þ ÿ
ÿ ÿ
ÿ ÿ
ÿ ÿ
6 67
Pembangunan Drainase JL. Almubin Gang Sepakat RT. 16, Pembangunan Drainase Antara Gang Sidodadi dan Gang Melati RT. 02 dan RT. 01,
Pembangunan Drainase JL. Dermaga Gang Berlin RT.09 dan Pembangunan Drainase Gang Gambi RT. 06.
Berikut disajikan data perbandingan Perbandingan Pembangunan Saluran Drainase Gorong-gorong dibangun di Kota Dumai dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2016 sebagai berikut: Tabel 3. 8
Perbandingan Pembangunan Saluran Drainase Gorong-gorong dari Tahun 2012 – 2016
Tahun Saluran DrainaseGorong-gorong
Yang Dibangun M
’
Keterangan
2012 14.696
2013 53.800
2014 4.204
2015 2.165
2016 871
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai
6. Prosentase sarana pengendalian banjir bagi masyarakat Kota Dumai
Tujuan dari
pelaksanaannya untuk
mencapai dalam
pengendalian Merehabilitasimemelihara
bantaran dan
tanggul sungai
Kota Dumai,
Mengendalikan banjir yang sesuai dengan kondisi permasalahan serta
Merencanakan pusat-pusat
pengendali banjir
di Kota
Dumai. Dalam
pelaksanaanya tidak terdapat hambatan dala pencapaian indikator sasaran.
7. Persentase Fasiilitas Peralatan dan Pengujian yang tersedia yang dapat mendukung kuantitas dan kualitas pembangunan infrastruktur ke Pu-an
Tujuan dari pelaksanaannya untuk mencapai dalam Mengadakan alat-alat berat, Mengadakan alat-alat ukur dan bahan laboratorium, Memelihara alat-alat berat
serta Memelihara alat-alat ukur dan bahan laboratorium kebinamargaan. Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai masih jauh dari yang diharapkan terutama
masih banyaknya rekanan yang tidak dapat bekerja efektif dan efisien mengingat keterbatasan waktu pelaksanaan. Untuk itu Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai selalu
memberikan teguran- teguran dan rapat bersama dengan para kontraktor untuk mengatasi apa-apa saja yang menjadi kendala dan hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan, sehingga dapat diatasi dengan baik, diberikan pembinaan-pembinaan secara
+ ,-
. 1 2
3 4 5
6 68
langsung maupun tidak langsung, hal seperti ini hendaknya dilakukan sebelum pelaksanaan konstruksi dilakukan Pre Construction Meeting .
Partisipasi masyarakat diperlukan juga dalam pelaksanaan pembangunan, sehingga sangat diperlukan sosialisasi terhadap masyarakat akan arti pentingnya
pelaksanaan pekerjaan tersebut bagi masyarakat, sehingga masyarakat mendukung program pembangunan yang dicanangkan pemerintah.
Pemberian Sertifikat dari Pemerintah bagi rekanan yang mempunyai kuantitas dan kualitas kerja yang bagus dalam memenuhi target “tepat waktu, mutu dan laku”
sangat diperlukan guna memacu semangat para rekanan dalam meyelesaikan pekerjaannya.
Tabel 3.9 Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021
No Indikator Kinerja Sasaran
Satuan Eksisting
2015 Realisasi
Capaian 2016
Target RPJMD
2016-2021 Capaian
RPJMD 1
Prosentase jalan dan jembatan yang dibangun
2,11 1,22
19,36 6,30
2 Prosentase daerah pemukiman
yang bebas dari banjir dan kekurangan air bersih
2 1,51
23 6,57
3 Prosentase Infrastruktur dasar
dan utilitas umum dikecamatan
-
1,07
-
- 4
Prosentase lingkungan perumahan dan permukiman
yang bersih dan sehat -
1,49 -
- 5
Prosentase pembangunan saluran drainase demi
kelancaran aliran air 2
1,96 35
5,60 6
Prosentase sarana pengendalian banjir bagi masyarakat Kota
Dumai 15
17,76 35
50,74
7 Persentase Fasiilitas Peralatan
dan Pengujian yang tersedia yang dapat mendukung
kuantitas dan kualitas pembangunan infrastruktur ke
Pu-an 15
14,13 35
40,37
Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja :
a.
