Jumlah Operasi Penegakan Perda Ketentraman dan Ketertiban Umum Persentase Konsistensi Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Persentase perusahaan yang berkontribusi pada CSR dalam Pembangunan Daerah

234 5 6 7 89 : ; 3 4 = ; 3 ?: A B 3 C ?B DE ?F ;3 G 9H 3 I 3J9: K L M 6 125 Tabel 3.50 Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Eksisting 2015 Realisasi Capaian 2016 Target RPJMD 2016-2021 Capaian RPJMD 1 Persentase laporan gangguan kamtibmas dan konflik sosial yang ditindaklanjuti 50 100 90 90 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja : a. Persentase laporan gangguan kamtibmas dan konflik sosial yang ditindaklanjuti Target dari indikator sasaran ini adalah jumlah laporan gangguan kamtibnas dan konflik yang ditindak lanjuti dengan target akhir RPJM yaitu 90 dan pada tahun 2016 terealisasi 100 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 90. Terwujudnya perlindungan masyarakat serta pencegahan penyakit masyarakat Pekat di Kota Dumai Sasaran strategis 21 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan “Meningkatkan kualitas pelayanan publik”. Sasaran ini didukung SKPD secara terpadu yaitu Kantor Satuan Polisi Pamong Praja. Untuk mengukur sasaran kedua ini terdapat 2 dua indikator sasaran. Berikut ditampilkan capaian kinerja sasaran yang tersaji pada tabel 3.51 berikut dibawah ini : Tabel 3.51. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Tahun 2016 Target Realisasi Capaian 1 Jumlah Operasi Penegakan Perda Ketentraman dan Ketertiban Umum kali 3 Kali 12 Hari 3 Kali 12 Hari 100 2 Jumlah Operasi Yustisi Penegakan Perda Kota Dumai kali 1 Kali 5 Hari 1 Kali 5 Hari 100 Rata-rata Capaian Kinerja 100 Terlihat dari tabel 3.51 diatas pada sasaran misi keempat ini dengan 2 indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan tingkat pencapaian kinerja sebagai berikut :

1. Jumlah Operasi Penegakan Perda Ketentraman dan Ketertiban Umum

Indikator ini terlaksana pada kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan. Kegiatan yang di laksanakan berupa Pengamanan pada Kegiatan HUT Kota Dumai, HUT RI, Pengamanan Pasar Ramadhan Serta Penegakkan Perda 3 Sasaran Strategis 21 NOP Q R S TU V W O P X YX W OZ [XV \ ] O _ [ `a [b WO c Ud OX e OfUV g h i 6 126 kegiatan. Selain itu juga dilaksanakan kegiatan Pelatihan Pengendalian Massa DALMAS sebanyak 50 orang anggota Satpol PP, yang melibatkan Pelatih yang berasal dari Satpol PP Provinsi Riau serta dari Polres Dumai.

2. Jumlah Operasi Yustisi Penegakan Perda Kota Dumai

Indikator ini terlaksana dengan kegiatan Kerjasama pengembangan kemampuan aparat Polisi Pamong Praja dengan TNI POLRI dan Kejaksaan. Untuk menjalankan kegiatan tersebut telah di dukung dengan terbentuknya Tim Yustisi Kota Dumai yang terdiri dari berbagai unsur Instansi Pemerintahan beserta perangkat penyidiknya PPNS dan instansi Vertikal lain seperti Kepolisian, Kejaksaan, TNI dan Pengadilan. Tabel 3.52 Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Eksisting 2015 Realisasi Capaian 2016 Target RPJMD 2016-2021 Capaian RPJMD 1 Jumlah Operasi Penegakan Perda Ketentraman dan Ketertiban Umum kali 45 3 Kali 12 Hari 100 100 100 Jumlah Operasi Yustisi Penegakan Perda Kota Dumai kali 33 1 Kali 5 Hari 100 100 100 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja :

a. Jumlah Operasi Penegakan Perda Ketentraman dan Ketertiban Umum

Target dari indikator sasaran ini adalah jumlah operasi penegakan perda ketentraman dan ketertiban umum dengan target akhir RPJM yaitu 100 dan pada tahun 2016 terealisasi 100 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 100.

