Kepemimpinan Demokratis Pelayanan Publik
4473
2. Uraian Teoritis 2.1. Kepemimpinan
Terry; Hoyt dalam Kartono, 2003 adalah kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Kepemimpinan. menurut Young dalam Kartono, 2003 lebih terarah dan terperinci dari definisi sebelumnya. Menurutnya kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas
kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan
penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono 2002 memandang bahwa kepemimpinan tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan
pengikutnya. Para ahli teori sukarela compliance induction theorist cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk
kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin Moejiono, 2002. Hogan 2007 menulis bahwa nilai-nilai dapat membantu seorang pemimpin untuk memilih hal-hal mana
yang baik maupun buruk bagi organisasinya. Dengan demikian memahami peranan nilai dalam kepemimpinan menjadi hal yang penting. Nilai-nilai juga dapat mempengaruhi solusi yang dibuat oleh seorang pemimpin
sehingga dapat menghasilkan keputusan yang tepat dari suatu masalah yang dihadapi. Kepemimpinan memiliki peranan penting karena pemimpin merupakan fungsi manajemen, yang dapat mempengaruhi karyawan dalam
bekerja sehingga dapat mencapai tujuan organisasi Skansi 2000 dalam Mosadeghrad dan Yarmohammadian, 2006.
Warrick 1981 menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dapat diidentifikasikan melalui karakteristiknya dan dari setiap gaya kepemimpinan memiliki tipe manajemen yang berbeda. Karakteristik gaya kepemimpinan
dapat digambarkan sebagai bentuk perhatian dari seorang pemimpin terhadap kinerja anggota organisasi. Terdapat banyak teori kepemimpinan namun menurut Hersey dan Blanchard 1996 dalam Koesmono 2007
mengatakan bahwa tidak ada gaya kepemimpinan yang sesuai bagi semua kondisi dalam suatu organisasi tetapi gaya kepemimpinan akan sangat efektif apabila dapat mengakomodasi lingkungannya pengikut, atasan dan
rekan kerja. Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkam bahwa kepemimpinan adalah mempen garuhi
bawahan untuk dapat di ajak kerja sama guna mencapai tujuan tertentu yang di inginkan.