Angka Partisipasi Murni APM SMPMTsPaket B

Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 109 dapat dikatakan bahwa jika banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya meskipun secara usia belum cukup, yang seringkali diasumsikan seiring dengan perkembangan tingkat ekonomi sebuah keluarga atau masyarakat. Namun tentu saja selain berpengaruh terhadap kesiapan siswa tersebut dalam mengikuti pendidikan secara mental dan emosional, hal ini juga mempengaruhi angka partisipasi murni, dimana indikator ini membandingkan siswa SD sederajat yang berumur 7-12 tahun bukan seluruh siswa SD sederajat dengan penduduk usia sekolah 7-12 tahun. Hal ini didukung oleh surat edaran dari Kementerian Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan Provinsi Riau yang mengingatkan pentingnya mematuhi ketentuan umur calon peserta didik bagi sekolah pada saat penerimaan siswa baru. Dan diharapkan pada tahun-tahun mendatang hal ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Hal ini dipandang penting karena jika aturan umur tidak secara ketat dilakukan pada tingkat SD sederajat akan mempengaruhi APM di tingkat pendidikan selanjutnya.

5. Angka Partisipasi Murni APM SMPMTsPaket B

Target dari indikator sasaran ini yaitu yaitu angka partisipasi Murni APM SMPMTsPaket B yang menunjukkan persentase jumlah anak pada kelompok usia SMPMTsPaket B yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah 7-12 Tahun Bila APK digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di suatu jenjang pendidikan tertentu tanpa melihat berapa usianya, maka Angka Partisipasi Murni APM mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu. Capaian indikator ini sampai tahun 2015 adalah 100.97 sedangkan realisasi tahun 2016 adalah 98,58 yang berarti capaian belum memenuhi target yaitu sebesar 98,58. Pencapaian target tersebut dapat berhasil dikarenakan beberapa tahun terakhir pemerintah semakin gencar melakukan sosialisasi dan pengetatan aturan usia masuk sekolah yang dimulai dari pendidikan anak usia dini. Hal ini tentu saja selain berpengaruh terhadap APM di tingkat pendidikan selanjutnya. Diharapkan di tahun mendatang target yang ditetapkan dievaluasi kembali agar lebih realistis dan dapat dicapai dengan program dan kegiatan yang efektif. Dan diharapkan Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 110 upaya sosialisasi dan pengetatan usia sekolah ini dapat tetap dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya. Tabel 3.32 Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016 dengan RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Eksisting 2015 Realisasi Capaian 2016 Target RPJMD 2016-2021 Capaian RPJMD 1 Angka melek huruf 99,43 99,52 99,48 100 2 Angka Partisipasi Kasar APK SDMIPaket A 100 100 100 100 3 Angka Partisipasi Kasar APK SMPMTsPaket B 100 100 100 100 4 Angka Partisipasi Murni APM SDMIPaket A 100,97 99,54 100 99,54 5 Angka Partisipasi Murni APM SMPMTsPaket B 85,26 80,46 100 80,46 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja : a. Angka melek huruf Target dari indikator sasaran ini adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang bias baca tulis dengan target akhir RPJM yaitu 99,48 dan pada tahun 2016 terealisasi 99,52 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 100. b. Angka Partisipasi Kasar APK SDMIPaket A Target dari indikator sasaran ini adalah partisipasi penduduk yang sedang mengenyam pendidikan pada jenjang SDMI Paket A dengan target akhir RPJM yaitu 100 dan pada tahun 2016 terealisasi 100 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 100. c. Angka Partisipasi Kasar APK SMPMTsPaket B Target dari indikator sasaran ini adalah partisipasi penduduk yang sedang mengenyam pendidikan pada jenjang SMPMTsPaket B dengan target akhir RPJM yaitu 100 dan pada tahun 2016 terealisasi 100 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 100. d. Angka Partisipasi Murni APM SDMIPaket A Target dari indikator sasaran ini persentase jumlah anak pada kelompok usia SDMIPaket A yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah 7-12 Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 111 Tahun target akhir RPJM yaitu 100 dan pada tahun 2016 terealisasi 99,54 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 99,54. e. Angka Partisipasi Murni APM SMPMTsPaket B Target dari indikator sasaran ini adalah persentase jumlah anak pada kelompok usia SMPMTsPaket B yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah 7-12 dengan target akhir RPJM yaitu 100 dan pada tahun 2016 terealisasi 80,46 dan pencapaian terhadap target RPJM yaitu 80,46. Meningkatnya kualitas Guru dan Tenaga Pendidik serta pengelolaan lembaga satuan pendidikan Sasaran strategis 12 dua belas ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan “Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia”. Sasaran ini didukung SKPD secara terpadu yaitu Dinas Pendidikan. Untuk mengukur sasaran misi kedua ini terdapat 2 dua indikator sasaran. Berikut ditampilkan capaian kinerja sasaran yang tersaji pada tabel 3.33 berikut dibawah ini : Tabel 3.33. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 12 No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Tahun 2016 Target Realisasi Capaian 1 Rasio ketersediaan sekolah penduduk usia sekolah: -SDMI per 1000 siswa 0,277 0,320 115,52 -SMPMTs per 1000 siswa 0,370 0,293 79,18 2 Rasio gurumurid per kelas rata-rata: -SDMI per siswa 1:17 1:17,9 100 -SLTP per siswa 1:16 1:17,5 100 Rata-rata Capaian Kinerja 98,68 Terlihat dari tabel 3.33 di atas pada sasaran misi kedua ini dengan 2 indikator sasaran tersebut dapat dijelaskan tingkat pencapaian kinerja sebagai berikut : Sasaran Strategis 12 Bab 3. Akuntabilitas Kinerja LKj IP Kota Dumai Tahun 2016 112

1. Rasio ketersediaan sekolahpenduduk usia sekolah: -SDMI