Prosentase jalan dan jembatan yang dibangun
Target dari indikator sasaran ini adalah guna meningkatkan pembangunan transportasi dengan target akhir RPJM yaitu 19,36 dan pada tahun 2016
terealisasi 1,22 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 6,30 .
6 7 8
9 : ;=?7 8A ?7 B
C D E F
7 GCF
HI C J?
7 K
= L 7
M7 N =
O P Q
6 69
b.
Prosentase daerah pemukiman yang bebas dari banjir dan kekurangan air bersih
Target dari indikator sasaran ini adalah difokuskan kepada Normalisasi Parit dan Turap dengan target akhir RPJM yaitu 23 dan pada tahun 2016
terealisasi 1,51 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu - .
c.
Prosentase Infrastruktur dasar dan utilitas umum dikecamatan
Target dari indikator sasaran ini adalah pembangunan Jalan lingkungan semenisasi dengan target akhir RPJM yaitu - dan pada tahun 2016
terealisasi 1,07 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu -.
d.
Prosentase lingkungan perumahan dan permukiman yang bersih dan sehat
Target dari indikator sasaran ini adalah rumah sederhana sehat yang dibangun dengan target akhir RPJM yaitu - dan pada tahun 2016
terealisasi 1,49 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu - .
e.
Prosentase pembangunan saluran drainase demi kelancaran aliran air
Target dari indikator sasaran ini adalah
Pembangunan Saluran DrainaseGorong-gorong dengan target akhir RPJM yaitu 35 dan pada
tahun 2016 terealisasi 1,96 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 5,60 .
f.
Prosentase sarana pengendalian banjir bagi masyarakat Kota Dumai
Target dari indikator sasaran ini Mengendalikan banjir yang sesuai dengan kondisi permasalahan serta Merencanakan pusat-pusat pengendali banjir
dengan target akhir RPJM yaitu 35 dan pada tahun 2016 terealisasi 17,76 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 50,74.
g.
Persentase Fasiilitas Peralatan dan Pengujian yang tersedia yang dapat mendukung kuantitas dan kualitas pembangunan infrastruktur
ke Pu-an
Target dari indikator sasaran ini adalah Memelihara alat-alat berat serta Memelihara alat-alat ukur dan bahan laboratorium kebinamargaan dengan
target akhir RPJM yaitu 35 dan pada tahun 2016 terealisasi 14,13 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 40,37.
R S T
U V WXYZ[S T\] \[S
_ \ Z` a b
S c_b
de _ f[
S g
Y h S \
iS j Y Z
k l m
6 70
Terciptanya ruang Kota yang hijau, nyaman, humanis, teratur dan merata
Sasaran strategis 3 ini merupakan salah satu upaya
untuk mencapai
tujuan “Meningkatkan Infrastruktur Kota Yang Hijau, Humanis Dan
Merata”. Sasaran ini didukung SKPD
secara terpadu
yaitu Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah. Untuk mengukur sasaran misi pertama
ini terdapat 1 satu indikator sasaran. Berikut ditampilkan capaian kinerja
sasaran yang tersaji pada tabel 3.10 berikut di bawah ini :
Tabel 3.10. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3
No Indikator Kinerja Sasaran
Satuan Tahun 2016
Target Realisasi
Capaian 1
Jumlah rancangan peraturan tentang penataan ruang daerah
Dokumen 1
1 100
Rata-rata Capaian Kinerja 100
Terlihat dari tabel 3.10 di atas pada sasaran misi pertama ini dengan 7 tujuh indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan tingkat pencapaian kinerja sebagai berikut :
Kota Dumai pertama kali menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW pada Tahun 2002 berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 2002 dan mengalami revisi
menjadi Perda Nomor 27 tahun 2005 tentang Perubahan Perda Nomor 11 Tahun 2002 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Dumai.
Mengingat adanya kesepakatan Tapal batas antara Propinsi Riau, Kota Dumai dan abupaten Bengkalis yang ditandatangani oleh Gubernur Riau, Walikota Dumai dan
BKupati Bengkalis serta Pejabat dari BPN, hal ini menyebabkan kawasan Industri Pelintung Dumai mengalami pengurangan luas dari 5.039 Ha menjadi 3.829 Ha dan
ditambah dengan Kawasan Cadangan Industri seluas 1.200 ha; dan pada tahun 2007 terbit Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang
mewajibkan KabupatenKota merevisi RTRW sesuai UU tersebut paling lama 3 tahun sejak UU tersebut diterbitkan.