b. Jumlah Operasi Yustisi Penegakan Perda Kota Dumai

Target dari indikator sasaran ini adalah jumlah operasi yustisi atas penegakan perda dengan target akhir RPJM yaitu 100 dan pada tahun 2016 terealisasi 100 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 100. jkl m n o pq r s k l t ut s kv wtr x y z k { wz |} w~ sk  q€ kt  k‚qr ƒ „ … 6 127 Meningkatnya akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah Sasaran strategis 22 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan “Meningkatnya akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah”. Sasaran ini didukung SKPD secara terpadu yaitu Badan Kepegaiwaian dan Diklat. Untuk mengukur sasaran ketiga ini terdapat 3 tiga indikator sasaran. Berikut ditampilkan capaian kinerja sasaran yang tersaji pada tabel 3.53 berikut dibawah ini : Tabel 3.53. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 22 No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Tahun 2016 Target Realisasi Capaian 1 Persentase datainformasi kepegawaian baik formasi jabatan dan penempatan mudah diakses secara cepat, lengkap dan benar 85 80 94 2 Persentase menurunnya ASN dalam proses penegakan disiplin aparatur yang mendapat teguransanksi 85 99.8 117 3 Jumlah ASN yang meningkat kapasitasnya dengan pengembangan kompetensi dan kinerja Orang - - - Rata-rata Capaian Kinerja 105,5 Terlihat dari tabel 3.53 diatas pada sasaran pertama ini 3 indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan tingkat pencapaian kinerja sebagai berikut : 1. Persentase datainformasi kepegawaian baik formasi jabatan dan penempatan mudah diakses secara cepat, lengkap dan benar. Target awal dari indikator sasaran ini dalam renstra Badan Kepegawaian dan Diklat yaitu tersedianya datainformasi kepegawaian baik formasi jabatan dan penempatan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 Pasal 1 bahwa Formasi Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut dengan formasi adalah jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan dalam suatu satuan organisasi negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan di Pasal 4 ayat 1 Formasi masing-masing satuan organisasi negara disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan penyediaan pegawai sesuai dengan jabatan yang tersedia, dengan memperhatikan norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah; Sasaran Strategis 22 †‡ˆ ‰ Š ‹ Œ Ž  ‡ ˆ  ‘  ‡’ “Ž ” • – ‡ — “– ˜™ “š ‡ › œ ‡  ‡žŽ Ÿ ¡ 6 128 ayat 2 Analisis kebutuhan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan berdasarkan : a. Jenis pekerjaan; b. Sifat pekerjaan; c. Analisis beban kerja dan perkiraan kapasitas seorang Pegawai Negeri Sipil dalam jangka waktu tertentu; d. Prinsip pelaksanaan pekerjaan; dan e. Peralatan yang tersedia. Berdasarkan data Desember 2016 bahwa terdapat formasi jabatan yang lowong sebanyak 106 jabatan dari jumlah formasi jabatan sebanyak 844 jabatan sedangkan yang terisi 738 jabatan. Selain itu, juga terdapat proses mutasi antar instansi khususnya mutasi masuk Pemerintah Kota Dumai yang akan berdampak pada proses penempatan Pegawai Negeri Sipil yang sesuai dengan kompetensinya dengan jumlah sebanyak 42 orang Pegawai Negeri Sipil serta adanya pengangkatan Pegawai Negeri Sipil sebanyak 116 orang dari Pegawai Honorer Kategori 2 yang telah ditempatkan sesuai dengan formasi jabatan yang ada. Untuk mengakses datainformasi kepegawaian secara cepat, lengkap dan benar maka Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Dumai telah memiliki database pegawai negeri sipil se – Kota Dumai yang akurat dan up to date dalam sebuah Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian 2. Persentase menurunnya ASN dalam proses penegakan disiplin aparatur yang mendapat teguransanksi. Target dari indikator sasaran ini yaitu menurunnya proses penegakan disiplin aparatur yang mendapat teguransanksi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil menjelaskan mengenai Kewajiban Pegawai Negeri Sipil Pasal 3 dan Larangan Pegawai Negeri Sipil Pasal 4. Dilanjutkan pada Pasal 5 : PNS yang tidak menaati ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 danatau Pasal 4 dijatuhi hukuman disiplin; Pasal 6 : Dengan tidak mengesampingkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana, PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin. Adapun dalam Peraturan Pemerintah ini juga dijelaskan mengenai Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin Pasal 7 yaitu : 1. Tingkat hukuman disiplin terdiri dari: a. hukuman disiplin ringan; b. hukuman disiplin sedang; dan c. hukuman disiplin berat. ¢£¤ ¥ ¦ § ¨© ª « £ ¤ ¬ ­¬ « £® ¯¬ª ° ± ² £ ³ ¯² ´µ ¯¶ «£ · ©¸ £¬ ¹ £º©ª » ¼ ½ 6 129 2. Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a terdiri dari: a. teguran lisan; b. teguran tertulis; dan c. pernyataan tidak puas secara tertulis. 3. Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b terdiri dari: a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 satu tahun; b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 satu tahun; dan c. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 satu tahun. 4. Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c terdiri dari: a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tiga tahun; b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; c. pembebasan dari jabatan; d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan e. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS. Target dari indikator sasaran ini yaitu menurunnya proses penegakan disiplin aparatur yang mendapat teguransanksi. Berikut tabel proses penegakan disiplin ASN dari tahun 2014 – 2016 : Tabel 3.54 proses penegakan disiplin ASN dari tahun 2014 – 2016 No Jenis TeguranSanksi 2014 2015 2016 1 Berat 10 5 2 2 Sedang 1 - 3 3 Ringan 1 - - Jumlah 12 5 5 Dari tabel terlihat bahwa terdapat penurunan kasus hukuman disiplin dari Tahun 2014 sebanyak 11 kasus menjadi 5 kasus pada Tahun 2015. Sedangkan pada Tahun 2016 tidak terjadi peningkatan maupun penurunan kasus hukuman disiplin. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses penegakan disiplin aparatur yang mendapat teguransanksi mengalami penurunan. ¾¿À Á  à ÄÅ Æ Ç ¿ À È ÉÈ Ç ¿Ê ËÈÆ Ì Í Î ¿ Ï ËÎ ÐÑ ËÒ Ç¿ Ó ÅÔ ¿È Õ ¿ÖÅÆ × Ø Ù 6 130

