4575
kepemimpinan, naluri bisnis dan keterampilan para pekerja yang ditawarkan”. Anas 2010:4, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja adalah gaji berdasarkan pangkat dan golongan, gaji, tunjangan, fasilitas rumah
dinas, fasilitas kendaraan dinas, keselamatan kerja, program asuransi, jaminan hari tua, melakukan pekerjaan, bekerja tanpa didampingi pimpinan, saling percaya antar rekan kerja, membina hubungan yang akrab dengan
rekan kerja, penghargaan atas prestasi, kesempatan meningkatkan posisi, intensif atas prestasi yang dicapai, kemampuan dan prestasi pada Kantor Balai Perbenihan Tanaman Hutan Sulawesi.
Motivasi yang kurang sesuai tersebut berupa promosi jabatan dan besar insentif yang diberikan kepada karyawan belum sesuai yang diharapkan. Apabila hal ini dibiarkan terjadi terus menerus, maka motivasi kerja
karyawan akan menurun. Dari uraian tersebut, penulis tertarik meneliti dengan judul: ”Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pada PT
. Cemerlang Tani, Takengon”. 1.2. Identifikasi Masalah
Setiap organisasi dalam menjalankan aktivitasnya menghadapi berbagai masalah yang harus diselesaikan. Faktor dominan yang mempengaruhi motivasi kerja adalah insentif dan penghargaan atas prestasi
kerja. Faktor lainnya adalah kematangan pribadi, pendidikan, keinginan dan harapan pribadi, kebutuhan, kelelahan kerja, kebosanan kerja, kepuasan, lingkungan kerja, gaji pokok, tunjangan, supervisi yang baik,
kelompok kerja, tanggungjawab, peraturan yang berlaku. Karyawan PT. Cemerlang Tani, Takengon sering mengeluh karena motivasi kerja yang diberikan oleh perusahaan berupa insentif belum sesuai dengan yang
diharapkan.
1.3. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
“Faktor-faktor apa yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja PT. Cemerlang Tani, Takengon?”.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang dominan mempengaruhi motivasi kerja pada PT. Cemerlang Tani, Takengon.
1.5. Metode Penelitian
Populasi penelitian adalah seluruh karyawan PT. Cemerlang Tani, Takengon sebanyak 102 orang. Sampel penelitian diambil sebanyak 80 orang. Data yang dibutuhkan dikumpulkan melalui teknik kuesioner dan
teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis faktor. 2. Uraian Teoritis
2.1. Pengertian dan Tujuan Motivasi
Istilah motivasi bermula dari movere bahasa Latin yang sama dengan to move bahasa Inggris yang berarti mendorong atau menggerakan. Motivasi merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang,
karena tanpa motivasi sulit bagi seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Menurut Saydam 2005:325, “motivasi merupakan semua kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang
memberi daya, memberi arah dan memelihara tingkah laku”. Menurut Mathis dan Jackson, 2001:89, “motivasi merupakan hasrat di dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan”.
4576
Menurut Siswanto 2007:119, “motivasi dapat diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong keinginan moves, dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke
arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakpuasan”. Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan keinginan yang mendorong
seseorang berperilaku tertentu, sehingga motivasi sering pula diartikan dengan keinginan, tujuan, kebutuhan, atau dorongan. Kebutuhan dapat berwujud phisiologis serta sosial ekonomi. Akan tetapi, yang lebih penting adalah
adanya kebutuhan yang bersifat sosial, misalnya penghargaan, pengakuan, keselamatan, perlindungan, keamanan, jaminan sosial, perburuhan dan sebagainya. Secara singkat dapat diartikan sebagai bagian integral dan hubungan
dalam rangka proses pembinaan, pengembangan dan pengarahan sumber daya manusia. Hal ini disebabkan karena sumber daya manusia merupakan salah satu elemen penting dan sangat menentukan dalam hubungan
perburuhan maka hal-hal yang berhubungan dengan konsep motivasi sudah wajar diberi perhatian yang sungguh- sungguh dari setiap perilaku dengan berkepentingan untuk keberhasilan perusahaan sesuai dengan yang telah
direncanakan. 2.2. Jenis-jenis Motivasi
Perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan mampu, cakap, dan terampil tetapi yang penting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan
karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan, jika mereka tidak mau bekerja giat. Untuk memotivasi karyawan, maka manajer harus mengetahui motif dan motivasi yang diinginkan karyawan. Orang mau bekerja adalah untuk
dapat memenuhi kebutuhannya. Menurut Hasibuan 2003:149, “alat motivasi yang diberikan kepada bawahan dapat berupa material
incentive dan non material incentive ”. Material incentive merupakan motivasi yang bersifat material sebagai
imbalan prestasi yang diberikan oleh karyawan. Material incentive berbentuk uang dan barang-barang. Non material incentive merupakan motivasi yang tidak berbentuk materi. Contoh non material adalah penempatan
yang tepat, pekerjaan yang terjamin, penghargaan, bintang jasa, perlakuan yang wajar dan yang sejenis lainnya. Menurut Hasibuan 2003: 150, jenis motivasi yaitu:
1 Motivasi positip Dalam motivasi positip, manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang
berprestasi di atas prestasi standar. Motivasi positip ini menyebabkan semangat bekerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang baik-baik saja.
2 Motivasi negatip Dalam motivasi negatip, manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hukuman bagi karyawan yang
tidak mampu mencapai standar kerja yang ditetapkan perusahaan. Motivasi negatip mengakibatkan semangat kerja dalam jangka pendek naik karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakibat
kurang baik. Kedua motivasi di atas dalam praktek sering digunakan oleh suatu perusahaan. Penggunaannya harus
tepat dan seimbang supaya meningkatkan semangat kerja karyawan. Masalah yang sering terjadi adalah kapan
4577
motivasi positip atau negatip itu efektif merangsang gairah kerja karyawan. Motivasi positip efektif untuk jangka panjang, sedangkan motivasi negatip efektif untuk jangka pendek. Dalam hal ini, manajer harus konsisten dan
adil dalam menerapkannya.
2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja