168
Loan At Risk
LAR =
Jumlah KSM Nunggak 3 bulan kali Total KSM Bersaldo Pinjaman KSM Aktif
Portofoli o At
Risk PAR
= Jumlah Piutang yang Mengandung
Tunggakan 3 bln kali Saldo Pinjaman
Cost Coverag
e CCr
= Pendapatan dari Januari s.d Akhir Bulan
Terakhir Biaya dari Januari s.d Akhir Bulan Terakhir
Return On
Investm ent
ROI =
Laba bersih dari Januari s.d Akhir Bulan Terakhir
x12 n
Total Modal P2KP, PNPM, Lainnya
Repaym ent Rate
RR =
Saldo Pinjaman - Tunggakan 3 bulan kali Saldo Pinjaman
Keterangan : LAR
= Menunjukan KSM yang menunggak 3 bulan kali dari total jumlah KSM aktif KSM Bersaldo Pinjaman
PAR = Menunjukan Pinjaman yang menunggak 3 bulan kali dari total Saldo Pinjaman
CCr =Menunjukan Pendapatan dalam menutup atau meng-cover Biaya
ROI = Menunjukan Laba atas Modal Yang dimiliki Kemampuan Modal dalam
menghasilkan Laba RR
=Menunjukan Pengembalian Pinjaman Kemampuan Kelancaran Pinjaman setelah dikurang tunggakan 3 bulankali
PENGUKURAN KINERJA PINJAMAN BERGULIR
REVOLVING LOAN FUND
Sumber : POB Pinjaman Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan 2013
169
INDIKATOR PENGUKURAN KINERJA PINJAMAN BERGULIR
REVOLVING LOAN FUND
INDIKATOR RLF
Memuaskan Sangat
Baik Minimum
Memadai atau Cukup
Penundaan Kurang
atau Tidak Memadai
Loan At Risk LAR
= 10
10 S.D 20 20
Portofolio At Risk
PAR =
10 10 S.D 20
20
Cost Coverage
CCr =
125 100 s.d 125
100
Return On Investment
ROI =
10 0 s.d 10
Repayment Rate RR
= 90
80 s.d 90 80
Kolektibilitas pinjaman adalah cerminan dari pengelolaan pinjaman bergulir, dengan kolektibilitas dapat dilihat baik buruknya kualitas dan tingkat resiko pinjaman.
Pengelompokan dalam kolektibilitas pinjaman terdiri dari: 1 Pinjaman Lancar Kolektibilitas 1 : Pinjaman yang tidak terdapat tunggakan baik pokok
ataupun bunga 2 Pinjaman Dalam Perhatian Khusus Kolektibilitas 2 : Pinjaman yang terdapat unsur
tunggakan pokok dan bunga ≤ 3 bulankali angsuran 3 Pinjaman Kurang Lancar Kolektibilitas 3 : Pinjaman yang terdapat unsur tunggakan
pokok dan bunga 3 sd 6 bulankali angsuran 4 Pinjaman Diragukan Kolektibilitas 4 : Pinjaman yang terdapat unsur tunggakan pokok
dan bunga 6 sd 9 bulankali angsuran 5 Pinjaman Macet Kolektibilitas 5 : Pinjaman yang terdapat unsur Tunggakan pokok
dan bunga 9 bulankali angsuran Setiap pinjaman mengandung resiko tidak terbayar kembali. Untuk mananggulangi
resiko pinjaman tersebut perlu didukung dengan dana yang cukup berupa cadangan resiko pinjaman yang dibentuk setiap bulan sesuai dengan kualitas kolektibilitas pinjaman. Setiap
kolektibilitas memiliki bobot resiko berbeda, dengan mengalikan saldo masing-masing diperoleh perhitungan cadangan resiko pinjaman adalah:
170
Klasifikasi Kolektibilitas Perhitungan Cadangan
1 Lancar L
1 x Saldo Pinjaman L 2
Dalam Perhatian Khusus DPK
5 x Saldo Pinjaman DPK 3
Kurang Lancar KL 15 x Saldo Pinjaman KL
4 Diragukan D
50 x Saldo Pinjaman D 5
Macet M 100 x Saldo Pinjaman M
Penanganan Pinjaman Bermasalah a. Menagih Tunggakan adalah upaya penyelesaian pinjaman bermasalah dengan
melakukan kunjungan penagihan kepada peminjam yang menunggak. Tahapan penyelesaiannya:
b. Penyelamatan Pinjaman Bermasalah
Penyelamatan dapat dilakukan apabila peminjam masih memiliki kemauan dan kemampuan untuk membayar angsuran pinjamannya.Tujuan penyelamatan
pinjaman adalah : Agar pinjaman dapat kembali, Peminjam masih bisa terus memperoleh akses pinjaman UPK, Kinerja pinjaman bergulir UPK sehat, Untuk itu
ketentuan pembatasan penyelamatan pinjaman: Penyelamatan Pinjaman berupa:
1. Rescheduling : penjadwalan kembali adalah suatu upaya penyelamatan
pinjaman yang bermasalah dengan melakukan penjadwalan ulang terhadap pembayaran kembali sisa pinjaman yang masih ada.