3. Jumlah ASN yang meningkat kapasitasnya

dengan pengembangan kompetensi dan kinerja Pencapaian indikator ini belum bisa dilaksanakan karena target tahun 2016 sebesar 0 orang. Tabel 3.55 Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Eksisting 2015 Realisasi Capaian 2016 Target RPJMD 2016-2021 Capaian RPJMD 1 Persentase datainformasi kepegawaian baik formasi jabatan dan penempatan mudah diakses secara cepat, lengkap dan benar 85 80 95 84,21 2 Persentase menurunnya ASN dalam proses penegakan disiplin aparatur yang mendapat teguransanksi 85 99.8 95 105,05 3 Jumlah ASN yang meningkat kapasitasnya dengan pengembangan kompetensi dan kinerja Orang 380 - Belum dilaksanakan 580 - Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja : a. Persentase datainformasi kepegawaian baik formasi jabatan dan penempatan mudah diakses secara cepat, lengkap dan benar Target dari indikator sasaran ini adalah besaran persentase data informasi kepegawaian yang mudah diakses secara tepat dan benar dengan target akhir RPJM yaitu 95 dan pada tahun 2016 terealisasi 80 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 84,21. b. Persentase menurunnya ASN dalam proses penegakan disiplin aparatur yang mendapat teguransanksi Target dari indikator sasaran ini besaran persentase atas menurunnya ASN dalam proses penegakan disiplin yang mendapat teguran sanksi dengan target akhir RPJM yaitu 95 dan pada tahun 2016 terealisasi 99,8 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 105,05. ÚÛÜ Ý Þ ß àá â ã Û Ü ä åä ã Ûæ çäâ è é ê Û ë çê ìí çî ãÛ ï áð Ûä ñ Ûòáâ ó ô õ 6 131