Sasaran Strategis 3
n o p
q r stuvwo pxy xwo z
{ x v| } ~
o {~
{ w
o
u o x
o u v
6 71
Sejak terbitnya undang-undang tersebut, Pemerintah Kota Dumai telah melakukan revisi RTRW Kota Dumai dan telah mendapat persetujuan substansi dari
Kementerian Pekerjaan Umum tanggal 28 Juni 2012 berdasarkan Surat Kementerian Pekerjaan Umum Nomor : HK.01 03-Dr328 tentang Persetujuan Substansi atas
Raperda Kota Dumai tentang RTRW Kota Dumai 2012-2032. Selanjutnya telah dilakukan pembahasan draf Raperda RTRW Kota Dumai dengan DPRD Kota Dumai
dan telah mendapatkan persetujuan untuk menjadikan Raperda RTRW Kota Dumai menjadi
Perda RTRW
Kota Dumai
melalui Surat
Keputusan Nomor
15KPTSDPRD2014. Selanjutnya Pemerintah Kota Dumai telah melengkapi dokumen persyaratan
Perda RTRW Kota Dumai kepada Gubernur Riau untuk mendapatkan Evaluasi Gubernur, tetapi sampai saat ini masih dalam proses penyelesaian dikarenakan belum
diperolehnya persetujuan perubahan pola ruang kehutanan dari Menteri Kehutanan RI dan belum disahkannya Perda RTRW Propinsi Riau. Meskipun demikian perencanaan
pembangunan wilayah Kota Dumai telah diselaraskan dengan Rancangan RTRW dimaksud, dimana aspek struktur dan pola ruang telah mengacu pada RTRW Propinsi
Riau dan RTRW Nasional. Dengan demikian selain merupakan proses untuk mewujudkan tujuan-tujuan
pembangunan, penataan ruang sekaligus juga merupakan produk yang memiliki landasan hukum untuk mewujudkan tujuan pengembangan wilayah, melalui instrumen
ini menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam rangka perwujudan wilayah Kota Dumai sebagai pusat-pusat kegiatan sesuai dengan fungsi dan skala pelayanan yang
diharapkan. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dalam rangka pengukuran indikator
kinerja Utama Bappeda Kota Dumai untuk Tahun Anggaran 2016 dapat dirumuskan sebagai berikut :
100 Renstra
dalam dokumen
get Jumlah tar
ditetapkan yang
dokumen Rancangan
Jumlah x
Berdasarkan rumusan sebagaimana tersebut diatas, dapat disampaikan bahwa Jumlah Dokumen Rancangan Peraturan yang ditetapkan sebanyak 1 buah, sedangkan
Jumlah target dokumen peraturan dalam renstra sebanyak 1 buah, maka berdasarkan rumus sebagaimana tersebut Pengukuran kinerja Utama Bappeda pada Tahun 2016
sebesar 100 , perlu disampaikan bahwa Rancangan Perda Kota Dumai tentang
¡ ¢
£ ¤ ¥
6 72
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Dumai sampai saat ini belum mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan RI dikarenakan belum diperolehnya persetujuan
perubahan pola ruang kehutanan dari Menteri Kehutanan RI dan belum disahkannya Perda RTRW Propinsi Riau. Meskipun demikian perencanaan pembangunan wilayah
Kota Dumai telah diselaraskan dengan Rancangan RTRW dimaksud, dimana aspek struktur dan pola ruang telah mengacu pada RTRW Propinsi Riau dan RTRW Nasional.
Dengan demikian selain merupakan proses untuk mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan, penataan ruang sekaligus juga merupakan produk yang memiliki
landasan hukum untuk mewujudkan tujuan pengembangan wilayah, melalui instrumen ini menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam rangka perwujudan wilayah Kota
Dumai sebagai pusat-pusat kegiatan sesuai dengan fungsi dan skala pelayanan yang diharapkan.
