Contoh Laporan Penelitian Tindakan Kelas MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN
KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI
Meningkatan pemikiran kritis guru dalam mencari alternatif solusi
pemecahan masalah di kelas.
4. Manfaat Penelitian:
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
a Bagi siswa: siswa menjadi lebih mudah memahami komunikasi yang
terjadi saat pembelajaran dan tahapan kegiatan belajar
b Bagi guru: komponen-komponen penunjang seperti waktu, tenaga,
serta pikiran dalam mencurahan ilmu dalam mengajar menjadi lebih efisien penggunaannya sehingga menjadikan proses kegiatan belajar
mengajar menjadi lebih efektif.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Tindakan
A. Kerangka Konseptual a. Efektifitas Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Belajar Mengajar yang efektif adalah syarat utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan dalam pembelajaran. Efektif bermakna
tidak berlebihan dan juga tidak berkekurangan. Seluruh potensi yang dapat dioptimalkan hendaknya dipergunakan dalam rangka pelaksanaan
Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006
229
Contoh Laporan Penelitian Tindakan Kelas MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN
KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI
kegiatan belajar mengajar dikelas. Efektif juga dapat berarti tepat sasaran, dimana guru sebagai penyampai materi belajar, dan siswa
berada pada tempat sesuai posisinya yaitu orang yang akan menerima materi pembelajaran.
b. Media Pengajaran
Bahan pengajaran adalah seperangkat materi keilmuan yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, generalisasi suatu ilmu pengetahuan yang
bersumber dari kurikulum dan dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran.
Arifin VSO:2005, mengemukakan suatu pola pembelajaran yang dibantu media:
Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006
PENETAPAN ISI
METODE
GURU MEDIA
TUJUAN
SISWA
230
Contoh Laporan Penelitian Tindakan Kelas MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN
KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI
Media yang paling efektif dalam pengelolaan suatu kelas adalah media yang mudah dipergunakan, murah, dan yang terpenting dapat
menjadi fasilitas utama dalam strukturisasi pemahaman akademik siswa
c. Kartu gambar ”Rocky Dust”
Kartu gambar “Rocky Dust”, kartu ini adalah kartu gambar sederhana sensori Visual, yang menambahkan unsur stimulasi taktil perabaan
didalamnya. Bentuknya adalah dengan menempelkan pasir kasar pada permukaan kartu. Sehingga siswa dapat mengaktifkan dua sensoris
sekaligus, yaitu visual dan taktil. Kartu ini memiliki gambar tentang urutan aktivitas kegiatan disekolah yang akan dilaksanakan siswa
Strategi visual yang paling mudah diterapkan kepada siswa usia pra sekolah adalah dengan menggunakan gambar kesukaan, gambar
tersebut harus konkrit dan sering ditemui oleh anak. Kriteria kartu gambar yang efisien bagi siswa menurut Linda A.
Hogdon: 1995: 1.Mudah disusun
2. Mudah dimengerti 3. Dimengerti secara universal
Artinya bahwa gambar-gambar yang dipergunakan adalah gambar yang memang mudah untuk diserap maknanya oleh siswa autis yang
memiliki karakteristik sulit berfikir secara abstrak.
d. Autisme
Banyak istilah tentang autis yang sering ditemui diberbagai literatur, namun yang paling populer adalah istilah ”Hidup didunianya sendiri’.
Belakangan ternyata konsep ”hidup didunianya sendiri berkembang menjadi ”hidup di dunia lain”, padahal pengalaman seseorang yang
Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006
231
Contoh Laporan Penelitian Tindakan Kelas MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN
KARTU GAMBAR “ROCKY DUST” BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI
pernah menyandang autis dan dapat keluar dari kondisi keautismeannya, menyatakan bahwa orang lainlah bukan autis yang
hidup didunia aneh yang tidak pernah ia tahu kenapa mereka mau hidup disitu. Donna William: 1998.
Seseorang dapat dikatakan menyandang autisme setelah berusia 3 tahun. Perangkat assesmen yang paling sering digunakan dikalangan
praktisi adalah DSM IV Diagnostic Statistical Manual Edisi Ke-4, yang dikembangkan oleh American Psychiatrical Association
e. Sensori Integrasi S.I
Sensori integrasi adalah landasan pembelajaran untuk semua hal di dalam diri individu. Semua komponen tubuh manusia adalah kesatuan
sistem utuh yang mana jika dari nol koma seperjuta persen dari sistem saja yang itu terganggu, maka keseluruhan koordinasi tubuh tubuh
akan goyah, A.J. Ayres: 1972. Tubuh dan lingkungan mentransfer informasi ke otak kita sehingga
kita merasakan sesuatu. Informasi ini diproses dan diatur sedemikian rupa sehingga kita dapat merasakan rasa nyaman dan aman sehingga
kita mampu merespon segala sesuatu yang mungkin terjadi diberbagai situasi yang muncul baik dari dalam diri atau juga yang berasal dari
lingkungan. Berikut ini adalah gambaran bagaimana sensori integrasi berperan
penuh dalam landasan perkembangan didalam diri sesorang individu
Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006
232
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST”
BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI
Sensory Integration Theory:
A. Jean Ayres,Ph.D.OTR
Eye hand coordination Ocular motor control
Postural adjustments Auditorylanguage skills
Visual spatial perception Attention
Coordination Fine motor gross motor skills
Body motor planning screening
scheme postural security
Awareness Of two body sides
Reflex maturation SENSE: tactile, vestibular, propioception, olfactory,gustatory, visual,
auditory
E. Yack, S.Sutton, P. Aquilla:1998 Dari gambaran di atas terlihat bahwa sensori visual dan taktil sebagai
bagian dari sensori integrasi, merupakan kebutuhan luhur yang utama bagi perkembangan seorang individu.
