Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 108
mengenyam pendidikan pada jenjang SDMI Paket A. Angka Partisipasi Kasar APK merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada
jenjang pendidikan SDMI Paket A berapapun usianya terhadap jumlah penduduk usia 7 sampai 12 tahun. Capaian indikator ini sampai tahun 2015
sudah lebih besar dari 100 begitu juga realisasi 2016 lebih dari 100.
3. Angka Partisipasi Kasar APK SMPMTsPaket B
Target dari indikator sasaran ini yaitu angka partisipasi kasar atau APK SMPMTsPaket B yang menunjukkkan partisipasi penduduk yang sedang
mengenyam pendidikan pada jenjang SMPMTsPaket B. Angka Partisipasi Kasar APK merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah
pada jenjang pendidikan SDMI Paket A berapapun usianya terhadap jumlah penduduk usia13 sampai 15 tahun. Capaian indikator ini sampai tahun 2015
sudah lebih besar dari 100 begitu juga realisasi 2016 lebih dari 100.
4. Angka Partisipasi Murni APM SDMIPaket A
Target dari indikator sasaran ini yaitu angka partisipasi Murni APM SDMIPaket A yang menunjukkan persentase jumlah anak pada kelompok usia
SDMIPaket A yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah 7-12
Tahun Bila APK digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di suatu jenjang
pendidikan tertentu tanpa melihat berapa usianya, maka Angka Partisipasi Murni APM mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu. Capaian indikator
ini sampai tahun 2015 adalah 100.97 sedangkan realisasi tahun 2016 adalah 98,58 yang berarti capaian belum memenuhi target yaitu sebesar 98,58.
Pencapaian target tersebut dikarenakan beberapa tahun terakhir pemerintah semakin gencar melakukan sosialisasi dan pengetatan aturan usia masuk
sekolah. Sebagaimana diketahui dari tahun ke tahun usia masuk sekolah pendidikan dasar cenderung semakin cepat. Menurut data tahun 2015 siswa baru
yang memasuki sekolah SD di tingkat pertama atau calon siswa yang mendaftar masuk SD atau sederajat lebih hampir 15 belum mencukupi umur 7 tahun.
Bahkan masih ada yang belum mencapai umur 6 tahun. Hal ini pada dasarnya diharapkan peserta didik dapat mengikuti pendidikan pada
jenjang tertentu sesuai dengan kematangan psikologi perkembangan anak dan sesuai juga dengan lingkungan pendidikan yang diterimanya. Namun di sisi lain
Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 109
dapat dikatakan bahwa jika banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya meskipun secara usia belum cukup, yang seringkali diasumsikan seiring dengan
perkembangan tingkat ekonomi sebuah keluarga atau masyarakat. Namun tentu saja selain berpengaruh terhadap kesiapan siswa tersebut dalam
mengikuti pendidikan secara mental dan emosional, hal ini juga mempengaruhi angka partisipasi murni, dimana indikator ini membandingkan siswa SD
sederajat yang berumur 7-12 tahun bukan seluruh siswa SD sederajat dengan penduduk usia sekolah 7-12 tahun.
Hal ini didukung oleh surat edaran dari Kementerian Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan Provinsi Riau yang mengingatkan pentingnya mematuhi
ketentuan umur calon peserta didik bagi sekolah pada saat penerimaan siswa baru. Dan diharapkan pada tahun-tahun mendatang hal ini dapat dipertahankan
bahkan ditingkatkan. Hal ini dipandang penting karena jika aturan umur tidak secara ketat dilakukan pada tingkat SD sederajat akan mempengaruhi APM di
tingkat pendidikan selanjutnya.
5. Angka Partisipasi Murni APM SMPMTsPaket B