c. Jumlah ASN yang meningkat kapasitasnya dengan pengembangan kompetensi dan kinerja

Target dari indikator sasaran ini adalah meningkatnya kapasitas ASN dalam pengembangan kompetensi dan kinerja dengan target akhir RPJM yaitu 580 orang dan pada tahun 2016 belum dilaksanakan dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu belum ada. Kualitas Proses Perencanaan Pembangunan Daerah Sasaran strategis 23 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan “Meningkatkan kualitas dan profesionalisme penyelenggaraan pemerintahan daerah”. Sasaran ini didukung SKPD secara terpadu yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Untuk mengukur sasaran misi ke empat ini terdapat 3 tiga indikator sasaran. Berikut ditampilkan capaian kinerja sasaran yang tersaji pada tabel 3.56 berikut dibawah ini : Tabel 3.56. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 23 No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Tahun 2016 Target Realisasi Capaian 1 Proporsi usulan masyarakat yang diakomodir dalam APBD terhadap Total usulan stakeholder lain 15 8,9 59,3 2 Persentase Konsistensi Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah 65 100 100 3 Persentase perusahaan yang berkontribusi pada CSR dalam Pembangunan Daerah 20 23,8 100 Rata-rata Capaian Kinerja 86,43 Terlihat dari tabel 3.56 diatas pada sasaran pertama ini 3 indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan tingkat pencapaian kinerja sebagai berikut : 1. Proporsi usulan masyarakat yang diakomodir dalam APBD terhadap Total usulan stakeholder lain Jumlah Usulan masyarakat yang telah diakomodir didalam APBD Kota Dumai sebenyak 97 Usulan, sedangkan Jumlah Usulan Stakeholder lain didalam APBD Kota Dumai sebesar 987 Usulan, maka Pengukuran kinerja Utama Bappeda pada Tahun 2016 sebesar 8,93 , hal ini menunjukkan hasil yang secara Sasaran Strategis 23 ö÷ø ù ú û üý þ ÿ ÷ ø ÿ ÷ þ ÷ ÿ÷ ý ÷ ÷ýþ 6 132 bertahap capaian IKU Bappeda Kota Dumai dari target 5 lima tahunan sebesar 15 maka tingkat capaian sebesar 59,3 .

2. Persentase Konsistensi Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

Jumlah program Renja SKPD sekota Dumai yang telah sesuai dengan RKPD Kota Dumai Tahun 2016 sebenyak 385 program, sedangkan Jumlah program dalam RKPD Kota Dumai sebanyak 385 Program, maka Pengukuran kinerja Utama Bappeda pada Tahun 2016 sebesar 100 , hal ini menunjukkan bahwa jumlah Program dalam RKPD sama Jumlah Program dalam Renja SKPD dikarenakan menggunakan aplikasi yang saling terintregrasi dengan jumlah kegiatan sebanyak 1.487 orang.

