Akuntansi Badan Layanan Umum Daerah

38 kegiatan pelayanannya, Badan Layanan Umum Daerah menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja. Laporan Keuangan paling sedikit terdiri dari : a Laporan Realisasi Anggaran dan atau Laporan Operasional; b Neraca; c Laporan Arus Kas; d Catatan Atas Laporan Keuangan sedangkan Laporan Kinerja meliputi : a Laporan Kinerja Keuangan ; b Laporan Kinerja Non Keuangan

5. Kinerja

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi Mahsun, 2006. Kata kinerja sering dipakai sebagai indikator keberhasilan. Kinerja dapat dinilai seandainya organisasi mempunyai kriteria keberhasilan yang telah dirumuskan. Kriteria keberhasilan berupa pernyataan visi dan misi organisasi yang dijabarkan kedalam tujuan, sasaran, dan program yang diharapkan akan dicapai secara ekonomis, efisien, dan efektif. Tanpa adanya visi dan misi, kinerja organisasi tidak akan dapat diketahui karena tidak ada tolok ukurnya. Penelitian Ferdinand 1997 ditemukan bahwa terdapat tiga kriteria keberhasilan RSUD yang dapat digunakan sebagai tolok ukur, 1 mampu tetap bertahan survival, yaitu kemampuan organisasi untuk mencari alternatif untuk mempelopori bentuk pelayanan kesehatan yang profesional; 2 pertumbuhan growth, yaitu kemampuan organisasi untuk mengembangkan usahanya bertahan dalam persaingan dan peningkatan mutu pelayanan; 3 keuntungan profitability, yaitu kemampuan usaha organisasi untuk mendukung peningkatan kesejahteraan para karyawan. Dari deskripsi di atas, penilaian kinerja pada rumah sakit sebagai organisasi nirlaba tidak hanya berfokus pada pencapaian internal organisasi saja, namun juga mencakup berbagai aspek penting yang perlu banyak mendapat perhatian bagi setiap stakeholder rumah sakit.

C. METODOLOGI PENELITIAN

Objek penelitian adalah RSUD Lawang yang beralamatkan di Jl. Kartini no. 05 Lawang. Hal ini disebabkan karena RSUD Lawang merupakan rumah sakit yang masih berstatus SKPD pada tahun 2013 dan baru berstatus BLUD pada tahun 2014 dan masih banyak kendala dalam mengimplementasikan PPK-BLUD. Adapun yang dijadikan sumber data adalah : 1. Data primer, merupakan sumber data penelitian secara langsung dari sumber asli tidak melalui media perantara yang diperoleh dengan melakukan penggalian data dan informasi kepada karyawan rumah sakit di bagian keuangan, perencanaan, penganggaran, evaluasi dan pelaporan serta di bidang pelayanan dan penunjang 2. Data sekunder, merupakan sumber data penelitian secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat pihak laindiperoleh melalui sejumlah fakta atau keterangan yang diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui dokumen perencanaan, pelaporan baik untuk keuangan maupun kinerjadan arsip RSUD Lawang serta artikel dari internet yang berkaitan dengan penelitian ini. Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan ruang lingkup penelitian maka yang dijadikan metode pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Studi Pustaka Mengumpulkan dan mempelajari bahan-bahan literatur yang meliputi peraturan pemerintah, permendagri, pmk tentang pengelolaan BLUD serta literatur dari internet tentang BLUD 2. Studi Lapangan a. Observasi : mengadakan tinjauan secara langsung terhadap objek penelitian dengan cara mengamati, meneliti dan mempelajari tentang data-data sekunder dari RSUD Lawang. b. Wawancara : secara semiterstruktur, yang dalam pelaksanaanya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Teknik ini dilakukan untuk 39 mendapatkan informasi penting mengenai sistem keuangan dan kinerja RSUD Lawang sebelum dan sesudah berstatus BLUD c. Dokumentasi Pencatataan, pengumpulan dan pengelompokkan data berkaitan dengan permasalahan penelitian dari sumber data sekunder.Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Teknik ini dilakukan untuk mencari data sekunder tentang data pendukung mengenai sistem keuangan dan kinerja RSUD Lawang sebelum dan sesudah berstatus BLUD melalui dokumen atau arsip RSUD Lawang, aturan-aturan yang relevan mengenai BLUD, dan artikel internet yang berkaitan dengan penelitian ini. Setelah data terkumpul, aktivitas dalam pengolahan dan analisis data dilakukan secara interaktif yang terdiri dari empat langkah, yaitu : 1 Pengumpulan data, 2 Reduksi data, 3 Penyajian data, 4 Penarikan kesimpulanverifikasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif. 1. Data Collection Pengumpulan Data Pengumpulan data berarti proses memasuki lingkungan penelitian dan mengumpulkan data penelitian, dimana dilakukan pengumpulan data-data dari pihak terkait di RSUD Lawang 2. Data Reduction Reduksi data Merupakan proses seleksi, memilih hal-hal pokok, pemfokusan dan penyederhanaan data yang diperoleh di RSUD Lawang. Karena data yang diperoleh dari laporan jumlahnya cukup banyak sehingga perlu dicatat secara teliti dan terinci sesuai tema yang diangkat. 3. Data Display Penyajian data Merupakan sekumpulan informasi yang disajikan, memungkinkan kesimpulan dapat diambil. Penyajian data penelitian kualitatif dapat berupa uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.Selanjutnya diuraikan dalam penyajian data berupa teks narasi, grafik, matrik dan chart. 4. Conclusion Drawing Penarikan kesimpulan Penyimpulan Data Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti kuat yang mendukung pada tahap berikutnya. Tetapi bila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal ini, didukung oleh bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Rumah Sakit Umum Daerah Lawang adalah Rumah Sakit Daerah Milik Pemerintah Kabupaten Malang yang terletak diatas tanah seluas 6.600 m² dengan bangunan yang didirikan dan digunakan untuk pelayanan sampai saat ini seluas 3.854 m² yang berada di Malang Utara dengan wilayah jangkauan pelayanan meliputi Malang Utara dan perbatasan Kabupaten Pasuruan. Sejalan dengan perkembangan di bidang Pelayanan Kesehatan, Pemerintah Daerah Kabupaten Malang telah mengusulkan Puskesmas Lawang menjadi Rumah Sakit Daerah yang telah divisitasi oleh Kementrian Kesehatan pada tahun 2010 dengan penetapan Rumah Sakit Umum Daerah dengan klasifikasi Kelas D dengan SK MENKES no. 283MenkesSKII2010 beserta nomor regristasi rumah sakit 35 07 0 85 yang kemudian ditindak lanjuti pada tanggal 22 Nopember 2011 telah diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Malang dengan penyerahan Peraturan Bupati Nomor 24 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Lawang. Pada tanggal 22 Nopember 2013 Rumah Sakit Umum Daerah Lawang ditetapkan sebagai rumah sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah PPK-BLUD dengan status Badan Layanan Umum Daerah Bertahap sesuai dengan Keputusan Bupati Malang Nomor :