f. Alat bantu visual sebagai media pengajaran paling tepat bagi anak autis
Theo Peeters:2004 mengungkapkan bahwa bagi penyandang autis, ucapan seringkali lebih rumit daripada pemahaman aktual mereka
sehingga pemahaman yang rendah ini jarang berfungsi sebagai dukungan bagi tindakan mereka, karena itu dukungan visual menjadi penting.
Peeters juga menyusun beberapa poin penting yang memperlihatkan bahwa alat bantu visual sangat membantu bagi peningkatan pemahaman
siswa autis. Beberapa poin penting itu antara lain: 1. Apa yang terlalu abstrak dapat dibuat konkrit dengan gambar-gambar
sketsa .... 2. Alat bantu visual mengajarkan kepada penyandang autisme untuk
menghadapi perubahan, membuat mereka berpikir secara lebih
Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006
233
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST”
BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI
fleksibel. Lebih mudah untuk menerima perubahan jika anda dapat mengantisipasinya secara visual....
3. Alat bantu visual meningkatkan kemandirian. Hal-hal di atas memperlihatkan bahwa siswa autis menyerap informasi
dengan lebih nyaman jika dilakukan melalui visualisasi.
B. Hipotesis Tindakan
Penggunaan kartu bergambar ”Rocky Dust” bagi siswa autis dengan gangguan sensori integrasi dapat meningkatkan efektivitas kegiatan
belajar mengajar.
BAB III
Metode penelitian
A. Rancangan penelitian
Sebelum dilaksananakan penelitian, maka peneliti menyusun tahapan- tahapan kegiatan dalam penelitian.
Tahapan tersebut adalah:
a. Tahapan perencanaan tindakan
Persiapan sarana dan prasarana penelitian
Persiapan sarana ini meliputi;
o Penyediaan kartu gambar ”Rocky Dust”
- Bahan karton duplek, Ukuran 15 x 10 cm, Warna dasar putih
- Pasir kristal kasar yang direkatkan menggunakan lem kayu
- Dilapisi plastik perekat laminating
- Gambar yang digunakan merupakan gambar konkret dengan warna asli
dari kategori benda, kegiatan dan foto manusia -
Papan Infraboard untuk menempelkan kartu gambar
o Setting ruangan
Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006
234
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST”
BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI
- Ruangan tidak terlalu sempit juga tidak terlalu luas
- Warna ruangan adalah warna netral yang tidak menimbulkan pengaruh
emosi negatif contoh: warna orange dan merah mendistraksi siswa, warna putih menjadikan siswa lebih pasif.
- Ruangan harus bebas dari hiasan-hiasan, gambar atau poster kaya
warna dan ornamen, karena akan mengalihkan perhatian siswa -
Jumlah orang dewasa di dalam ruang tidak boleh lebih dari 2 orang, dan jumlah siswa maksimal 3 orang.
Indikator kinerja
Sebagai tolok ukur keberhasilan bagi siswa yaitu siswa dengan mudah memahami makna dari instruksi guru, sehingga proses kegiatan belajar
mengajar di kelas menjadi lebih efektif.
b. Tahapan observasi dan pelaksanaan tindakan observation and action
Untuk mempermudah pelaksanaan tindakan penelitian, maka peneliti menyusun skenario pembelajaran
Skenario pembelajaran
- Memposisikan siswa duduk berhadap-hadapan dengan guru, posisi
siswa harus dapat menjangkau menjangkau penglihatan dan pendengarannya
- Memastikan bahwa jarak pandang harus jelas dan bebas hambatan,
artinya tidak ada penghalang antara guru dan siswa -
Memperhatikan bahwa siswa harus sedang dalam kondisi sadar akan keadaan saat itu bahwa ia sedang berada di kelas, dan bersama guru
akan melakukan kegiatan belajar, jika siswa tidak fokus pada instruksi verbal dan visual, maka guru merabakan bagian kasar pasir pada jari-
jari siswa. -
Memeriksa bahwa siswa tidak sedang menderita sakit pada terutama pada organ visual dan perabaannya
Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006
235
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST”
BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI
- Meyakinkan kepada siswa bahwa siswa pasti merasa nyaman dengan
perlakuan yang diberikan -
Mempersiapkan diri bahwa guru tidak memegang benda apapun kecuali kartu gambar yang akan diperlihatkan kepada siswa.
