknya Asosiasi Industri Kreatif di Bidang Animasi Kota Malang, dimana kepengurusannya dikukuhkan pada Sabtu, 7 Pebruari 2015 di Tlogomas Square, Jl. Raya Tlogomas Malang. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Kota Malang, Dra. Tri Widyani P., M.Si mengatakan, ke depannya diharapkan industri kreatif ini akan lebih maju dan berkembang lagi serta mampu bersaing di pasar bebas.

8. Permainan Interaktif Interactive Games

Departemen Perdagangan 2009 mendefinisikan subsektor permainan interaktif sebagai kegiatan rekreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan dan edukasi. Permainan interaktif dilakukan secara interaktif melalui jaringan internet, sehingga dukungan ketersediaan teknologi informatikan mutlak diperlukan. Subsektor permainan interaktif saat ini cukup banyak terdapattersedia di Malang Raya yang dapat dilihat dari sarana “Game Online ” dan “Play Station” yang tersebar di berbagai tempat, khususnya di perkotaan. Namun aktivitas pembuatan permainan interaktif belum meluas yang bisa jadi dikarenakan perlunya keahlian khusus untuk dapat bergerak di subsektor ini. 9. Musik Sub-sektor musik adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasikomposisi, pertunjukan musik, reproduksi, distribusi, dan ritel rekaman suara, hak cipta rekaman, promosi musik, penulis lirik, pencipta lagu atau musik, pertunjukan musik, penyanyi, dan komposisi musik Departemen Perdagangan, 2009. Aktivitas subsektor musik di Malang Raya tentu terlihat sangat tinggi. Meskipun belum ada data yang valid, namun dapat dilihat bahwa cukup banyak perrtunjukan musik, seperti electon, pertunjukan campursari dan lain-lain yang difasilitasi perlengkapan music yang bervariasi. Perkembangan industri musik di Malang dalam beberapa tahun belakangan semakin maju pesat. Musik di Malang saat ini bukan hanya sekedar milik grup band saja atau pengusahaan rental alat musik dan sejenisnya sebagai brand imejnya. Banyak hal lain yang menjadikan sektor industri musik di Malang Raya mulai makin menggeliat. Contohnya, di berbagai medsosmarketplace banyak pula yang menawarkan produk merchan yang tak