Kontribusi sektor jasa dan perdagangan pada PDRB

Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 178 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja :

a. Nilai Investasi PMA dan PMDN

Target dari indikator sasaran ini adalah nilai investasi pemodal asing dan pemodal dalam negeri dengan target akhir RPJM yaitu Rp.247.056.772.565.560 dan pada tahun 2016 terealisasi 257.314.633.379.132 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 104,15. Meningkatnya kontribusi sektor jasa dan perdagangan sebagai sektor unggulan dalam mendukung perekonomian daerah Sasaran strategis 41 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan “Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi”. Sasaran ini didukung SKPD secara terpadu yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Untuk mengukur sasaran misi ke enam ini terdapat 1 satu indikator sasaran. Berikut ditampilkan capaian kinerja sasaran yang tersaji pada tabel 3.98 berikut dibawah ini : Tabel 3.98. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 41 No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Tahun 2016 Target Realisasi Capaian 1 Kontribusi sektor jasa dan perdagangan pada PDRB Rupiah juta 4.789.145,67 5.026 523,15 4,95 2 Jumlah terbentuknya jaringankerjasasama usaha. Unit Usaha 5 Rata-rata Capaian Kinerja 2,475 Terlihat dari tabel 3.98 diatas pada sasaran ke empat ini 2 indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan tingkat pencapaian kinerja sebagai berikut :

1. Kontribusi sektor jasa dan perdagangan pada PDRB

Pada tahun 2015 kontribusi sektor jasa dan perdagangan terhadap pembentukan PDRB Kota Dumai sebesar 4.789.145,67 dalam Juta Rupiah dan pada tahun 2016 menjadi 5. 026 523,15 dalam juta rupiah, dengan demikian terdapat kenaikan sebesar 237.377,48 dalam Juta Rupiah atau 4,95 . Dalam upaya mendukung pencapai Indikator Kinerja sasaran tersebut diatas, Dinas Sasaran Strategis 41 Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 179 Perindustrian dan Perdagangan melakukan melalui berbagai program kegiatan sebagai berikut: a. Target awal dari indikator sasaran ini adalah “ Tersedianya susidi kebutuhan bahan pokok masyarakat pada hari-hari besar keagamaan” untuk 9423 KK, terhadap keluarga yang berpenghasilan rendah, namun oleh keterbatasan anggaran serta peraturan yang ada belum mendukung kegiatan ini, sehingga yang dapat dilaksanakan pada tahun 2016 adalah pengawasan terhadap distribusi bahan pokok masyarakat, yaitu penyaluran dan distribusi gas Elpiji 3 Kg kepada masyarakat di 7tujuh kecamatan atau 228 pangkalan Gas Elpiji di Kota Dumai. Kegiatan ini selain pengendalian ketersediaan gas elpiji bagi mayarakat banyak, juga mampu menahan gejolak fluktuasi harga ditingkat yang wajar. b. Peningkatan nilai dan volume eksport, dilakukan melalui kegiatan Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan prosedure dan dokumen eksporimport terhadap pelaku usaha eksportir dan inportir Kota Dumai sebanyak 50 pelaku usaha. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, maka para pelaku usaha eksportir dan inportir Kota Dumai dalam kepengurusan dokumen eksportimport dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dengan cepat, sehingga akan mendorong peningkatan volume eksport Kota Dumai pada umumnya. c. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan Jasa merupakan bagian dari Perlindungan konsumen dan pada tahun anggaran 2016 telah dilakukan kegiatan pengewasan terhadap barang beredar, dengan tujuan agar menurunnya peredaran barang-barang konsumsi kadaluarsa serta barang- barang penting lainnya yang tidak memenuhi standar di pasaran. Dan selama tahun anggaran 2016 melalui kegiatan ini telah ditemukan barang-barang kadaluarsa serta barang yang tidak memenuhi standar yang berlaku sebanyak 77 Jenis komoditi atau 23,05 , sedangkan pada tahun 2015 target sebesar 15 atau 50 Jenis komoditi dengan realisasi temuan sebanyak 45 Komoditi atau 13,51 . Artinya selama tahun 2016 terjadi peningkatan sebanyak 32 jenis komoditi peredaran barang konsumsi kadaluarsa dan barang penting lainnya yang tidak memenuhi standar yang berlaku. Hal ini terjadi dikarenakan masih rendahnya kesadaran hukum para pelaku usaha dagang. d. Kegiatan operasional dan pengembangan UPT Kemetrologian Daerah, dilaksanakan dengan tingkat capaian 100 dan indikator kinerja keluaran Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 180 adalah teratera ulang terhadap alat UTTP pada pelaku usaha dan pada tahun 2016 yang yang dilakukan adalah dalam bentuk pengawasandan terhadap alat UTTP pada pelaku usaha seanyak 85 unit alat UTTP . Hal ini dikarenakan untuk melalukan teratera ulang Dinas Peridag Kota Dumai belum dapat melaksanakannya sendiri, akan tetapi harus bekerjasama dengan UPT. Kemetrologian Propinsi Riau, karna belum tersedianya tenaga teknis yang cukup serta peralatan uji tera. Dalam rangka persiapan agar dapat melakukan sendiri teratera ulang , maka pada kegiatan ini juga , dilaksanakan pengadaan 1 satu paket peralatan kemetrologian standar uji teratera ulang alat UTTP melalui anggaran DAK tahun 2016.

2. Jumlah terbentuknya jaringankerjasasama usaha.