Tabel 3.11 Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021
No Indikator Kinerja Sasaran
Satuan Eksisting
2015 Realisasi
Capaian 2016
Target RPJMD
2016-2021 Capaian
RPJMD 1
Jumlah rancangan peraturan tentang penataan ruang
daerah Dokumen
1 1
5 20
Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja :
a.
Jumlah rancangan peraturan tentang penataan ruang daerah
Target dari indikator sasaran ini adalah jumlah ranperda tentang penataan ruang daerah dengan target akhir RPJM yaitu 5 dokumen dan pada tahun 2016
terealisasi 1 dokumen dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 20.
Permasalahan dan Solusi
Adapun yang menjadi permasalahannya adalah sebagai berikut : Rancangan Perda Kota Dumai tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Dumai belum mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri dikarenakan belum diperolehnya persetujuan perubahan pola ruang kehutanan dari Menteri
Kehutanan RI dan belum disahkannya Perda RTRW Propinsi Riau. Meskipun demikian perencanaan pembangunan wilayah Kota Dumai telah diselaraskan
dengan Rancangan RTRW dimaksud, dimana aspek struktur dan pola ruang telah mengacu pada RTRW Propinsi Riau dan RTRW Nasional.
¦ § ¨
© ª «¬®¯§ ¨°± °¯§ ²
³ ° ®´ µ ¶
§ ·³¶
¸¹ ³ º¯
§ »
¼ § °
½§ ¾ ®
¿ À Á
6 73
Dengan demikian selain merupakan proses untuk mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan, penataan ruang sekaligus juga merupakan produk yang memiliki
landasan hukum untuk mewujudkan tujuan pengembangan wilayah, melalui instrumen ini menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam rangka
perwujudan wilayah Kota Dumai sebagai pusat-pusat kegiatan sesuai dengan fungsi dan skala pelayanan yang diharapkan.
Adapun solusi yang bisa diambil adalah :
1. Komitmen dari Pemerintah Provinsi Riau 2. Komitmen dari kementerian kehutanan dengan diterbitkannya SK. Menhut No.
878 tahun 2014 dan SK. Menhut No. 314 tahun 2016. 3. Pemerintah Kota Dumai dalam melaksanakan perencanaan pembangunan
Kota Dumai telah melakukan penyelarasan dengan rancangan RTRW Provinsi dan RTRW Nasional serta Program-program Nasional.
Terwujudnya Kota Dumai yang bersih, indah dan ramah lingkungan
Sasaran strategis 4 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai
tujuan “Meningkatkan Infrastruktur Kota Yang Hijau, Humanis Dan
Merata”. Sasaran ini didukung SKPD
secara terpadu
yaitu Kantor
Lingkungan Hidup. Untuk
mengukur sasaran
misi pertama ini terdapat 3 tiga indikator
sasaran. Berikut ditampilkan capaian kinerja sasaran yang tersaji pada tabel
3.12 berikut dibawah ini :
Tabel 3.12. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4
No Indikator Kinerja Sasaran
Satuan Tahun 2016
Target Realisasi
Capaian 1
Kualitas Udara 70
70 100
2 Kualitas Air Sungai
70 70
100 3
Kualitas Air Laut 70
70 100
Rata-rata Capaian Kinerja 100
Terlihat dari tabel 3.12 di atas pada sasaran misi pertama ini dengan 3 tiga indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan tingkat pencapaian kinerja sebagai berikut :
Sasaran Strategis 4
 à Ä
Å Æ ÇÈÉÊËÃ ÄÌÍ ÌËÃ Î
Ï Ì ÊÐ Ñ Ò
à ÓÏÒ
ÔÕ Ï ÖË
à ×
É Ø Ã Ì
ÙÃ Ú É Ê
Û Ü Ý
6 74
a. Kualitas Udara. Target awal dari indikator sasaran ini dalam renstra Kantor Lingkungan Hidup
yaitu teridentifikasinya kualitas mutu udara Kota Dumai telah mencapai target yang diinginkan yaitu Terjaganya status mutu udara Kota Dumai dengan
melaksanakan pengujian udara ambien. b. Kualitas Air Sungai.
Target awal dari indikator sasaran ini dalam renstra Kantor Lingkungan Hidup yaitu tercapainya target pelayanan pencegahan pencemaran air. Yang terdiri
dari 15 analisis sample kualitas air sungai. c. Kualitas Air Laut.