- Pada saat guru mengucapkan kata sambil memperlihatkan kartu
gambar, intonasi suara sedang artinya tidak ada usaha memaksa siswa untuk mengikuti instruksi guru.
- Mengamati perubahan perilaku yang diperlihatkan siswa sebelum dan
sesudah mendapat perlakuan lewat perekaman audiovisual. -
Jika siswa belum menunjukkan respon setelah diperlihatkan gambar, artinya siswa belum paham tentang instruksi, ulangi sampai 2 kali
sambil menyebutkan gambar dan pastikan siswa melihat gambar tersebut.
- Pada saat siswa memperlihatkan respon terhadap tindakan guru, amati setiap tahapan perkembangan perubahan perilaku sesuai indikator yang
telah disusun.
c Tahapan Refleksi
Pada tahapan ini, peneliti melakukan beberapa proses dalam pencapaian tahapan refleksi.
- Analisis data: Setelah data yang direkam melalui alat audiovisual diputar kembali,
maka peneliti melakukan diskusi dengan rekan sejawat yang melakukan kolaborasi tentang hasil yang sudah didapat. Diskusi meliputi
keberhasilan, kegagalan dan hambatan yang dijumpai pada saat melakukan tindakan
- Mereduksi data
Data–data yang sudah diperoleh, kemudian dipilih yang benar-benar dibutuhkan dan dapat dijadikan acuan dalam menyusun laporan hasil
penelitian. Data-data yang dianggap tidak terpakai, disimpan sebagai arsip untuk kemudian dipakai kembali jika sewaktu-waktu dibutuhkan
Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006
236
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST”
BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI
- Menyusun langkah-langkah perbaikan
Setelah mendapatkan gambaran tentang permasalahan dan hambatan yang dijumpai, maka langkah selanjutnya peneliti menyusun kembali
rencana kegiatan yang mengacu pada kekurangan yang belum didapat, sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik pada siklus ke 2 dan
siklus selanjutnya.
Untuk lebih jelasnya rancangan penelitian ini, peneliti menuangkannya dalam bentuk siklus kegiatan dengan desain PTK model Kemmis
McTaggart Muhardjito:2005
Kurikulum dan GBPP Pendidikan Luar Biasa
Siklus 1
Perencanaan Tindakan
Persiapan sarana dan
prasarana penelitian
Indikator kinerja
Refleksi
Analisis hasil yang didapat
Diskusi dengan rekan sejawat
Reduksi data
Perbaikan
Action Observation
Skenario pembelajaran
penggunaan kartu gambar sejak mulai persiapan belajar
sampai akhir pembelajaran
Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006
237
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST”
BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI
Siklus 2
Perencanaan Tindakan
Persiapan sarana dan
prasarana penelitian
Indikator kinerja
Refleksi
Analisis hasil yang didapat
Diskusi dengan rekan sejawat
Reduksi data
Perbaikan
Action Observation
Skenario pembelajaran
penggunaan kartu gambar sejak mulai persiapan belajar
sampai akhir pembelajaran Dengan modifikasi sesuai refleksi siklus 1
Siklus 3
B. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi:
Lokasi penelitian ini adalah di kelas autis TKLB PUSPPA Suryakanti Jl. Ters. Cimuncang, Bandung.
Subyek penelitian:
Siswa autis yang disertai dengan gangguan sensori integrasi, umur 6 tahun, jenis kelamin laki-laki.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah dengan observasi
Instrumen yang digunakan:
Lembar Observasi: mencatat secara manual dengan poin-poin
indikator yang menjadi acuan atau peta observasi. Data ini juga yang
Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006
238
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST”
BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI
nantinya akan menjadi poin penilaian dan patokan refleksi pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3.
Alat perekam audio visual: data yang diambil adalah data yang
bersifat proses. Jadi data yang direkam merupakan proses dari siklus -siklus yang telah dilaksanakan.
D. Analisis data
Setelah data yang direkam melalui alat audiovisual diputar kembali dan melihat berbagai indikator yang ada pada lembar observasi, maka peneliti
melakukan diskusi dengan rekan sejawat yang melakukan kolaborasi tentang hasil yang sudah didapat. Diskusi meliputi keberhasilan,
kegagalan dan hambatan yang dijumpai pada saat melakukan tindakan. Dari hasil diskusi analisis data yang didapat, maka tim peneliti
memutuskan untuk membuat suatu perencanaan ulang siklus selanjutnya terhadap tindakan yang akan dilakukan.
Juara Kedua Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional di Yogyakarta tahun 2006
239
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GAMBAR “ROCKY DUST”
BAGI SISWA AUTIS DENGAN GANGGUAN SENSORI INTEGRASI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN