4396
promosi sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai sehingga mereka mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi
kontribusi kepada instansi atau organisasi termasuk kualitas pelayanan yang disajikan Efendy, 2002 : 198. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pegawai memberikan pengaruh sebesar 51,90 terhadap
promosi jabatan. Hal ini berarti bahwa promosi jabatan sangat dipengaruhi oleh kinerja seorang pegawai. Hal ini sesuai dengan pendapat Sedarmayanti 2001 : 55 bahwa kinerja pegawai yang baik akan memberikan
kontribusi yang besar terhadap kemajuan organisasi atau perusahaan. Sebagai imbalan perusahaan memberikan penghargaan dalam bentuk promosi jabatan bagi pegawai yang memiliki kinerja yang baik. Penilaian kinerja
pegawai dilakukan oleh pihak perusahaan dengan membentuk tim penilai yang akan menilai setiap pegawai setiap bulannya. Pada beberapa perusahaan, pegawai yang memiliki kinerja yang baik akan diumumkan setiap
tahunnya, sehingga dapat memacu kompetisi antara pegawai dalam meningkatkan kinerjanya.
4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pegawai mempunyai pengaruh yang positif terhadap promosi jabatan, artinya apabila kinerja pegawai baik maka pegawai tersebut dapat memperoleh promosi jabatan.
Dengan demikian hipotesis yang mengatakan ada pengaruh kinerja pegawai terhadap promosi jabatan dapat diterima.
4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah disampaikan di atas maka dapat dikemukakan saran : 1. Bagi instansi terkait, hendaknya dapat memberikan promosi jabatan sesuai dengan kinerja pegawai, sehingga
pegawai merasa termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya. 2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi pemberian promosi
jabatan.
Daftar Pustaka Azwar, S. 2002. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Effendi, M. T. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo. Flippo, Edwin B. 2005. Manajemen Personalia. Jakarta: Erlangga.
Gibson, James L., Ivancevich, John M., Donnely James H. Jr. 2001. Organisasi Perilaku Struktur Proses,
12
th
ed, Bandung, Binarupa Aksara. Gibson, James L., Ivancevich, John M., Donnely James H. Jr., terjemahan Djoerdan Wahid, 2001,
Organization, Jakarta : Erlangga. Handoko, H. 2003. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Cetakan ke-10. Yogyakarta : BPFE.
4397
Hasibuan, H. Malayu, S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keenam, Jakarta : Haji Masagung.
Mangkunegara, A. P. 2005. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nawawi, H. 2003. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan. Yogyakarta.: Gajah
Mada University Press. Nitisemito, Alex S. 2002. Manajemen Personalia. Cetakan Delapan. Jakarta : Penerbit Ghalia.
Ruky A, 2001, Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia. Sedarmayanti. 2001. SDM dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Simamora, Henry. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN. Sughanda, Dann, 2000, Kepemimpinan Didalam Organisasi dan Masyarakat, 1
st
ed, Bandung : Sinar Baru. Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta.
Sulistiyani, Ambar. T dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
4398
ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN DALAM MEMAHAMI MENU
BAHASA ARAB PADA PROGRAM MICROSOFT WORD ARABIC
Junaidi
2
Abstrak
Permasalahan mendasar yang dihadapi para mahasiswa adalah apakah dengan kosakata bahasa Arab pada program MS Word dalam komputer ini mampu difahami oleh Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab Fakultas
Ilmu Budaya USU baik secara leksikal, gramatikal maupun kontekstual, kemudian apakah kosakata bahasa Arab pada MS Word Arabic akan mempengaruhi mahasiswa dalam menambah kosakata arab dalam istilah
komputer, karena penggunaan komputer menurut penulis adalah sebagian besar dipengaruhi oleh faktor kebiasaan. Untuk mencapai hal tersebut hal tersebut perlu diterapkan tolak ukur pemanfaatan kosa kata
bahasa Arab pada MS Word untuk peningkatan pemahaman bahasa arab mahasiswa. Kosakata Bahasa Arab pada MS Office diharapkan mampu memberikan pengaruh terhadap kemampuan berbahasa Arab
mahasiswa, meskipun ada berbagai faktor yang yang menyebabkan sulitnya mahasiswa memahami kosakata bahasa Arab pada MS Word Arabic. Analisis ini menggunakan analisa kuantitatif korelasi product momen
yang diolah melalui program SPSS 18.
Kata Kunci : Kemampuan, Kosakata, Pemahaman Bahasa Arab, MS Office Arabic.
Latar Belakang Masalah
Microsoft Office adalah salah satu program yang sangat familiar yang banyak digunakan, baik itu pelajar, mahasiswa, pegawai kantor, teknisi dan lain-lain. Pada awal kehadiran Office, tampilan bahasa yang digunakan
adalah bahasa Inggris, akan tetapi pada saat ini, Microsoft Corporation merilis Microsoft office yang dapat digunakan di seluruh dunia sesuai dengan bahasa yang digunakan oleh bangsa tertentu, seperti MS. Office untuk
Ukraina, Spanyol, Arab, China, Jepang, dll. Tentunya hal ini akan sangat membantu bagi bangsa yang menggunakan komputer sesuai dengan bahasa yang digunakannnya sehari
– hari. Microsoft Office saat ini juga dapat ditemukan dalam tampilan bahasa Arab. Dengan keberadaan MS
Office Arabic tentunya sangat mendukung para mahasiswa yang belajar bahasa Arab dalam mengoperasikan komputer, terutama Mahasiswa Bahasa Arab FIB USU Medan,
Program Studi Bahasa dan Sastra Arab FIB USU adalah sebuah institusi yang mengajarkan mahasiswanya bahasa, kultur dan peradaban bahasa Arab, Tentunya mahasiswa Bahasa Arab dituntut untuk dapat
mengetahui semua aspek yang berhubungan dengan Arab, termasuk dunia teknologi komputer berbasis Arab. Menu tampilan atau kosakata bahasa Arab yang digunakan dalam MS Word secara umum fungsinya
sama dengan MS Word berbahasa Inggris, seperti istilah “
عا ط
tiba’ah, yang dalam bahasa Inggris adalah “print” berarti “cetak” atau kata “
فلم
” malaf yang dalam bahasa Inggris adalah “file” yang berarti “berkas”, dan banyak menu
– menu lainnya. Permasalahan yang timbul adalah apakah menu kosakata bahasa Arab dalam tampilan MS Word ini
mampu difahami oleh mahasiswa yang terbiasa menggunakan MS Word bahasa Inggris. Asumsi sementara penulis, bahwa mahasiswa Bahasa Arab FIB USU akan kesulitan memahami
menu bahasa Arab MS Word Arabic karena faktor kebiasaan menggunakan MS Word berbahasa Inggris,
2
Dosen Yayasan UMN Al Washliyah, Medan
4399
Permasalahan selanjutnya adalah bagaimana sebenarnya kosakata bahasa Arab dalam MS Word ini mempengaruhi mahasiswa dalam meningkatkan bahasa Arab, terutama mahasiswa akan mendapatkan
kosakata baru atau istilah-istilah komputer dalam bahasa Arab.
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana Kemampuan mahasiswa terhadap pemahaman menu bahasa Arab pada MS Word berbahasa Arab
2. Bagaimana Pengaruh kosakata bahasa Arab pada MS Word terhadap pemahaman kosakata bahasa Arab khususnya kosakata Arab berbasis komputer.
Hipotesis
“Pemahaman kosakata bahasa Arab pada Program MS Word Arabic yang tepat dapat meningkatkan kemampuan menguasai kosakata bahasa Arab berbasis Komputer”.
Tinjauan Pustaka
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas bahwa tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis kemampuan pemahaman mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab USU terhadap kosakata
bahasa arab pada MS Word berbahasa Arab. Landasan teori yang relevan dengan pokok masalah tersebut ialah landasan teori tentang struktur kalimat bahasa Arab.