Target awal dari indikator sasaran ini dalam renstra Kantor Lingkungan Hidup yaitu tercapainya target pelayanan pencegahan pencemaran air. Yang terdiri
dari 10 analisis sample kualitas air laut. Tabel 3.13 Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan
RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021
No Indikator Kinerja Sasaran
Satuan Eksisting
2015 Realisasi
Capaian 2016
Target RPJMD
2016-2021 Capaian
RPJMD 1
Kualitas Udara 70
70 85
82,35 2
Kualitas Air Sungai 70
70 85
82,35 3
Kualitas Air Laut 70
70 85
82,35
Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja :
a.
Kualitas Udara
Target dari indikator sasaran ini adalah yaitu teridentifikasinya kualitas mutu udara Kota Dumai dengan target akhir RPJM yaitu 85 dan pada tahun 2016
terealisasi 70 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 82,35.
b.
Kualitas Air Sungai
Target dari indikator sasaran ini adalah yaitu teridentifikasinya kualitas mutu air sungai Kota Dumai dengan target akhir RPJM yaitu 85 dan pada tahun 2016
terealisasi 70 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 82,35.
c.
Kualitas Air Laut
Target dari indikator sasaran ini adalah yaitu teridentifikasinya kualitas mutu air lauti Kota Dumai dengan target akhir RPJM yaitu 85 dan pada tahun 2016
terealisasi 70 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 82,35.
Þ ß à
á â ãäåæçß àèé èçß ê
ë è æì í î
ß ïëî
ðñ ë òç
ß ó
å ô ß è
õß ö å æ
÷ ø ù
6 75
Terjaganya Lingkungan Kawasan Pesisir
Sasaran strategis 5 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai
tujuan “Meningkatkan Infrastruktur Kota Yang Hijau, Humanis Dan
Merata”. Sasaran ini didukung SKPD
secara terpadu
yaitu Dinas
Peternakan, Perikanan dan Kelautan. Untuk mengukur sasaran pertama ini
terdapat 2 dua indikator sasaran. Berikut ditampilkan capaian kinerja
sasaran yang tersaji pada tabel 3.14 berikut di bawah ini :
Tabel 3.14. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5
No Indikator Kinerja Sasaran
Satuan Tahun 2016
Target Realisasi
Capaian 1
Pembinaan dan Pembentukan kelompok pengawas masyarakat
Kelompok 2
2 100
2 Luas penanaman mangrove
Hektare -
Rata-rata Capaian Kinerja 100
Terlihat dari tabel 3.14 di atas pada sasaran pertama ini 2 dua indikator sasaran
dari Pembinaan dan Pembentukan kelompok pengawas masyarakat denganTarget dari indikator sasaran ini yaitu 2 kelompok pengawas masyarakat atau 2
Pokwasmas. Kelompok ini merupakan kelaompok yang tekah lama di bentuk yaitu kelompok Pecinta Alam Bahar PAB yang berlokasi di Jl. Nelayan Laut ujung
Kecamatan Dumai Barat dan Kelompok Bumi Ayu Permai BAP, belum ada pembentukan kelompok baru dan dilakukan pembina berupa peningkatan rutinitas
pengawas hutan mangrove dan plasma nutfah atau restocking yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya atau tahun 2015. Sedangkan untuk indikator Luas penanaman
mangrove tidak tercapai dikarenakan tidak terlaksana.
Sasaran Strategis 5
ú û ü
ý þ ÿ
û ü û û
û û
û
6 76
Tabel 3.15 Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021
No Indikator Kinerja Sasaran
Satuan Eksisting
2015 Realisasi
Capaian 2016
Target RPJMD
2016-2021 Capaian
RPJMD 1
Pembinaan dan Pembentukan kelompok pengawas
masyarakat Kelompok
2 2
4 50
2 Luas penanaman mangrove
Hektare 4
Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja :
a.
Pembinaan dan Pembentukan kelompok pengawas masyarakat
Target dari indikator sasaran ini adalah dibina dan dibentuknya kelompok pengawas masyarakat dengan target akhir RPJM yaitu 4 kelompok dan pada tahun
2016 terealisasi 2 kelompok dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 50.
b.
