LATAR BELAKANG Menangani Kelemahan untuk Meraih Peluang dan Mengurangi Ancaman

36 RSUD maka standar pelayanan minimal ditetapkan oleh kepala daerah dengan peraturan kepala daerah. Di sisi lain sejak diberlakukannya UU No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negarapasal 68 dan 69, membuka koridor baru bagi penerapan anggaran berbasis kinerja di lingkungan pemerintah dengan memberikan peluang kepada instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan yang lebih fleksibel dengan menonjolkan prinsip produktivitas, efisiensi dan efektifitas. Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, maka dibentuklah Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum PPK-BLU.Secara khusus, untuk pola pengelolaan keuangan BLUD lebih lanjut diatur di dalam Permendagri 61 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Dengan menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD terdapat beberapa pengecualian yang menarik, fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek- praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. BLUD juga diberikan kesempatan untuk memperkerjakan tenaga profesional Non-PNS serta kesempatan pemberian imbalan jasa kepada pegawai sesuai dengan kontribusinya.Tetapi sebagai pengimbang, BLUD dikendalikan secara ketat dalam perencanaan, penganggaran, serta pertanggungjawabannya. Selain itu, BLUD harus mengutamakan efektifitas dan efisiensi serta kualitas pelayanan umum kepada masyarakat tanpa mengutamakan pencarian keuntungan. Sejalan dengan tuntutan per undang-undangan, peningkatan kualitas pelayanan dan kinerja serta tuntutan upaya perkembangan sistem yang transparan dan akuntabel, hal sangat penting dalam rangka membangun organisasi yang efektif dan efisien, yang merupakan landasan utama Rumah Sakit Umum Daerah Lawang mengajukan usulan perubahan status dari Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD menjadi Badan Layanan Umum Daerah BLUD sejak 01 Januari 2014 yang ditetapkan melalui SK Bupati Nomor 1801313KEP421.0132013. Konsekuensinya adalah RSUD Lawang, sebagai salah satu instansi pemerintah berbasis BLUD harus mampu memberikan pertanggungjawaban baik secara finansial maupun non finansial kepada pemerintah Kabupaten Malang dan masyarakat sebagai pengguna jasa.Termasuk juga sistem keuangan yang digunakan setelah berstatus Badan Layanan Umum Daerah, pertanyaannya adalah apakah membawa dampak terhadap kinerja rumah sakit. Belum banyak penelitian yang dilakukan untuk menganalisa tentang hubungan perubahan instansi pemerintah menjadi BLUD terhadap peningkatan kinerja. Berdasarkan latarbelakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti mengambil judul: ”Analisis Perubahan Sistem Keuangan dan Kinerja Rumah Sakit sebelum dan sesudah berstatus Badan Layanan Umum Daerah ”. Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah 1. Untuk menguji dan menganalisis perubahan Sistem Keuangan dan Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Lawang sebelum dan sesudah berstatus BLUD. 2 Untuk menguji dan menganalisis bagaimana dampak penerapan Pola Pengelolaan BLUD terhadap kualitas pelayanan pada RSUD Lawang .

B. TINJAUAN TEORITIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah PPK-BLUD bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah danatau pemerintah daerah dalam memajukan kesejahteraan umum.

1. Persyaratan Badan Layanan Umum Daerah

Suatu satuan kerja di lingkungan instansi pemerintah daerah diizinkan untuk dapat mengelola keuangannya dengan pola pengelolaan keuangan BLUD, apabila memenuhi 3 persyaratan berikut : 37 Terpenuhi apabila terpenuhi apabila terpenuhi apabila Sumber :Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005

2. Proses Penetapan Badan Layanan Umum Daerah

mengusulkan kepada Penetapan Status berlaku

3. Sistem Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

Rumah Sakit sebagai BLUD mempunyai sistem keuangan BLUD yang merupakan rangkaian kegiatan dari manajemen keuangan adalah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan data dan informasi yang mendukung para pihak manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan serta pengendalian kegiatan rumah sakit. Pelaksanaan sistem keuangan rumah sakit ini hakekatnya adalah pengelolaan keuangan meliputi: 1 Penganggaran, 2 Pengelolaan keuangan, 3Penatausahaan dan akuntansi, 4 Pertanggungjawaban, 5 Kerjasama, 6 Pengadaan barang dan jasa.

4. Akuntansi Badan Layanan Umum Daerah

Setiap transaksi keuangan BLU harus diakuntasikan dan dokumen pendukungnya dikelola secara tertib, hal ini sangat jelas dijelaskan pada PP No. 23 tahun 2005, pasal 25, 26 dan 27. Sedangkan dalam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan dan Persyaratan Administratif Persyaratan Teknis Persyaratan Substantif SKPD atau unit yang bersangkutan dapat membuat dan menyajikan seluruh dokumen berikut : a. Surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan, dan manfaat bagi masyarakat b. Pola Tata Kelola c. Rencana Strategi Bisnis d. Standar Pelayanan Minimal e. Laporan Keuangan Pokok atau prognosaproyeksi laporan keuangan f. Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia diaudit secara independent a. Kinerja pelayanan di bidang tugas dan fungsinya layak dikelola dan ditingkatkan pencapaiaanya melalui BLUD atas rekomendasi sekretaris daerah untuk SKPD atau kepala SKPD untuk unit kerja b. Kinerja keuangan SKPD atau unit kerja yang sehat Tugas dan fungsi SKPD atau unit kerja bersifat operasional dalam menyelenggarakan pelayanan umum yang menghasilkan barangjasa publik, yang meliputi : a.Penyediaan barang dan jasa layanan umum untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan masyarakat b.Pengelolaan wilayahkawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat atau layanan umum c.Pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi danatau pelayanan kepada masyarakat SKPD yang akan menerapkan PPK-BLUD mengajukan permohonan ke kepala daerah melalui sekretaris daerah, Unit kerja melalui pimpinan SKPD dengan dilampiri persyaratan administratif kepala daerah melalui sekretaris daerah disampaikan kepada pimpinan DPRD SKPD atau unit kerja bersifat operasional yang memenuhi persyaratan substantif, teknis dan administratif Pimpinan SKPD Status BLUD BERTAHAP Status BLUD PENUH Paling lama 3 tiga tahun Diberikan apabila persyaratan substantif dan teknis telah terpenuhi, namun persyaratan administratif dinilai belum terpenuhi secara memuaskan Diberikan apabila seluruh persyaratan telah terpenuhi dan dinilai memuaskan