2. Reconditioning: atau pensyaratan kembali adalah suatu upaya penyelamatan
pinjaman bermasalah dengan melakukan pengaturan kembali mengenai besar pinjaman tanpa merubah jangka waktu pinjaman yang tersisa.
3. Restructuring atau pengaturan kembali adalah suatu upaya penyelamatan
pinjaman bermasalah dengan melakukan pengaturan kembali mengenai besar pinjaman dan jangka waktu pembayaran kembalinya.
c. Menagih melalui jalur hukum
Penagihan pinjaman melalui jalur hukum bukan merupakan cara penagihan yang disarankan dalam program pinjaman bergulir ini dengan pertimbangan a tidak ada
agunan, b biaya terlalu mahal, c prosesnya cukup panjang dan memakan waktu, dan d harus didukung dengan bukti-bukti yang cukup. Oleh karena itu penyelesaian
melalui jalur hukum tidak dibahas dalam program pinjaman bergulir ini. Jika masyarakat dengan LKM sepakat penyelesaian pinjaman bermasalah melalui jalur
hukum tidak dipermasalahkan.
Kajian Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian Rina Anjarwati 2009 dengan judul Implementasi Pemberian Kredit Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri PNPM MP dalam meningkatkan
pendapatan Ekonomi Lemah Di Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi, mengemukakan pemberian kredit sesuai dengan POB PNPM tetapi memiliki beberapa kendala bagi UPK
ketika terjadi kemacetan pada KSM dan kendala pedagang ekonomi lemah dalam membayar angsuran ketika usaha yang dijalankannya tidak berjalan dengan baik.
Hasil penelitian Rahmatika 2011 dengan judul Analisis Efektifitas program pinjaman dana bergulir pada Unit Pengelola Keuangan UPK PNPM Mandiri dan Kelompok
Simpan Pinjam Perempuan SPP di Kecamatan Situjuh Limo Nagari Kabupaten Limapuluh kota tahun 2008-2010, mengemukakan bahwa efektifitas pengelolaan dana pinjaman
bergulir dipengaruhi oleh 3 hal yaitu 1. Unit Pengelola Keuangan UPK selaku pengelola
171
KERANGKA PEMIKIRAN
2. Aturan dan prosedur atau mekanisme perguliran pinjaman 3.Pemanfaat langsung berupa kelompok peminjam. Efektifitas pengelolaan dana pinjaman bergulir dapat dilihat dari
kinerja UPK dimana UPK Kecamatan Situjuh Lima Nagari berkinerja baik karena kelompok peminjam tidak mengalami tunggakan atau kemacetan, sehingga dapat diartikan bahwa
Kinerja UPK yang baik terjadi apabila peminjam tidak mengalami tunggakan. Kerangka Pemikiran
ObyekPenelitian
Obyekpenelitianiniadalah di UPK BKM KecamatanSukun Kota Malang, UPK BKM berada di setiapkelurahan, kelurahan-kelurahan di kecamatanSukunyaitu: 1 Kel. Bandulan
2 Kel.Gadang 3 Kel.Ciptomulyo 4 Kel.Kebonsari 5 Kel.Sukun 6 Kel.Mulyorejo 7 Kel.PisangCandi 8Kel.Karangbesuki 9 Kel.Tanjungrejo 10 Kel.Bakalankrajan 11
Kel.Bandungrejosari.
Sumber Data adalah data-data yang dapat menunjukkan dari mana data-data tersebut diperoleh.Sumber data dari penelitian ini adalah dari: Data Internal, Data penelitian
ini diperoleh dari UPK BKM kelurahan di kecamatan Sukun, Data Eksternal, Data penelitian ini
diperoleh dari
literatur, Website
dan studi
pustaka. Jenis
Data yang
digunakandalampenelitianiniadalah : Data Primer, dimana data penelitian ini diperoleh dariobyek penelitiantanpa melalui media perantara dan kemudian diolah lebih lanjut sesuai
analisis, data ini meliputi data hasil wawancara dan data hasil bservasi., Data skunder, dimana data penelitian ini diperoleh dari obyek penelitian berupa data yang sudah diolah.
Data ini meliputi profil BKM, Laporan Keuangan UPK, Kolektibilitas Pinjaman bergulir KSM. TeknikAnalisis Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisadeskriptif, dengan menggunakan uraian, table-tabel variable rumus dan angka yang bertujuan untuk menggambarkan bentuk
dan kondisi permasalahan serta kaitannya dengan hipotesa sebelumnya yang kemudian menghasilkan suatu kesimpulan sebagai hasil dari pemecahan masalah yang di bahas.
PINJAMAN BERGULIR UPK
STRATEGIUPAYA PENANGGULANGAN
PINJAMAN MACET
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PINJAMAN MACET
PENILAIAN KINERJA UPK
HASIL DAN EVALUASI