Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 97
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rujukan
Sasaran strategis 10 ini merupakan salah satu upaya
untuk mencapai
tujuan “Mewujudkan pembangunan kesehatan yang menjangkau semua
lapisan masyarakat”. Sasaran ini
didukung SKPD secara terpadu yaitu Rumah Sakit Umum Daerah RSUD.
Untuk mengukur sasaran misi kedua ini terdapat 6 enam indikator sasaran.
Berikut ditampilkan capaian kinerja sasaran yang tersaji pada tabel 3.25
berikut di bawah ini :
Tabel 3.25. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 10
No Indikator Kinerja Sasaran
Satuan Tahun 2016
Target Realisasi
Capaian 1
Persentasi Pemakaian Tempat Tidur Di RSUD BOR
75 75,87
100 2
ALOS, Lamanya seorang pasien dirawat di RSUD Kota Dumai
Hari 3
3,79 100
3 TOI, Rata-rata dimana tempat tidur
tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi di RSUD Kota Dumai
Hari 1.37
1,54 100
4 BTO, Frekuensi pemakaian tempat
tidur Kali
78 57,41
73 5
GDR Gross Death Rate, Angka kematian umum untuk setiap 1000
penderita keluar 31
37,06 100
6 NDR Nate Death Rate, Angka
kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap dari rumah sakit
20 17,56
88 Rata-rata Capaian Kinerja
100
Terlihat dari tabel 3.25 diatas pada sasaran kesepuluh ini 6 indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan tingkat pencapaian kinerja sebagai berikut :
1. Persentasi Pemakaian Tempat Tidur Di RSUD BOR
Target awal dari indikator sasaran ini dalam renstra Rumah Sakit yaitu Di resmikannya pemakaian gedung Ruang rawat Inap kelas I,II,III. Yang telah terjadi
penambahan tempat tidur sebanyak 50 tempat tidur yang dioperasionalkan sementara hanya lantai satu, Kegiatan pendukung kegiatan ini yaitu Kegiatan
Pembangunan Rumah sakit, Pembangunan Gedung Ruangan Rawat Inap Kelas I,II,III Lanjutan. Dengan terbangunnya gedung ini telah dapat menambah jumlah
Sasaran Strategis 10
Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 98
tempat tidur pasien. Angka persentasi tempat tidur yang digunakan di RSUD Kota Dumai selama tahun 2016 yaitu 75,87. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
pemanfaatan fasilitas perawatan Rumah sakit oleh masyarakat telah Ideal.Adapun standar ideal BOR menurut depkes 2005 adalah 60 – 85.
2. ALOS, Lamanya seorang pasien dirawat di RSUD Kota Dumai
Target dari indikator sasaran ini yaitu terlaksananya kegiatan Peningkatan pelayanan kesehatan yaitu terlaksananya jaminan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin dan kurang mampu di kota Dumai serta adanya peningkatan pasien dengan kepesertaan BPJS yang di rawat di RSUD Kota Dumai. Dengan
demikian Rata rata lamanya seorang pasien dirawat di rumah sakit hari menjadi 3,79 hari dengan capaian 100 selama tahun 2016. Hal ini terjadi karena
panjangnya antrian bagi pasien yang akan masuk ruang rawat inap, sehingga bagi pasien yang di rawat yang sudah dinyatakan sembuh oleh dokter secepatnya
dipulangkan.
3. TOI, Rata-rata dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi di RSUD Kota Dumai
Target dari indikator sasaran ini yaitu terlaksananya kegiatan Peningkatan pelayanan kesehatan yaitu terlaksananya jaminan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin dan kurang mampu di kota Dumai serta adanya peningkatan pasien dengan kepesertaan BPJS yang di rawat di RSUD Kota Dumai. Dengan
demikian jumlah hari sebuah tempat tidur tidak terisi, yaitu antara waktu sebuah tempat tidur ditinggalkan pasien, sampai dengan saat ditempati lagi oleh pasien
lain berikutnya yaitu 1,54 hari dengan capaian 100 selama tahun 2016. Hal ini terjadi karena panjangnya antrean pasien yang akan menempati ruangan
perawatan. Angka ini masih dalam batas normal dikarenakan masih tingginya jumlah pasien yang datang dari kabupaten tetangga yaitu bengkalis dan rokan
hilir, dan juga Rumah sakit Umum Daerah Kota Dumai yang ditunjuk oleh Kementerian kesehatan menjadi Rumah sakit Rujukan Regional.
4. BTO, Frekuensi pemakaian tempat tidur