4565
Lebih cepat dan nyaman dibandingkan dengan uang tunai, khususnya untuk transaksi yang bernilai kecil micro payment, disebabkan nasabah tidak perlu menyediakan sejumlah uang pas untuk suatu transaksi atau
harus menyimpan uang kembalian. Selain itu, kesalahan dalam menghitung uang kembalian dari suatu transaksi tidak terjadi apabila menggunakan e-money.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu transaksi dengan e-money dapat dilakukan jauh lebih singkat dibandingkan transaksi dengan kartu kredit atau kartu debit, karena tidak harus memerlukan proses
otorisasi on-line, tanda tangan maupun PIN. Selain itu, dengan transaksi off-line, maka biaya komunikasi dapat dikurangi.
Electronic value dapat diisi ulang kedalam kartu e-money melalui berbagai sarana yang disediakan oleh issuer.
Diperkirakan pemakaian e-money di masa datang berpotensi menggeser peran uang tunai dalam transaksi pembayaran bersifat retail. Pemakaian e-money akan memberikan kelebihan dibanding dengan memakai uang
tunai dan alat pembayaran non-tunai lainnya. Sebagai contoh, lebih cepat dan nyaman dibanding memakai uang tunai khususnya transaksi bernilai kecil, sebab si nasabah tak perlu mengeluarkan uang pas atau menerima
kembalian. Selain itu, dengan menggunakan e-money tidak ada kesalahan hitung pengembalian uang saat melakukan transaksi.
Electronic value dapat diisi ulang kedalam kartu e-money melalui berbagai sarana yang disediakan oleh issuer. Tidak lagi menerima uang kembalian dalam bentuk barang seperti permen akibat padagang tidak mempunyai
uang kembalian bernilai kecil receh, dan Sangat applicable untuk transaksi massal yang nilainya kecil namun frekuensinya tinggi, seperti: transportasi, parkir, tol, fast food, dll.
4. Keuntungan dan Kelemahan Penggunaan E-Money
a. Keuntungan Penggunaan e-Money
kenyamanan konsumen, dengan fasilitas canggih yang dimiliki e-money, konsumen tidak perlu membawa-bawa uang tunai untuk transaksi bernilai kecil.
meningkatkan kepercayaan konsumen, adanya kode yang digunakan untuk mengunci sistem dalam kartu, memungkinkan pengguna untuk melakukan penguncian terhadap uang yang ada di smart card jadi jika
kartu hilang atau dicuri, orang lain tidak akan dapat menggunakan uang itu.
keuntungan bagi issuer,sistem e-money jauh lebih murah untuk beroperasi dari model pembayaran lainnya, yang merupakan keuntungan besar. Kewajiban untuk penerbit juga minim, yang mengurangi
biaya dan meningkatkan keuntungan.
b. Kelemahan e-money
1. Perlunya sosialisasi secara berkala Mengingat saat ini belum semua orang familiar dengan alat pembayaran secara elektronik serta masih
perlunya mendalami hal-hal yang sifatnya teknis berkenaan dengan cara bertransaksi serta menjaga keamanan dari akun e-money.
2. Meningkatnya kejahatan cyber
4566
Pembobolan data dan nilai rupiah dari suatu kartu elektronik semakin hari juga semakin besar. Karena kejahatan berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi, sehingga perlindungan terhadap sumber
daya teknologi e-money juga harus terus dikembangkan. 3. Tidak bisa 100 menghilangkan uang cash fisik
E-money memang tidak bertujuan untuk mengganti uang kecil secara total. Ia merupakan salah satu kemudahan dalam bertransaksi yang ditawarkan kepada masyarakat. Dengan e-money, masyarakat untuk
melakukan payment, maka mereka tidak perlu lagi membawa uang receh, cukup menyentuhkan e-money pada sensor alatnya.
Banyaknya sistem kartu yang muncul dimana-mana, mejandikan konsumen bingung dalam penggunaan kartu-kartu tersebut. Bahkan mungkin tidak dapat menggunakan kartu di mana-mana. Jika pengguna saja bingung
dalam penggunaannya, fungsi e-money sebagai pengganti uang fisik akan hilang. Hal ini akan berdampak pada keuntungan issuer yang akan menurun bahkan null. Di samping kebingungan yang ada di masyarakat, peraturan
yang belum pasti peraturan untuk uang elektronik masih belum jelas, sehingga belum pihak issuer belum bisa menyediakan terlalu banyak e-money di pasaran.
Sementara itu bagi institusi pemerintah dan institusi swasta lainnya selaku merchant yang menerima transaksi uang elektronik, keuntungan-keuntungan yang diperoleh adalah :
a. Kemudahan pengelolaan cash handling. Pengelolaan uang elektronik lebih mudah dibandingkan uang tunai karena yang dibutuhkan bukanlah ruang penyimpanan yang besar ataupun personel penghitung uang, namun
kapasitas memori jaringan teknologi informasi yang besar dan tentu saja bersifat maya sehingga tidak repot mengurus penyimpanannya.
b. Kemudahan pengawasan. Aktivitas transaksi elektronik menuntut sistem teknologi informasi yang handal dan valid dalam memonitor dan menyimpan data transaksi elektronik yang terjadi. Yang bekerja disini adalah
sistem secara otomatis. Ini tentunya juga lebih mudah karena pengawasan transaksi keuangan secara tunai tentunya juga membutuhkan tenaga sumber daya manusia, belum lagi jika banyak titik yang harus diawasi,
tentunya juga menambah jumlah personel yang dibutuhkan. Personel tetap dibutuhkan untuk melakukan eksekusi pengawasan dan verifikasi transaksi namun dengan jumlah dan ketugasan yang lebih efisien serta
kualifikasi yang lebih terdidik seperti : programmer, validator, IT support. c. Jaringan kerjasama. Kita tentunya mengetahui bahwa institusi perbankan sebagai lembaga yang diberi izin
mengeluarkan uang elektronik issuer oleh Bank Indonesia selaku otoritas moneter, memiliki kelebihan dalam hal inovasi produk keuangan, sesuatu yang memang merupakan inti bisnis mereka. Kredibilitas inilah
yang tentunya akan dijaga dalam kerjasama antara perbankan dengan mitra kerjanya dalam memberikan jaminan kemudahan atas aktivitas operasional transaksi uang elektronik. Termasuk juga yang penting disini
adalah kerjasama promosi. Sebagai entitas bisnis, aktivitas promosi adalah keniscayaan yang akan dilakukan institusi perbankan demi meraup pangsa pasar dengan maksimal. Dalam mempromosikan produk uang
elektroniknya, sudah barang tentu mitra-mitra kerja mana saja yang dapat menerima pembayaran uang elektroniknya akan menjadi menu wajib dalam setiap materi promosi untuk memberikan kepastian kepada
nasabah.
4567
d. Mampu mengeliminasi peredaran uang palsu. Adanya uang palsu yang bukan merupakan alat transaksi yang sah tentu saja sangat merugikan merchantkarena itu sama saja mereka tidak mendapat imbal balik atas kerja
pelayanan kepada konsumen. e. Efisiensi. Kemudahan pengelolaan, pengawasan dan potensi kerjasama dalam jangka panjang pada akhirnya
akan menciptakan efisiensi dalam operasional bisnis maupun pelayanan publik yang dijalankan merchant.
5. Risiko e-money e-banking