3. Persentase perusahaan yang berkontribusi pada CSR dalam Pembangunan Daerah

Jumlah laporan Perusahaan yang berkontribusi pada CSR dengan data dari BPTPM Kota Dumai tahun 2016 sebenyak 15 perusahaan, sedangkan Jumlah Perusahaan di Kota Dumai lebih dari 65 yang menjalankan program CSR, maka berdasarkan rumus sebagaimana tersebut Pengukuran kinerja Utama Bappeda pada Tahun 2016 sebesar 23,8 . Hal ini menunjukkan bahwa harus ada sosialisasi tahun depan untuk meningkatkan persentase laporan CSR perusahaan yang belum transparan sehingga amanat UU tentang Tanggung Jawab Perusahaan TJSP di Wilayah Kota Dumai dapat ditingkatkan. Tabel 3.57 Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Eksisting 2015 Realisasi Capaian 2016 Target RPJMD 2016-2021 Capaian RPJMD 1 Proporsi usulan masyarakat yang diakomodir dalam APBD terhadap Total usulan stakeholder lain 10 8,9 30 29,67 2 Persentase Konsistensi Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah 90 100 100 100 3 Persentase perusahaan yang berkontribusi pada CSR dalam Pembangunan Daerah - 23,8 30 79,33 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja : a. Proporsi usulan masyarakat yang diakomodir dalam APBD terhadap Total usulan stakeholder lain + , - 6 133 Jumlah Usulan masyarakat yang telah diakomodir didalam APBD Kota Dumai sebenyak 97 Usulan, sedangkan Jumlah Usulan Stakeholder lain didalam APBD Kota Dumai sebesar 987 Usulan, maka berdasarkan rumus sebagaimana tersebut Pengukuran kinerja Utama Bappeda pada Tahun 2016 sebesar 8,93 , hal ini menunjukkan hasil yang secara bertahap capaian IKU Bappeda Kota Dumai dari target 5 lima tahunan sebesar 15 maka tingkat capaian sebesar 59,3 . b. Persentase Konsistensi Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Jumlah program Renja SKPD sekota Dumai yang telah sesuai dengan RKPD Kota Dumai Tahun 2016 sebenyak 385 program, sedangkan Jumlah program dalam RKPD Kota Dumai sebanyak 385 Program, maka berdasarkan rumus sebagaimana tersebut Pengukuran kinerja Utama Bappeda pada Tahun 2016 sebesar 100 , hal ini menunjukkan bahwa jumlah Program dalam RKPD sama Jumlah Program dalam Renja SKPD dikarenakan menggunakan aplikasi yang saling terintregrasi dengan jumlah kegiatan sebanyak 1.487. c. Persentase perusahaan yang berkontribusi pada CSR dalam Pembangunan Daerah Jumlah laporan Perusahaan yang berkontribusi pada CSR dengan data dari BPTPM Kota Dumai tahun 2016 sebenyak 15 perusahaan, sedangkan Jumlah Perusahaan di Kota Dumai lebih dari 65 yang menjalankan program CSR, maka berdasarkan rumus sebagaimana tersebut Pengukuran kinerja Utama Bappeda pada Tahun 2016 sebesar 23,8 . Hal ini menunjukkan bahwa harus ada sosialisasi tahun depan untuk meningkatkan persentase laporan CSR perusahaan yang belum transparan sehingga amanat UU tentang Tanggung Jawab Perusahaan TJSP di Wilayah Kota Dumai dapat ditingkatkan. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik Sasaran strategis 24 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan “Meningkatkan kualitas pelayanan publik”. Sasaran ini didukung SKPD secara terpadu yaitu Sekretariat Daerah Untuk mengukur sasaran misi keempat ini terdapat 1 satu indikator sasaran. Berikut ditampilkan capaian kinerja sasaran yang tersaji pada tabel 3.58 berikut dibawah ini : Sasaran Strategis 24 .0 1 2 3 45 6 7 0 8 98 7 : ;86 = ? ; A ;B 7 C 5D 8 E F56 G H I 6 134 Tabel 3.58. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 24 No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Tahun 2016 Target Realisasi Capaian 1 Penyelesaian konflik tanah masyarakat