Makna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada leksem meski tanpa konteks apa pun. Misalnya, leksem kuda memiliki makna leksikal „sejenis binatang berkaki empat yang bisa dikendarai‟.
Dengan contoh itu dapat juga dikatakan bahwa makna leksikal adalah makna yang sebenarnya, makna yang sesuai dengan hasil observasi indra kita, atau makna apa adanya Chaer, 1994 : 289.
Menurut Chaer 1989 : 60 Makna leksikal merupakan bentuk ajektif yang diturunkan dari bentuk nomina leksikon vokabuler, kosa kata, perbendaharaan kata. Satuan dari leksikon adalah leksem, yaitu
suatu bentuk bahasa yang bermakna. Kalau leksikon kita samakan dengan kosakata atau perbendaharaan kata, makna leksem dapat kita persamakan dengan kata.
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus. Sebagian besar atau bahkan semua sarjana memiliki kamus, namun mereka belum tentu tahu bahwa penulisan
kamus yang baik harus melalui berbagai proses. Kwary, tt:14 Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa leksikografi merupakan aktivitas seseorang
penyusunan kosakata menjadi sebuah kumpulan istilah yang disusun dalam kamus, Sementara pemahaman seseorang tentang kosakata baru tidak terlepas dari kamus.
Menurut Djajasudarma 1993 : 13 makna gramatikal grammatical meaning; functional meaning; structural meaning ; internal meaning adalah makna yang menyangkut hubungan intra bahasa, atau makna
yang muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah kata di dalam kalimat. Menurut Chaer 1989 : 62 makna gramatikal ini sering juga disebut makna kontekstual atau makna
situasional. Selain itu bisa juga disebut makna struktural karena proses dan satuan- satuan gramatikal itu selalu berkenaan dengan struktur ketatabahasaan. Makna gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat
adanya proses gramatika seperti proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses komposisi
4400
Menurut R.R.K Hartman dkk 1972 Structural linguistic adalah ; Structure of organization of the language as a whole and of individual linguistic elements into meaningfull pattern.
Berdasarkan pendapat R.R.K Hartman di atas dapat disimpulkan bahwa struktural adalah suatu organisasi dari bahasa sebagai suatu keseluruhan unit dan unsur bahasa yang tersendiri yang memiliki makna
yang sempurna. Secara etimologi, kata kontekstual berasal dari kata benda bahasa Inggris yaitu context yang yang
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua arti, 1 Bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna, 2 Situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian.
Sehingga dapat dipahami bahwa kontekstual adalah menarik suatu bagian atau situasi yang ada kaitannya dengan suatu katakalimat sehingga dapat menambah dan mendukung makna kata atau kalimat tersebut.
Makna konstekstual di dalam aplikasi komputer akan diketahui setelah terjadinya hubungan timbal balik antara pengguna komputer dengan komputer itu sendiri.
Populasi dan Sampel
Populasi yang diajukan adalah mahasiswa pada Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara berjumlah 150 orang. Sedangkan Sampel aqdalah Mahasiswa Program
Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara 20 orang atau 25 .
Variabel dan Indikator.
Variabel penelitian dalam penelitian ilmiah, terdapat beberapa unsur konsep, definisi operasional, variabel serta indikator. Agar proses penelitian dapat lebih baik, maka perlu diketahui beberapa unsur penelitian
tersebut. Pemahaman ini diperlukan pada proses teorisasi, karena dengan adanya pengetahuan tentang unsur- unsur tersebut, maka peneliti akan dapat merumuskan hubungan-hubungan teori secara baik. Menurut Kerlinger
yang dikutip oleh Sugiyono 2006:32 menyatakan bahwa variable adalah konstruk construk atau sifat yang akan dipelajari.
1. Variabel Independenvariabel bebas, adalah kemampuan dan kosakata bahasa Arab