Luas penanaman mangrove
Target dari indikator sasaran ini adalah menanam magrove dengan target akhir RPJM yaitu 4 Ha dan pada tahun 2016 belum terealisasi, dan pencapaian
terhadap target RPJM belum bisa diukur.
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Transportasi
Sasaran strategis 6 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai
tujuan “Meningkatkan Infrastruktur Kota Yang Hijau, Humanis Dan
Merata”. Sasaran ini didukung SKPD
secara terpadu
yaitu Dinas
Perhubungan. Untuk
mengukur sasaran
misi pertama
ini terdapat
6 enam
indikator sasaran. Berikut ditampilkan capaian kinerja sasaran yang tersaji
pada tabel 3.16 berikut di bawah ini :
Sasaran Strategis 6
+ ,
- . 0 1
6 77
Tabel 3.16. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6
No Indikator Kinerja Sasaran
Satuan Tahun 2016
Target Realisasi
Capaian 1
Kepemilikan KIR Angkutan Umum
Unit 9.920
4078 38,84
2 Jumlah dan Jenis Angkutan
Umum Perkotaan UnitJenis
200 185
90,24 3
Jumlah Terminal darat, laut dan udara yang sesuai standar
Terminal 6
5 71,43
4 Rasio izin trayek
Dokumen 8
46 460
5 Jumlah orang barang yang
terangkut umum orangbarang
41.233.138 40.552.550
98,35 6
Persentase Rambu-rambu lalu lintas yang benar dan tepat lokasi
Unit 1.573
1.573 100
Rata-rata Capaian Kinerja 143,14
Terlihat dari tabel 3.16 di atas pada sasaran misi pertama ini dengan 6 enam indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan tingkat pencapaian kinerja sebagai berikut :
1. Kepemilikan KIR Angkutan Umum di dalam indikator ini ditargetkan 9.920 namun dalam realisasinya belum dapat terlaksana 100 dikarenakan tingkat
kesadaran pemilik kendaraan masih rendah untuk memperbaiki kondisi kendaraan sehingga benar-benar laik jalan, maka banyak kendaraan yang tidak
lulus uji serta sarana pendukung pengujian kendaraan bermotor yang belum memadai.
2. Jumlah dan Jenis Angkutan Umum Perkotaan di dalam indikator ini ditargetkan 200 unitjenis namun dalam realisasinya hanya 185 Unitjenis yang diantaranya
unit kendaraan Oplet Angkutan Kota dan Taxi. Belum tercapainya Indikator Kinerja tersebut disebabkan rendahnya minat masyarakat dalam menggunakan
Angkutan Perkotaan dan Kurangnya Peremajaan angkutan sehingga tidak tercapainya apa yang ditargetkan.
3. Jumlah Terminal Darat, Laut dan Udara yang sesuai standar di dalam indikator ini ditargetkan 6 terminal namun dalam realisasinya baru 5 Terminal yang
diantaranya Terminal Penumpang, terminal Barang, Bandar Udara Pinang Kampai, Pelabuhan Penumpang, Terminal Penumpang Penyeberangan Ro-
Ro. Belum tercapainya Indikator Kinerja tersebut disebabkan Besarnya data yang diolah sehingga merealisasikannya butuh dana dan waktu yang yang
bertahap.
2 3 4
5 6 789:;3 4= ;3
? : A B
3 C?B
DE ? F;
3 G
9 H 3
I3 J 9 :
K L M
6 78
4. Rasio izin trayek di dalam indikator ini ditargetkan 8 Dokumen dalam realisasinya sudah 46 Dokumen yang diantaranya izin trayek yang telah
dikeluarkan Oleh Dinas Perhubungan Kota Dumai adalah izin trayek angkutan perkotaan. tercapainya Indikator Kinerja dimaksud sehubungan dengan
dilaksanakannya operasi penertiban dokumen angkutan penumpang dan barang di Kota Dumai.
5. Jumlah Orang Barang yang terangkut angkutan umum di dalam indikator ini ditargetkan 41.233.138 orang barang namun dalam realisasinya baru
40.552.550 Orang Barang yang diantaranya . Belum tercapainya Indikator Kinerja tersebut disebabkan kurangnya penataan sarana dan prasarana
pendukung angkutan umum orang barang yang kurang baik dan belum memadai.
