25 4
Analisis, jenjang ini merupakan suatu kecakapan yang lebih kompleks, yaitu kemampuan menguraikan suatu situasi atau keadaan
tertentu ke dalam bagian-bagian sehingga susunannya dapat terlihat. 5
Sintesis, yaitu jenjang kemampuan di mana peserta didik dapat mengaitkan atau menggabungkan bagian-bagian ke unsur yang lebih
menyeluruh. 6
Evaluasi, jenjang terakhir ini merupakan kemampuan untuk memberikan keputusan nilai suatu situasi, keadaan, pernyataan atau
konsep berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
b. Aspek Psikomotorik
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak, keterampilan manipulasi yang melibatkan otot
dan kekuatan fisik. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan kegiatan fisik, misalnya; menulis, memukul, melompat dan lain
sebagainya. Menurut Taksonomi Bloom, ranah ini meliputi enam aspek, yaitu 1 gerakan refleks, 2 keterampilan derak dasar, 3 kemampuan
perseprtual, 4 keharmonisan atau ketepatan, 5 gerakan keterampilan kompleks, dan 6 gerakan ekspresif dan interpretatif.
c. Aspek Afektif
Ranah afektif merupakan ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah ini mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap,
emosi, dan nilai. Indikator dari ranah afektif mencakup berbagai tingkah laku peserta didik dalam pembelajaran, misalnya perhatian dalam
mengikuti pelajaran, kedisiplinan, dan motivasi. Menurut Taksonimi
26 Bloom, ranah afektif diklasifikasikan dalam lima jenjang, yaitu: 1
receiving 2 responding 3 valuing 4 organization 5 characterization by evalue or calue complex.
1 Receiving Menerima, merupakan kemampuan ini berkaitan dengan
kepekaan untuk menerima perangsang atau pesan-pesan yang berasal dari lingkungannya. Sikap yang ditunjukkan dari nilai ini dapat
dilihat dari perhatian individu yang diberikan terhadap lingkungan sekitarnya.
2 Responding Merespon, tingkatan ketika muncul keinginan untuk
melakukan tindakan sebagai respon pada perangsang tersebut. Respon yang ditunjukkan dapat berupa keakftifan dalam suatu
kondisi. 3
Valuing Menghargai, ketika inidividu melakukan respon pada perangsang
menyebabkan individu
ingin secara
konsisten menampilkan tindakan itu dalam situasi yang serupa.
4 Organization Mengorganisasi, seorang individu yang sudah secara
konsisten dan berhasil menampilkan suatu nilai, pada suatu saat akan menghadapi situasi dengan lebih dari satu nilai yang bisa ditampilkan.
Hal ini ditunjukkan dengan sikap untuk menyatukan nilai-nilai yang ada, memecahkan suatu masalah, dan mengonsep suatu nilai.
5 Characterization by evalue or calue complex Pengamalan, individu
dapat bertindak konsisten sesuai dengan nilai yang dimilikinya. Individu akan dapat mengontrol semua perilakunya dan berlaku
konsisten berdasarkan nilai yang dijunjungnya.