Tujuan Penulisan Pengertian Stres Kerja

4526 ketidakpuasan dalam pembayaran bisa jadi akan mengurangi kinerja, meningkatkan keluhan-keluhan, penyebab mogok kerja, dan mengarah pada tindakan-tindakan fisik dan psikologi. Beberapa sumber stres di kalangan pendidik, antara lain perilaku negatif siswa, beban kerja berlebih, konflik dengan atasan, konflik peran, peran kerja yang ambigu, fasilitas mengajar yang tidak memadai, lingkungan kerja yang tidak nyaman, dan penghargaan kinerja yang rendah Sulsky Smith, 2005. Semua ini merupakan sumber stres kerja yang bersifat intrinsik. Sumber stres kerja ini jika tidak diminimalisasi, akan berdampak pada penurunan kinerja pendidik. Efek dari penurunan kinerja tersebut akan berimbas kepada siswa, melalui proses belajar mengajar yang buruk. Stephen P. Robbins dalam Benyamin Molan 2006:806 mengemukakan bahwa dampak stres pada kepuasan jauh lebih langsung. Ketegangan yang terkait dengan pekerjaan cenderung mengurangi kepuasan kerja umum. Meskipun tingkatnya rendah sampai sedang para guru merasakan bahwa stres itu tidak menyenangkan.

1.2. Tujuan Penulisan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres kerja dan kompensasi terhadap kepuasan kerja guru di sekolah. 2. Uraian Teoritis

2.1. Pengertian Stres Kerja

Stres kerja merupakan kondisi dimana seorang pegawaiguru berada dalam posisi yang tidak menguntungkan seperti ketegangan dalam bekerja yang dapat mempengaruhi kondisi psikis dan fisiknya. Menurut pendapat Veithzal Rivai dan Ella Jauvani 2009:1008, bahwa stres kerja adalah : “Suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan. Stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Sebagai hasilnya, pada diri para karyawan berkembang berbagai macam gejala stres yang dapat menganggu pel aksanaan kerja mereka.” Definisi stres kerja menurut Handoko 2008:200 adalah sebagai berikut : “Suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Hasilnya stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk mengahadapi lingkungan yang akhirnya mengganggu pelaksanaan tugas- tugasnya, berarti menggangu prestasi kerjanya.” Kedua pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa stres kerja merupakan suatu kondisi ketegangan pada seseorang dalam hal ini seorang guru, yang dengan ketegangan tersebut dapat mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Pada akhirnya stres yang terlalu besar dapat mengancam seseorang dalam menghadapi lingkungan yang berakibat dapat menggangu hasil kerja seseorang atau prestasi kerjanya. Dalam pandangan Mangkunegara 2008:128 bahwa Stres kerja adalah perasaan menekan atau tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Definisi stres kerja menurut Ivancevich dan Matteson 2006:275 yaitu “Suatu tekanan yang mucul dan disebabkan oleh faktor-faktor yang ada di lingkungan kerja. Stres kerja merupakan penghayatan akan perasaan tertekan yang dirasakan individu dalam lingkungan kerja yang dipersepsi negatif.” 4527 Menurut pandangan Mangkunegara, Ivansevich dan Matteson stres kerja adalah kondisi menekan atau tertekan yang dirasakan seseorang atau guru yang disebabkan oleh faktor-faktor yang ada dilingkungan kerja. Kondisi tersebut dirasakan oleh individu sebagai persepsi negatif. Pengertian stres kerja menurut Stephen P.Robbins terjemahan Benyamin Molan 2006: 796 stress kerja adalah : “kondisi yang muncul dari interaksi antara manusia dan pekerjaannya serta dikarakteristikkan oleh perubahan manusia yang memaksa mereka untuk menyimpang dari fungsi normal mereka” Stres kerja menurut pemaparan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa stres kerja merupakan suatu kondisi yang muncul dari interaksi antara manusia dan pekerjaannya berupa perasaan tertekan. Dalam kondisi tersebut dapat mempengaruhi emosi, prose berpikir, dan kondisi seseorang. Stres kerja juga merupakan sesuatu yang negatif yang dapat diakibatkan karena adanya tekanan, beban dan konflik serta adanya ketimpangan antara karakteristik kepribadian pegawai atau seorang guru baik sifat maupun sikap mereka dengan aspek-aspek pada pekerjaannya, hal ini dapat terjadi dalam semua kondisi pada saat mereka bekerja. Empat pendekatan stres kerja, yaitu dukungan sosial, meditasi, biofeedback, dan program kesehatan pribadi. Pendekatan tersebut sesuai dengan pendapat Keith Davis dan John W.Newstrom, 1989 dalam Mangkunegara 2008 :157 yang mengemukakan bahwa “Four approaches that of then involve employee and management cooperation for stress management are social support, meditation, biofeedback and personal wellnes programs”.terdapat empat pendekatan yang melibatkan pegawai dan manajemen koorporasi untuk manajemen stres adalah pendekatan dukungan sosial, meditasi, biofeedback dan kesehatan pribadi. a. Pendekatan dukungan sosial Pendekatan ini dilakukan melalui aktivitas yang bertujuan memberikan kepuasan sosial kepada karyawan. Misalnya, bermain game dan lelucon b. Pendekatan melalui meditasi Pendekatan ini perlu dilakukan karyawan dengan cara berkonsentrasi ke alam pikiran, mengendorkan kerja ototk, dan menenangkan emosi. meditasi ini dapat dilakukan selama dua perioade waktu yang masing-masing 15-20 menit. Meditasi bisa dilakukan di ruangan khusus. Karyawan yang beragama islam bisa melakukannya setelah sholat. c. Pendekatan melalui biofeedback Pendekatan ini dilakukan melalui bimbingan medis. Melalui bimbingan dokter, psikiater, dan psikolog, sehingga diharapkan karyawan dapat menghilangkan stres yang dialaminya. d. Pendekatan kesehatan pribadi Pendekatan ini merupakan pendekatan preventif sebelum terjadinya stres. Dalam hal ini karyawan secara periode waktu yang kontinue memeriksa kesehatan, melakukan relaksasi otot, pengaturan gizi, dan olahraga secara teratur.

2.2. Kompensasi