6. Persentase Rambu-rambu lalu lintas yang benar dan tepat lokasi di dalam indikator ini ditargetkan 1.573 unit dalam realisasinya sudah 1.573 Unit yang
diantaranya pengadaan rambu portable, Papan Rambu RPPJ dan Papan Nama Jalan. sudah tercapainya Indikator Kinerja tersebut disebabkan karena prioritas
Dinas Perhubungan dalam meningkatkan aspek ketertiban, keteraturan, keamanan dan keselamatan berlalu lintas.
Tabel 3.17 Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021
No Indikator Kinerja
Sasaran Satuan
Eksisting 2015
Realisasi Capaian
2016 Target
RPJMD 2016-2021
Capaian RPJMD
1 Kepemilikan KIR
Angkutan Umum Unit
9.820 4078
10.500 38,84
2 Jumlah dan Jenis
Angkutan Umum Perkotaan
UnitJenis 199
185 205
90,24 3
Jumlah Terminal darat, laut dan udara yang
sesuai standar Terminal
6 5
7 71,43
4 Rasio izin trayek
Dokumen 5
46 10
460 5
Jumlah orang barang yang terangkut umum
orangbarang 37.425.074
40.552.550 60.273.456
67,28 6
Jumlah Rambu-rambu lalu lintas yang benar
dan tepat lokasi Unit
1.428 1.573
2.973 52,91
N O P
Q R STUVWO PXY XWO Z
[ X V\ ]
O _[
`a [ bW
O c
U d O X
eO f U V
g h i
6 79
Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja :
a.
Kepemilikan KIR Angkutan Umum
Target dari indikator sasaran ini adalah jumlah unitangkutan umum yang telah memiliki KIR dengan target akhir RPJM yaitu 10.500 unit dan pada tahun 2016
terealisasi 4078 unit dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 38,84.
b.
Jumlah dan Jenis Angkutan Umum Perkotaan
Target dari indikator sasaran ini adalah jumlah jumlah dan jenis angkutan umum perkotaan dengan target akhir RPJM yaitu 205 unit jenis dan pada tahun 2016
terealisasi 185unit jenis dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 90,24.
c.
Jumlah Terminal darat, laut dan udara yang sesuai standar
Target dari indikator sasaran ini adalah jumlah terminal darat, laut dan udara yang telah sesuai standar dengan target akhir RPJM yaitu 7 terminal dan pada tahun
2016 terealisasi 5 terminal dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu
71,43
.
d.
Rasio izin trayek
Target dari indikator sasaran ini adalah jumlah dokumen izin trayek yang telah dikeluarkan dengan target akhir RPJM yaitu 10 dokumen dan pada tahun 2016
terealisasi 46 dokumen dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu
460
.
e.
Jumlah orang barang yang terangkut umum
Target dari indikator sasaran ini adalah jumlah jumlah orang barang yang terangkut oleh angkutan umum dengan target akhir RPJM yaitu 60.273.456 orang
barang dan pada tahun 2016 terealisasi 40.552.550 orang barang dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 67,28.
f.
Jumlah Rambu-rambu lalu lintas yang benar dan tepat lokasi
Target dari indikator sasaran ini adalah unit rambu-rambu lalu lintas yang dibangun dengan target akhir RPJM yaitu 2.973 unit dan pada tahun 2016
terealisasi 1.573 unit dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 52,91.
Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 80
Misi Kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 yaitu
“Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang berdaya saing” Pencapaian misi
Kedua ini melalui 10 sepuluh sasaran strategis, 35 tiga puluh lima Indikator Kinerja Sasaran yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2016 dengan penjelasan
sebagai berikut :
Menurunnya Mortalitas
Sasaran strategis 7 ini merupakan salah satu upaya
untuk mencapai tujuan
“Mewujudkan pembangunan kesehatan yang
menjangkau semua
lapisan masyarakat”. Sasaran ini didukung SKPD
secara terpadu yaitu Dinas Kesehatan. Untuk mengukur sasaran misi kedua ini
terdapat 4 empat indikator sasaran. Berikut
ditampilkan capaian
kinerja sasaran yang tersaji pada tabel 3.18
berikut di bawah ini : Tabel 3.18. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 7
No Indikator Kinerja Sasaran
Satuan Tahun 2016
Target Realisasi
Capaian 1
Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup