33
D. Hipotesis
Hipotesis sebagai dugaan awal dalam penelitian ini adalah : 1.
Terdapat perbedaan hasil belajar aspek kognitif siswa antara yang menggunakan metode pembelajaran
mixed peer teaching dan problem solving dan media pembelajaran dengan hasil belajar aspek
kognitif siswa
yang menggunakan
metode pembelajaran
konvensional. 2.
Terdapat perbedaan hasil belajar aspek afektif siswa antara yang menggunakan metode pembelajaran
mixed peer teaching dan problem solving dan media pembelajaran dengan hasil belajar aspek
afektif siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. 3.
Terdapat perbedaan hasil belajar aspek psikomotorik siswa antara yang menggunakan metode pembelajaran
mixed peer teaching dan problem solving dan media pembelajaran dengan hasil belajar aspek
psikomotorik siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendali Sugiyono, 2010 : 107. Menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 86, syarat dalam penelitian
eksperimen adalah adanya kelompok yang mendapatkan perlakuan dan kelompok lain yang tidak mendapatkan perlakuan yang disebut kelompok
kontrol atau kelompok pembanding. Kedua kelompok tersebut mendapatkan pengamatan yang sama, sehingga dapat diketahui akibat
dari perlakuan dengan membandingkan kedua kelompok. 2.
Desain Penelitian
Desain penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian di antaranya adalah : desain pra-eksperimen
nondesign, desain eksperimen kuasi
quasi-experimental design, desain eksperimen true experimental design, dan rancangan faktorial factorial design. Desain
yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimen kuasi atau Quasi Experimental. Penelitian ini termasuk kategori Quasi Experimental
tipe Randomized Control-Group Pretest-Posttest Design. Prosedur pada
desain ini menurut Stephen Isaac 1981 : 65 adalah : a.
menentukan subjek kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara acak,
32 b.
melakukan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan mencari rata-ratanya,
c. menyamakan kondisi kedua kelompok, kecuali pemberian perlakuan
X pada kelompok eksperimen, d.
melakukan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan mencari rata-ratanya.,
e. mencari perbedaan antara hasil pretest dan hasil posttest pada kedua
kelompok, f.
membandingkan apakah ada perubahan yang menguntungkan yang terjadi antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol setelah
diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen, g.
menerapkan uji statistik yang sesuai untuk menentukan apakah perbedaan skor signifikan.
Tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian ini, kelas yang akan menjadi kelas eksperimen maupun kelas kontrol dipilih secara acak.
Kelas kontrol terdiri dari 31 siswa, pembelajaran menggunakan metode konvensional yang biasa digunakan oleh guru dengan media
function generator yang biasa digunakan, sedangkan pada kelas eksperimen terdiri
dari 31 siswa, pembelajaran menggunakan metode mixed peer teaching
dan problem solving dengan media trainer function generator yang tahan
hubung singkat. Paradigma penelitian diilustrasikan pada Gambar 2.
33 Kelompok
Pretest Perlakuan
Posttest Eksperimen
T
1
X T
2
Kontrol T
3
T
4
Gambar 2. Paradigma Penelitian Keterangan :
T
1
= hasil pre-test kelas eksperimen
T
2
= hasil post-test kelas eksperimen
T
3
= hasil pre-test kelas kontrol
T
4
= hasil post-test kelas kontrol
X =
treatment pemberian perlakuan
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 1 Pundong, yang bertempat di Menang, Srihardono, Kecamatan
Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 13 Januari 2014 sampai
dengan 22 Februari 2014.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh